Dark
Light

KerjaDulu: Platform Gabungan Antara Situs Pencari Kerja dan Social Media

1 min read
July 12, 2013

Melalui sejumlah ide kreatif yang muncul dari penggiat entrepreneur muda, situs yang berlabel social media kini tidak hanya berfungsi sebagai situs pencari teman, maupun situs untuk kongkow-kongkow saja melainkan juga dapat menjadi media yang mampu mendatangkan peluang dan lowongan kerja. Situs baru tersebut dinamakan KerjaDulu, sebuah situs social networking pertama di Indonesia yang berbasis platform career and job search.

KerjaDulu merupakan startup media sosial baru yang yang berbasis pusat karir dan platform pencarian kerja yang menghadirkan layanan integrasi layaknya situs media sosial lainnya. Menurut situsnya yang kini masih dalam tahap beta, KerjaDulu menghadirkan pengalaman layaknya ber-jejaring sosial untuk kalangan profesional. Pengguna dapat menemukan keunggulan seperti berbagi dengan sesama rekan kerja, menjalin koneksi bisnis dan profesional, dan juga menemukan peluang karir yang berguna bagi siapa saja yang ingin mengembangkan karir di bidang profesional.

Johan Ng, founder KerjaDulu yang sempat kami hubungi, menjelaskan secara singkat apa yang dilakukan oleh KerjaDulu. “KerjaDulu adalah bentuk gabungan antara situs social media dengan papan lowongan kerja tradisional. Selain itu KerjaDulu juga merupakan tempat di mana pengguna dapat membuat professional resume, menemukan informasi lowongan kerja, dan berinteraksi dengan sesama pengguna dalam berbagi informasi-informasi terkait dunia profesional.”

Dirinya juga menambahkan, platform yang ia kembangkan tersebut dirancang khusus untuk memberikan informasi peluang karir kepada pengguna dengan lebih baik karena konsep pengoperasiannya yang menjalin interaksi dengan satu sama lain. “Platform kami dirancang untuk memfasilitasi pengguna dalam mencari peluang karir yang lebih baik di sini karena pengguna dapat berinteraksi dengan pengguna lain,” tambahnya.

Fitur yang ditawarkan oleh KerjaDulu sebenarnya mirip dengan layanan serupa yang ditawarkan LinkedIn namun dengan cita rasa lokal yang sangat kental. Indonesia yang dipandang sebagai salah satu negara dengan pengguna situs media sosial populer terbanyak di dunia, dianggap merupakan negara yang memiliki “lahan empuk” bagi perkembangan situs-situs media sosial yang tak hanya berasal dari luar negeri namun juga situs-situs buatan lokal. Melihat potensi tersebut, KerjaDulu dinilai mampu berkembang dengan pesat mengingat jumlah pengangguran di Indonesia yang memiliki jumlah yang tak sedikit. Setidaknya nada optimis itu lah yang disampaikan oleh Johan Ng.

“Di KerjaDulu kita melihat kebutuhan bagi banyak pengguna dan perusahaan untuk memperoleh cara yang lebih baik untuk mencari dan merekrut karyawan dengan lebih baik. Kami percaya masa depan perekrutan berdasarkan asas interaksi sosial, itulah mengapa sebabnya KerjaDulu dapat disebut dengan social media yang berbasis jaringan karir dan platform pencarian kerja,” jelas Johan Ng kepada DailySocial.

Bukan harapan yang terdengar picisan jika KerjaDulu dapat membantu menekan jumlah pengangguran di Indonesia karena keterbatasan informasi lowongan pekerjaan dan konektivitas ke sesama kalangan profesional dapat difasilitasi oleh KerjaDulu sebagai penyedia platform untuk saling tukar informasi dan interaksi dalam dunia profesional.

Tak sampai situ, KerjaDulu sejatinya dikembangkan untuk dapat dinikmati oleh seluruh pengguna yang datang dari berbagai kalangan dan ingin mencari lowongan kerja serta mengembangkan koneksi seluas-luasnya untuk pengembangan karir dan kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Previous Story

Penggagas Pirate Bay Kumpulkan Dana Untuk Kembangkan Hemlis, Aplikasi Pesan Terenkripsi

Next Story

Get In The Ring 2013: Ajang Kompetisi Yang Pertemukan Entrepreneur Dengan Investor

Latest from Blog

Don't Miss

92% Pekerja di Indonesia Sudah Menggunakan GenAI dan Temuan Lain dari Work Trend Index 2024

Microsoft dan LinkedIn merilis laporan Work Trend Index 2024. Di

Microsoft dan LinkedIn Sebut AI Sudah Memengaruhi Dunia Kerja di Seluruh Dunia

Bahkan Microsoft Corp dan LinkedIn berani menyebut bahwa AI kini