6 Pertimbangan Sebelum Berganti ke Keyboard Mechanical 60% ataupun Ukuran Mini Lainnya

Jumlah tombol, layout, software, PCB, macropad terpisah, kebutuhan spesifik lainnya bisa Anda pertimbangkan dulu sebelumnya.

Keyboard mechanical 60% atau ukuran mini lainnya memang terlihat lebih rapih dan imut-imut -- ketimbang yang ukuran full-sized (104 keys) ataupun TKL (87 keys). Saya pribadi juga terjerumus karena awalnya melihat keyboard berukuran 60-65% yang begitu sedap dipandang. Ditambah lagi, keyboard mechanical berukuran 60% juga biasanya memiliki layout dan bentuk fisik yang standard. Sehingga, Anda bisa lebih mudah berganti case untuk membuat tampilan ataupun suaranya jadi tambah unik.

Di sisi lain, brand-brand gaming besar juga menunjukkan tren ke arah sana. Razer adalah salah satu brand gaming besar yang sudah menawarkan keyboard mechanical 60% dengan Huntsman Mini. Ducky juga sebenarnya lebih dulu memiliki beberapa lini keyboard berukuran mini, seperti Ducky One 2 Mini, Mecha Mini, ataupun Mecha SF meski memang nama Ducky mungkin lebih dikenal di target pasar enthusiast ketimbang gamer.  Selain Ducky dan Razer, Cooler Master juga punya beberapa opsi produk keyboard yang berukuran compact seperti SK622 ataupun SK621. Tahun ini Cooler Master juga mengumumkan varian keyboard mini baru mereka, MK721. HyperX juga baru saja mengeluarkan varian keyboard berukuran imut dengan HyperX Alloy Origins 60.

Sayangnya, seperti yang saya rasakan sendiri, penampilan bukanlah segala-galanya -- layaknya seperti saat Anda memilih pasangan hidup. Apalagi, terlalu mengikuti tren juga tak selalu berakhir baik. Ada beberapa pertimbangan lain yang perlu Anda pikirkan sebelum merogoh kocek untuk membeli keyboard mechanical berukuran 60% ataupun ukuran mini lainnya. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk sabar dan menggunakan waktu tersebut juga untuk mempertimbangkan kembali apakah Anda harus membeli keyboard yang imut-imut. Percayalah, ujaran "lebih baik menyesal membeli daripada menyesal tidak membeli" itu tidak selalu berlaku dalam semua hal -- khususnya seperti saat saya melihat tagihan kartu kredit bulan ini...

Jadi, tanpa basa-basi lagi, inilah beberapa hal yang perlu Anda pikirkan sebelum membeli keyboard 60% atau ukuran mini lainnya.

 

1. Jumlah Tombol Mechanical Keyboard

GK61. Dokumentasi: Hybrid

Hal inilah yang pertama kali harus Anda pertimbangkan saat ingin membeli keyboard berukuran mini. Awalnya, Anda mungkin berpikir tidak akan menggunakan sejumlah tombol-tombol yang terbuang seperti tombol-tombol Numpad, Del, F1-F12, ataupun Arrow Keys (atas, bawah, kiri, kanan).

Namun tak ada salahnya Anda menghabiskan waktu satu bulan sebelum membeli keyboard berukuran mini untuk memperhatikan kembali tombol-tombol apa saja yang penting untuk Anda. Sadari betul tombol-tombol yang Anda gunakan, bahkan yang jarang sekalipun.

Misalnya saja, saya punya koleksi film yang tak bisa saya sebutkan di sini kwkakakwakkwa... Saya pun sering menamai ulang film-film tersebut agar lebih mudah diingat (karena biasanya, namanya hanya seperti kode-kode nuklir, IYKWIM). Nah, untuk mengakses fungsi Rename dengan cepat, saya menggunakan tombol F2. Anda akan kesulitan mencari atau mengakses tombol tersebut jika menggunakan keyboard 60% dan 65%. Tombol F5 juga biasanya digunakan untuk Quick Save di banyak RPG.

