Dark
Light

Kini Ouya Didukung 465 Game dan 25000 Developer

1 min read
October 8, 2013

Mungkin jika ada sebuah platform game yang dikudahitamkan oleh khalayak industri hiburan digital, maka ia adalah Ouya. Setelah diluncurkan sekitar empat bulan lalu, tepatnya bulan Juni, berita tentangnya semakin samar-samar terdengar. Namun tampaknya microconsole berbasis Android ini diam-diam telah membuktikan kemampuannya.

Dari berita yang saya dapatkan di GameSpot Asia, para pengembang Ouya melaporkan kini mereka telah berhasil mengumpulkan sebanyak 25.000 developer dan telah memiliki 465 game yang bisa Anda nikmati. Beberapa publisher besar yang telah setuju untuk mengadopsi game mereka ke platform ini adalah Square Enix dengan Final Fantasy III mereka, Namco Bandai hingga studio game Robotoki – pimpinan Creative Strategist Infinity Ward.

Kisah pengembangan microconsole ini bermula saat Ouya Inc. memulai proyek mereka di Kickstarter. Ouya adalah proyek Kickstarter nomor dua tersukses dibelakang Pebble: E-Paper Watch, mampu mengumpulkan uang US$ 8.596.474 dari 63.416 orang pendukung. Walaupun penerimaan khalayak yang suam-suam kuku, sang CEO Julie Uhrman melaporkan bahwa sebanyak 27 persen pemilik Ouya telah membeli game premium – dan tidak hanya mengunduh serta menikmati game-game gratis.

Untuk mendukung para developer ini, Ouya telah memulai program Free the Games Fund. Proyek ini benar-benar ditujukan untuk mendorong developer mengembangkan game eksklusif di platform microconsole Ouya. Sekali lagi, Ouya menggunakan Kickstarter untuk memulainya dan jika target stretch sebesar US$ 50.000 terpenuhi, pemiliknya dapat menikmati game eksklusif yang tidak ada di platform Android lain. Sayangnya saya belum bisa memastikan apa game-nya dan siapa saja developer yang turut berpartisipasi.

Sukses tidaknya Free the Games Fund bisa dibilang merupakan alat tolak ukur nasib Ouya dalam tiga empat tahun ke depan, dan Ouya tampaknya benar-benar sangat membutuhkannya untuk lebih mencuri perhatian calon konsumen. Yang saya penasaran adalah bagaimana kesan pecinta gadget di Indonesia sendiri tentang Ouya, karena sepertinya kita semua lebih memilih menikmati game casual di tablet dan handheld ketimbang di depan TV.

Ouya disajikan dengan harga yang cukup ekonomis. Ia hanya dibanderol seharga US$ 99 dan device controller US$ 49. Bahkan Anda bisa menggunakan controller Wii, PlayStation 3 dan Xbox 360 untuk game-game tertentu.

Sumber gambar: Kotaku.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

XL Axiata dan Blue Bird Group Hadirkan Layanan Pembayaran Taksi Melalui XL Tunai

Next Story

3 Tips Manajemen Konten di Evernote Web App

Latest from Blog

Don't Miss

Peran Developer Game di Metaverse

Metaverse jadi salah satu topik yang dibahas dalam Consumer Electronics

Sami Kizilbash: Google Indie Game Accelerator Mencari Game Unik dengan Tim Solid

Salah satu kesempatan emas yang datang pada saat diundang ke