Baru-baru ini saya kebetulan berkesempatan untuk mencoba menggunakan perangkat terbaru besutan produsen asal Kanada, BlackBerry Q10. Menjelang rilis perangkat perangkat tersebut di Indonesia hari ini, berikut akan saya paparkan kesan pertama menggunakan perangkat BlackBerry Q10.
Dari segi desain dan tampilan perangkat kerasnya, saya berpandangan BlackBerry Q10 memiliki desain yang elegan. Sepadan dengan harganya yang mahal, perangkat BlackBerry Q10 secara umum memiliki kesan yang mewah dan kokoh saat dipegang. Dengan desain yang berbeda dari perangkat sebelumnya, keyboard Q10 pun terasa sangat nyaman untuk digunakan. Bisa saya katakan, untuk kategori perangkat ponsel pintar yang memiliki keyboard fisik, Q10 memiliki desain terbaik dari semua perangkat yang pernah saya lihat.
Sementara untuk perangkat lunak, tentunya Q10 sudah menggunakan sistem operasi BlackBerry 10 yang juga digunakan oleh perangkat Z10. Fitur unggulan dari sistem operasi terbaru ini salah satunya adalah aplikasi Hub. Pada aplikasi Hub ini, pengguna Q10 bisa melihat semua notifikasi yang berkaitan dengan layanan-layanan yang digunakannya dengan perangkat Q10. Mulai dari pesan email, SMS, hingga notifikasi dari akun-akun media sosial seperti Twitter bisa dilihat pada satu tempat di aplikasi Hub. Sehari-hari menggunakan sistem operasi Android, saya menilai fitur Hub ini lebih baik implementasinya dari notification center yang ada di Android.
Aplikasi yang lain yang sempat saya coba juga adalah aplikasi kamera. Sebagaimana aplikasi-aplikasi kamera yang umum kita jumpai pada ponsel flagship lain seperti Galaxy S4 atau Lumia 925, kamera Q10 juga dilengkapi dengan fitur best shot saat mengambil gambar dengan kamera. Implementasi pada Q10, setiap kali pengguna mengambil gambar dengan kamera Q10, secara otomatis kamera mengambil gambar sejak beberapa milisecond sebelum dan sesudah pengguna menekan tombol untuk mengambil gambar. Hasilnya, pengguna kemudian bisa memilih gambar mana yang terbaik dari rentang waktu tersebut untuk kemudian dipilih sebagai gambar yang disimpan.
Terakhir, saya mencoba menggunakan aplikasi jejaring sosial Twitter. Bisa dibilang, aplikasi Twitter di Q10 ini sepertinya dirancang agar bisa berjalan dengan optimal di layar Q10 yang notabene lebih kecil dari ukuran layar ponsel pintar kelas high end lainnya. Misalnya saja, menu-menu yang berkaitan dengan sebuah tweet seperti reply, retweet, dan favorite diakses dengan menggunakan gestur dan muncul di area samping kanan layar.
Secara keseluruhan BlakcBerry Q10 saya nilai sebagai sebuah perangkat yang sangat solid. Bagi mereka yang tidak bisa meninggalkan kebiasaan menggunakan keyboard fisik dan menginginkan fitur-fitur ponsel pintar modern, Q10 dalam pandangan saya adalah opsi terbaik meskipun harus ditebus dengan harga yang sangat premium.
Ada satu kelemahan BB Q10, kalau mau broadcast tidak bisa masuk folder/grup yg sdh dipilah2 seperti di BB onyx atau sebelumnya, apa ada saran..?
Apakah bnm di BB Q10 ada auto text seperti blackberry curve?