Jika Anda masih kuliah ataupun bekerja yang membutuhkan banyak kegiatan mengetik (seperti jurnalis, blogger, keyboard warrior, dkk.), arrow keys juga mungkin penting untuk mempercepat pekerjaan Anda. Saya sendiri sangat merasakan kehilangan tombol-tombol arah tadi saat menggunakan keyboard dengan 61 tombol (GK61) -- seperti kata orang tua saya dulu, kita baru merasa kehilangan saat orang tersebut tidak ada lagi di kehidupan kita...

Dokumentasi: Hybrid

Tombol-tombol di bagian numpad pun sangat berguna sebenarnya buat Anda yang suka bermain dengan spreadsheet (Excel, Sheet, dkk.). Saya sendiri juga tak jarang membuat spreadsheet saat bermain game untuk menghitung build dan saya jadi kesulitan ketika kehilangan numpad. Saya juga sering bermain game menggunakan ReShade yang biasanya menggunakan shortcut tombol-tombol yang memang jarang dipakai seperti Insert, Home, dkk.

Sekali lagi, lebih baik sabar dan tak terburu-buru sembari memperhatikan kembali (kalau perlu dicatat) tombol-tombol apa saja yang Anda butuhkan.

Oh iya, sebagai tambahan buat Anda yang belum terlalu lama bermain di sini, keyboard mechanical berukuran compact sebenarnya punya beberapa varian ukuran dan jumlah tombol. Di bagian akhir artikel ini, saya akan membahas varian-varian apa saja yang bisa Anda pilih.

 

2. Layout Mechanical Keyboard

Dokumentasi: Hybrid

Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, mechanical keyboard yang berukuran compact memiliki beberapa varian ukuran, jumlah tombol, dan layout. Layout keyboard jadi krusial karena hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kecepatan Anda beradaptasi menggunakan keyboard baru.

Izinkan pengalaman buruk saya menjadi contoh bagi Anda agar tak terburu-buru dan terjebak dengan layout keyboard yang aneh. Saya punya keyboard 68% dengan 73 keys yang punya layout super aneh, yaitu GK73. Memang, saya yang terlalu impulsif saat membeli keyboard tersebut dan saya tidak memperhatikan betul ada beberapa tombol yang hilang dari layout GK73.

GK73 sebenarnya memang terlihat menarik dan sangat berguna jika hanya dilihat sekilas. Ia berukuran mini namun masih memiliki numpad, meski tanpa F rows. Namun jika Anda perhatikan lagi dengan seksama GK73 tidak memiliki tombol yang lengkap di bagian utama keyboard.

Lihat keyboard Anda sekarang. Di lajur kedua paling atas, setelah angka 0, keyboard standard punya 2 tombol lagi sebelum Backspace. Setelah tombol P masih ada 3 tombol lagi, "[" , "]", dan "\". Di bawahnya, setelah tombol L, ada 2 tombol lagi sebelum Enter. Di bawahnya lagi, ada 3 tombol di antara M dan Shift kanan.

Layout GK73 yang aneh.

Di GK73, tombol-tombol tadi tidak lengkap. Jadi, saya pribadi pusing setengah mati saat mencoba menggunakannya. Mungkin memang manusia pasti bisa beradaptasi dengan bentuk keyboard, apapun itu variasinya. Namun, satu hal yang pasti, proses adaptasi itu butuh waktu dan saya tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi ke layout yang super aneh.

Selain GK73, saya juga punya 2 keyboard yang berukuran 60%, GK61 dan GK64. Perbedaan antara kedua keyboard tadi ada pada jumlah tombol dan layoutnya meski panjangnya sama persis. GK61 punya layout yang standard layaknya keyboard full-sized namun ia hanya mengalami pengurangan tombol. Sedangkan GK64 punya arrow keys yang berarti ada beberapa tombol lain yang harus dikecilkan ukurannya atau malah dihilangkan. Misalnya seperti ALT dan CTRL kanan hilang dan Shift kanan jadi berukuran 1u. Di keyboard standard, Shift kanan berukuran 2.75u dan jadi tombol terpanjang kedua setelah spacebar.

