Semakin matangnya adopsi teknologi di Indonesia ditandai dengan orang yang sudah semakin biasa berbelanja secara online. Ini berbanding lurus dengan pertumbuhan bisnis e-commerce. Salah satu yang mencoba peruntungan adalah Kick Avenue. Hadir sebagai platform marketplace sneaker di Indonesia, mereka cukup percaya diri dengan capaian lebih dari 50 ribu transaksi dalam kurun waktu tiga tahun beroperasi.
Kick Avenue tepatnya dimulai pada Mei 2017 oleh Christopher Eko (CEO), Alwin Sasmita (CFO), dan Reinaldo Gunawan (CTO). Christopher menceritakan mereka sudah berhasil mendapatkan suntikan dana dari angle investor tepat ketika bisnis Kick Avenue baru berjalan enam bulan.
“Memasuki tahun ke 3, Kick Avenue sudah berhasil menjangkau lebih dari ratusan ribu pengguna (baik pembeli maupun penjual) dan berupaya untuk mengembangkan jaringan bisnis ke kategori luxury handbags dan collectibles lainnya,” ujar Christoper.
Kick Avenue berusaha memosisikan dirinya sebagai marketplace sneaker yang kredibel, untuk itu mereka membuat sistem autentikasi yang bertujuan untuk memastikan keaslian produk yang diperjual-belikan di sistem mereka. Selain itu Kick Avenue juga menglaim telah mengadopsi sistem bursa, yang nantinya harga produk yang terendah akan ditampilkan terlebih dahulu. Tujuannya agar konsumen mendapatkan sneaker dengan harga yang sesuai dengan harga pasaran dan dijadikan harga jual bagi pengguna yang ingin menjual koleksi sneaker mereka.
“Di dalam paket pembelian kami terdapat kartu garansi dengan nomor seri, tanggal verifikasi yang telah ditandatangani oleh verifikator sehingga dijamin aman dan original. Kami juga memberlakukan transparansi harga untuk ribuan database penjual yang ada di platform kami, karena barang-barang hypebeast seperti ini sangat rawan untuk dilakukan pemalsuan dan permainan harga,” lanjut Christoper.
Pandemi sejatinya telah menurunkan omzet banyak pedagang. Beberapa nama di sektor e-commerce pun terpaksa gulung tikar. Kendati demikian Kick Avenue cukup optimis dengan apa yang mereka lakukan.
Mengusung visi dan misi untuk bisa menjadi marketplace otentik yang terbesar di Indonesia dan juga Asia Tenggara mereka tak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga teknologi. Kini mereka bisa diakses melalui website maupun teknologi dan tengah berusaha mengembangkan ke banyak hal lainnya.
“[…] teknologi menjadi fokus utama sejak awal pendirian perusahaan. Setelah menguasai pengembangan platform situs web dan aplikasi, kami berupaya juga untuk membuat system internal untuk warehousing dan authentication,” imbuh Christoper.
Kini selain sneaker brand kenamaan Kick Avenue juga mempunyai beberapa proyek pengembangan sneaker atau footwear lokal. Harapannya mereka bisa menciptakan sneaker lokal yang kekinian yang bisa bersaing di pasar global.
“Untuk proyek whitelabling footwear ini, diupayakan untuk melakukan strategic partnership baik dengan sisi manufaktur juga dengan sisi marketing. 2 sektor yang membutuhkan expertise khusus dari para penggelut usaha di bidang tersebut,” tutup Christoper.