Kibar Kreasi Indonesia, perusahaan yang terkenal aktif berkecimpung dalam ekosistem startup Indonesia, mengumumkan kerja sama dengan akselerator startup Silicon Valley GSVlabs dalam rangka akselerasi pembinaan startup digital. Seperti diungkapkan CEO Kibar Kreasi Indonesia Yansen Kamto, kerja sama ini merupakan lanjutan dari pertemuan Presiden Joko Widodo dengan beberapa inkubator dan akselerator di Silicon Valley beberapa waktu lalu.
Dalam rilisnya, Kibar juga menjelaskan bahwa kerja sama dengan GSVlabs ini merupakan bagian dari langkah penting mereka untuk turut menyukseskan program seribu startup yang telah dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu.
Kerja sama ini akan mewujudkan sebuah akselerator startup yang berbasis di Indonesia. Targetnya akan ada 20 startup Indonesia yang mengikuti program akselerasi selama kurun waktu tiga bulan.
“Bulan pertama program itu akan diadakan di Indonesia, bulan kedua di GSVlabs, Silicon Valley, dan lanjut bulan ketiga kembali di Indonesia,” ungkap Yansen.
Ia juga menjelaskan bahwa nantinya program tersebut akan menggandeng rekanan dari pihak korporasi yang memiliki visi dan misi untuk memajukan entrepreneurship di Indonesia. Sementara itu pihak GSVlabs, melalui Director of Global Business Development, Bobby Amiri, mengatakan kegembiraannya menjalin kerja sama dengan Kibar.
“Kami sangat bersemangat untuk menjadi rekanan Kibar dan menantikan kerja sama untuk membantu Indonesia mencapai target seribu teknopreneur di 2020,” ujar Bobby.
GSVlabs sejauh ini telah menginkubasi lebih dari 150 perusahaan. GSVlabs juga merupakan rekanan Google, melalui program Pioneer Accelarator bersama Google Launchpad yang tiap tahunnya mengakselerasi sekitar 60 perusahaan startup.
GSVlabs sendiri merupakan bagian dari Global Silicon Valley, yang mencakup perusahaan bernama GSV Asset Management yang berinvestasi di Lyft, Spotify, Facebook dan Snapchat.
“Indonesia adalah negara yang sedang menuju puncak perwujudan potensinya dan melalui hubungan kami bersama Kibar, kami yakin bisa bersama-sama mengembangkan ekosistemnya menjadi salah satu yang terkuat di dunia,” imbuh Bobby
Yansen juga menambahkan melalui kerja sama ini startup Indonesia telah dibukakan akses atau jalan menuju global. Tinggal bagaimana startup lokal menyiapkan kualitas mereka untuk bersaing secara global.
“Melalui kerja sama ini, startup Indonesia telah dibukakan akses untuk menjadi pemain global. Pokoknya, jalan tolnya sudah kami siapkan. Tapi pertanyaannya, apakah startup lokal kita sudah merasa pantas jadi pemain global?” pungkas Yansen.