Untungnya, saya memang tidak pernah menggunakan tombol-tombol modifier di sebelah kanan tadi. Jadi, saya lebih cepat beradaptasi menggunakan GK64. Plus saya juga lebih butuh tombol arah ketimbang modifier kanan. Oh iya, dengan GK64, saya juga bisa mendapatkan tombol Del yang juga sangat berguna untuk merapihkan koleksi... Maka dari itu, antara GK61 dan GK64, saya lebih cepat beradaptasi dengan GK64 meski sejumlah modifier kanan jadi hilang atau menciut. Sayangnya, GK64 juga mengecilkan tombol Shift kiri yang membuat saya pegal-pegal saat lama mengetik. Jadi, pertimbangan layout ini harus benar-benar Anda perhatikan sebelum membeli keyboard yang berukuran imut-imut.

Itu tadi cerita saya beradaptasi menggunakan 3 varian layout dan sebelumnya saya selalu menggunakan keyboard full-sized. Perubahan layout dan jumlah tombol sebenarnya jadi sangat bergantung ke masing-masing pengguna. GK73 memang punya lebih banyak tombol namun layoutnya super aneh dan saya membutuhkan tombol "?", "-", ataupun tanda kutip dua. Memang, fungsinya bisa diakses dengan memencet kombinasi tombol namun hal tersebut berarti akan memperlambat pekerjaan dan menuntut Anda menghafalkan kombinasi tombol baru.

Anne Pro 2. Sumber: Annepro.net

Sejumlah keyboard 60% dengan 61 keys juga menawarkan tombol arah jika dikombinasikan dengan tombol +Fn. Namun, saran saya, jangan beli yang seperti itu juga jika Anda benar-benar butuh arrow keys dan ingin mempertahankan kecepatan penggunaan yang sama. Menekan satu tombol dengan menekan kombinasi 2 tombol tentu jadi sangat berbeda kecepatannya karena Anda juga harus melatih ingatan. Apalagi jika Anda sudah sangat terbiasa dengan menekan satu tombol untuk tombol arah misalnya.

Jika Anda ingin beradaptasi dengan cepat, kombinasi layout dan dedicated buttons untuk tombol-tombol yang sering Anda akses jadi hal krusial yang wajib Anda pertimbangkan sebelumnya.

 

3. Software Mechanical Keyboard

Software GK6X Plus buatan makebyself

Saya tahu mungkin tidak banyak pengguna keyboard yang suka bermain-main dengan software perangkat tersebut, seperti Synapse dari Razer ataupun SteelSeries Engine. Namun demikian, relevansi software jadi semakin besar di keyboard berukuran mini karena Anda tidak mendapatkan jumlah tombol yang lengkap.

Apalagi setiap kita punya kebiasaan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Saya, misalnya lebih butuh tombol arah, butuh tombol F2, F5, dkk. Tombol-tombol tersebut mungkin tidak akan terlalu signifikan untuk Anda. Dengan adanya software yang canggih, Anda bisa menyetel keyboard yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya saja, saya menggunakan GK61 dan GK64 dengan software GK6x Plus buatan makebyself. Software ini memang kelihatannya sangat tidak intuitif. Namun ia memiliki fitur yang sangat lengkap. Anda bisa mengatur kombinasi Fn+tombol lainnya untuk mengatasi tombol-tombol yang hilang. Contoh, sekarang saya mengeset Fn+angka menjadi tombol F1-F12 (Fn+1 jadi F1 dan seterusnya).

Fungsi makro dari VIA/QMK yang kurang ramah buat pengguna awam.

Fungsi makronya juga sangat mudah digunakan, tidak seperti fungsi makro dari QMK/VIA yang mengharuskan Anda sedikit belajar soal coding. Dari pengalaman saya mencoba berbagai software, GK6x Plus buatan makebyself tadi adalah salah satu yang paling canggih dan bisa disandingkan dengan Razer Synapse.

Contoh lainnya, misalnya keyboard Rexus Daxa M71 Pro keyboard 65% yang laris manis di pasaran. Karena memang menawarkan 71 tombol, keyboard ini memang memiliki tombol arah dan beberapa tombol tambahan lainnya seperti Insert, Home, Delete, End, Pause, Page Up, dan Page Down. Namun begitu, mungkin Anda adalah pengguna yang lebih butuh tombol Tilde (`) yang biasanya digunakan untuk mengaktfikan Console Commands di game.

