Di dunia startup yang fokus pada segmen teknologi, tak sedikit yang beranggapan bahwa pertumbuhan lebih berharga daripada keuntungan dan baru dapat fokus pada keuntungan setelah berhasil “menangkap pasar”. Ini dapat menimbulkan perilaku investasi besar-besaran di penjualan dan pemasaran hanya untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis di luar apa yang dapat tumbuh secara “organik”. Tak jarang keadaan seperti itu membuat para investor di segmen teknologi merasa tegang, setidaknya itulah yang tertuang dalam tulisan Venture Capitalist Fred Wilson.
Dalam tulisan Fred sebelumnya, ia sempat menerangkan suatu formula dalam menghadapi board meeting (rapat dewan). Dijelaskan dalam tulisan tersebut bahwa laju pertumbuhan per tahun suatu startup, ditambah margin operasi sebelum pajak, setidaknya harus mencapai empat puluh persen. Tapi, Fred juga menegaskan bahwa tak ada sihir untuk mencapai target empat puluh persen tersebut.
“Saya lebih suka membangun suatu hubungan keuntungan (atau kerugian) dalam tingkat yang dapat diterima dan pertumbuhan. Terlalu banyak saya telah melihat perusahaan berinvestasi demi (mengejar) pertumbuhan tanpa memeriksa kendala atau kewarasan investasi dan kerugian yang dapat timbul dari investasi tersebut,” jelasnya.
Dengan segudang pengalamannya berinvestasi bersama Union Square Venture (USV), Fred telah sampai pada satu titik dimana ia mempertanyakan suatu ortodoksi di dunia teknologi. Ortodoksi itu menyebutkan bahwa jika Anda tidak menginvestasikan dana besar dalam pertumbuhan (dan kehilangan uang), maka Anda tidak memaksimalkan nilai potensial dari bisnis Anda dalam jangka panjang.
Namun, menurut Fred tidak harus seperti itu. Menurutnya, motif keuntungan juga patut dipertimbangkan karena dapat menghasilkan pendapatan lebih setiap tahun dari biaya yang dihabiskan untuk melakukan itu, sehingga dapat menjadi hambatan berharga bagi tim manajemen.
Fred menjelaskan:
“Hal tersebut dapat memaksa mereka untuk berpikir kreatif dan logis mengenai investasi yang akan dibuat. Itu akan membuat akar dari investasi buruk di orang, produk, sales, marketing, dan tempat lainnya dalam bisnis keluar dan bisa membantu untuk mempertahankan kerampingan dan sangat berati bagi fungsionalitas organisasi.”
Ditambahkan juga oleh Fred bahwa jika Anda tak merasa perlu menghasilkan uang karena banyak modal tersedia untuk mendanai kerugian dan Anda “berinvestasi di pertumbuhan”, Anda juga dapat menghindari membuat keputusan sulit yang fokus pada organisasi dan memastikan tim, di mana setiap orang untuk harus bekerja keras.
Bisnis para investor adalah berinvestasi di perusahaan-perusahaan untuk memungkinkan mereka dalam menjalankan operasionalnya meski dalam kerugian. Itu semua dilakukan agar produk sampai di pasar, menumbuhkan bisnis dan tim, dan menciptakan nilai tersendiri bagi pendiri, manajemen, dan para pemegang saham. Sebagian besar perusahaan portofolio investor juga sering merugi dan para investor ini sering menghabiskan waktu hanya untuk menatap laporan yang penuh angka merah dan memperkirakan kapan uang akan habis.
Fred sendiri mengungkapkan bahwa ia merasa sedikit lelah melihat banyaknya tujuan rencana operasi untuk mendapatkan bisnis ke titik di mana ia dapat mengumpulkan uang pada harga yang lebih tinggi. Meski hal tersebut bagus dan menunjukkan bagaiman permainan VC atau stratup dimainkan, tetapi Fred juga menekankan lebih baik jika rencana operasional tersebut memiliki tujuan untuk mendapatkan profitabilitas yang berkelanjutan.
Diungkapkan Fred, “Beberapa perusahaan terbaik yang telah bekerja sama dengan USV mendapatkan keuntungan di awal kehidupan mereka dan mempertahankan profitabilitas tersebut, sedangkan pendapatan tumbuh 100 persen dari tahun ke tahun selama beberapa tahun. Ini bisa dilakukan. Mungkin alasan bahwa banyak entrepreneurs tidak berpikir itu bisa dilakukan adalah tidak ada yang memberitahukan mereka bisa. Jadi aku melakukan itu!”