Tanpa software, Anda akan kebingungan mencari tombol itu nantinya. Namun dengan software, Anda bisa remapping tombol yang tak pernah digunakan (Insert misalnya) menjadi tombol Tilde tadi.

Menetralisir recoil dengan fungsi makro Razer Synapse

Memang, software dari pihak ketiga seperti AutoHotkey, Sharpkeys atau yang lain-lainnya bisa digunakan juga. Namun saya biasanya lebih suka menggunakan software bawaan dari perangkat yang seringnya lebih mudah digunakan -- Anda yang pernah bermain-main dengan AutoHotKey mungkin tahu maksud saya.

 

4. Numpad/Macropad Terpisah

Jika Anda masih ingin mencari keyboard berukuran mini namun benar-benar tidak bisa hidup tanpa numpad, Anda bisa mencari keyboard numpad terpisah. Lebih canggih lagi, Anda bisa mencari macropad yang bisa di-remap dengan berbagai fungsi lainnya.

Magic Force 21

Mencari numpad terpisah memang lebih mudah karena ada banyak pilihan produk yang bisa Anda beli, seperti misalnya Magic Force 21 ini yang juga menawarkan switch mechanical. Numpad yang jauh lebih murah juga banyak. Silakan pilih sendiri sesuai dengan kantong Anda.

Sedangkan untuk macropad, meski memang bisa lebih canggih, aksesnya tidak semudah atau semurah yang numpad biasa. Namun demikian, ada beberapa opsi yang bisa Anda coba jika memang ingin mencari macropad. Pertama, Anda bisa belanja dari luar negeri. Sayangnya, proses pengiriman bisa mahal atau terlalu lama. Kedua, Anda bisa mencari produk bekas yang dijual oleh sesama pengguna enthusiast yang sudah bosan. Ketiga, cara yang paling ideal adalah dengan memesan sendiri macropad custom.

Saya sendiri juga sudah mencoba memesan sendiri di tautan ini dan hasilnya pun sangat baik. Sayangnya, macropad custom saya juga masih memiliki beberapa kekurangan. Ia tidak memiliki backlight. Kedua, software untuk kustomisasi tombolnya menggunakan QMK/VIA yang mungkin bukan yang paling mudah digunakan untuk pengguna awam. Meski begitu, ketimbang membeli bekas atau memesan dari luar negeri, membuat custom macropad jauh lebih cocok untuk saya -- saya tak perlu pusing apakah barangnya hilang dalam pengiriman misalnya, jika dikirim dari luar negeri.

Macrodpad custom 5x5. Dokumentasi: Hybrid.

Jika Anda memesan custom macropad, Anda bahkan bisa request sendiri bentuk, layout, dan jumlah tombol yang Anda inginkan. Jika Anda benar-benar ingin berganti ke keyboard berukuran mini, saya sungguh percaya custom macropad harus Anda miliki jika satu saat Anda membutuhkan tombol-tombol yang tidak ada di keyboard utama Anda.

Meski begitu, selain Anda harus mengeluarkan dana lebih untuk membeli numpad ataupun custom macropad, satu hal yang juga sedikit menganggu untuk saya adalah soal kabel. Dengan tambahan macropad, Anda berarti harus melihat satu lagi tambahan kabel di meja -- yang sebelumnya hanya dua, 1 dari mouse dan satu dari keyboard.

 

5. Kebutuhan Spesifik untuk Mechanical Keyboard Berukuran Mini

Jika Anda tanya saya, di bagian inilah yang menurut saya menjadi penentu apakah Anda harus berganti ke keyboard berukuran mini atau tidak. Jika Anda memang tak punya kebutuhan spesifik yang beberapa akan disebutkan nanti, menurut saya, lebih aman (dan murah) jika Anda tetap setia menggunakan keyboard full-sized atau minimal TKL.

Dokumentasi: Hybrid

Salah satu contoh pertama kebutuhan spesifik yang saya maksud adalah soal ukuran meja PC Anda. Ukuran keyboard full-sized memang paling lebar yang bisa jadi tidak muat untuk meja Anda yang berukuran kecil. Meski begitu, sebelum langsung memutuskan untuk membeli keyboard berukuran mini, ada baiknya jika Anda cari tahu harga meja yang lebih luas (jika memang ruangan yang digunakan mampu menampung meja yang lebih besar). Pasalnya, jika memungkinkan, menambah ukuran meja lebih baik ketimbang mengecilkan ukuran keyboard. Mengganti meja dengan yang lebih lebar tidak menuntut Anda untuk beradaptasi sedikitpun. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan tambahan ruang untuk menaruh barang-barang lainnya -- misalnya dengan menambahkan monitor sehingga Anda jadi menggunakan dual monitor yang bagi saya sangat berguna saat bekerja.

Contoh kebutuhan spesifik lainnya adalah mencari keyboard mechanical untuk dibawa-bawa (dipasangkan dengan laptop). Menurut saya, kebutuhan spesifik ini lebih masuk akal ketimbang ukuran meja kekecilan karena memang tidak ada solusi lain selain menggunakan keyboard berukuran kecil yang akan sangat mudah buat dibawa ke mana-mana. Plus, keyboard berukuran mini juga biasanya menawarkan fitur wireless ataupun detachable cable yang memang sangat berguna buat pengguna laptop. Ditambah lagi, keyboard laptop biasanya memang sangat tidak nyaman buat digunakan -- setidaknya saya belum pernah menemukan keyboard laptop yang bisa menyuguhkan tingkat kenyamanan yang sama dengan keyboard mechanical.

Selain itu, kebutuhan spesifik lain mungkin adalah soal hotswap PCB yang memungkinkan Anda berganti switch tanpa harus belajar solder ataupun desoldering. Keyboard full-sized, setahu saya, memang tidak banyak yang menawarkan fitur hotswap PCB. Tecware Phantom Elite adalah salah satu varian keyboard full-sized yang menyuguhkan fitur hotswap yang mudah Anda dapatkan di Indonesia. Namun begitu, Tecware Phantom Elite menyuguhkan fitur hotswap untuk switch 3 pin (atau plate mount) padahal switch yang premium/high-end (seperti Durock, Gateron Ink, Tealios, Zealios, dkk.) seringnya menggunakan 5 pin (PCB mount). Anda memang bisa memotong 2 kaki plastik dari switch 5 pin namun hal tersebut berarti Anda butuh waktu luang tambahan.

Durock Linear Switch yang punya 5 pin

Jika Anda memang tertarik mencoba berbagai switch high-end, pilihan Anda memang jadi 2. Jika Anda punya dana lebih, keyboard berukuran compact yang menawarkan hotswappable PCB 3/5 pin memang lebih menarik dan menghemat waktu. Namun jika Anda ingin lebih hemat, Anda bisa menggunakan waktu luang Anda untuk mengubah switch 5 pin jadi 3 pin.

Ada juga yang mengatakan bahwa menggunakan keyboard berukuran mini juga bisa memperpendek jarak antara mouse dan keyboard sehingga lebih nyaman untuk bahu dan lengan Anda. Saya sendiri, yang sudah beberapa waktu menggunakan keyboard berukuran 60%, jujur tidak merasakan perbedaan apapun di bahu dan lengan saya.

Terakhir, selain memang Anda punya kebutuhan yang spesifik kenapa harus mengggunakan keyboard berukuran kecil -- misalnya seperti tampilannya yang imut-imut, mungkin Anda perlu berpikir lebih panjang lagi sebelum membeli keyboard berukuran 60% atau ukuran compact lainnya. Jika memang Anda butuh ruang lebih, misalnya jika Anda punya masalah mouse yang sering terbentur keyboard, saya juga lebih menyarankan Anda untuk memilih keyboard TKL karena benar-benar tidak butuh adaptasi untuk digunakan.

Meski begitu, jika Anda memang punya alasan-alasan lain seperti bingung bagaimana caranya menghabiskan uang, ingin mengkoleksi keyboard, mengalami sendiri rasanya keyboard 60%, khilaf, ataupun yang lainnya, saya juga tidak akan melarang Anda.

Dokumentasi: Hybrid

 

6. Varian Ukuran dan Layout Mechanical Keyboard

Di bagian terakhir artikel ini, saya ingin berbagi informasi tentang pilihan ukuran dan layout keyboard mechanical yang bisa Anda pilih serta pendapat saya untuk masing-masing ukuran.

60% 

Razer Huntsman Mini. Sumber: Razer

Keyboard berukuran 60% adalah ukuran terkecil yang digunakan banyak orang. Ada ukuran 40% juga sebenarnya namun absennya banyak tombol membuatnya tak lazim digunakan. Keyboard berukuran 60% sebenarnya memiliki beberapa varian, seperti 61 keys dan 64 keys. 61 keys menggunakan standard layout layaknya keyboard full-sized namun hanya dipotong saja bagian numpad, F-rows, dan bagian tengah tempat biasa ada arrow keys. Sedangkan 64 keys biasanya menambahkan tombol arah namun jadi harus mengorbankan beberapa modifier kanan ataupun mengecilkan ukurannya.

65% dan 68%

Rexus Daxa M71 Pro, salah satu keyboard 65% paling populer di Indonesia. Sumber: Rexus

Di atas 60%, ada keyboard berukuran 65% yang biasanya memiliki 68-71 tombol. Bagi banyak orang, 65% adalah ukuran yang ideal karena biasanya ada tombol arah (arrow keys). Plus, keyboard berukuran 65% juga variannya cukup banyak sehingga cukup mudah didapatkan juga.

Untuk keyboard dengan 68%, seperti GK73 yang akan saya bahas lebih detail di bagian layout di atas, Anda harus lebih berhati-hati dalam memperhatikan tombol-tombol apa saja yang ada dan yang hilang di main area.

84 dan 87 Keys

Keychron K2. Sumber: Keychron

Lebih panjang dari keyboard berukuran 65%, ada juga keyboard 84 keys seperti Keychron K2, AKKO 3084, KC84, Iqunix A80, dan kawan-kawannya. Keyboard dengan 84 keys, biasanya berukuran 75%, memiliki semua tombol yang dimiliki varian 65% dan ditambah dengan F-rows. Keyboard dengan 84 keys juga bisa disejajarkan dengan TKL namun dengan layout yang lebih padat sehingga ukurannya lebih kecil. Saya sendiri sayangnya belum punya yang 84 keys. Namun saya sebenarnya sangat tertarik dengan varian ini karena memiliki jumlah tombol yang cukup lengkap namun masih terlihat compact dan imut. Sayangnya, varian 84 keys memang salah satu yang paling langka yang bisa Anda temukan di pasaran.

Keyboard dengan 87 tombol lebih sering dikenal dengan TKL. Varian inilah yang paling aman untuk Anda pilih sebenarnya jika ingin keyboard yang lebih compact namun tak ingin beradaptasi terlalu jauh.

96 keys

Iqunix F96. Sumber: Iqunix

Varian 96 keys bisa jadi adalah varian keyboard mechanical yang paling langka. Varian ini sebenarnya paling mirip dibandingkan dengan keyboard full-sized namun dengan layout yang lebih compact. Saya juga masih penasaran dengan varian ini karena memiliki numpad dan hampir semua bagian lainnya yang biasanya hanya ditemukan di keyboard full-sized namun dengan ukuran 1u lebih lebar ketimbang TKL.

Sayangnya, dari yang saya cari-cari, saya memang tak bisa menemukan banyak opsi untuk keyboard dengan 96 tombol. Beberapa yang bisa saya temukan adalah Leopold FC980M, Iqunix F96, Epomaker GK96, ataupun Keychron K4.

 

Penutup

Dokumentasi: Hybrid

Itu tadi sejumlah pertimbangan-pertimbangan yang mungkin perlu Anda pikirkan dulu sebelum membeli keyboard berukuran compact. Satu hal yang pasti, opsi yang Anda miliki jadi lebih terbatas dibandingkan jika Anda ingin memilih keyboard full-sized ataupun TKL. Karenanya, harganya pun bisa jadi lebih mahal -- apalagi jika barang tersebut impor dari luar negeri.

Namun begitu, setelah menggunakan keyboard mechanical 60%, saya sendiri bisa cukup nyaman dengan keyboard berukuran mini (asalkan ada macropad). Plus suaranya pun lebih enak didengar ketimbang keyboard full-sized. Sayangnya, pengalaman ini harus saya bayar dengan tagihan kartu kredit yang membengkak... Wkawkakawka...