Steam yang kita kenal sudah tidak seperti dulu lagi. Platform game besutan Valve tersebut kini telah berkembang menjadi platform hiburan berbasis digital yang lengkap, dan ini merupakan suatu kemajuan.
Belum lama ini, studio Lionsgate baru saja menandatangani kerja sama dengan Valve untuk mendistribusikan film-film produksinya melalui Steam. Paling tidak ada sekitar 100 film produksi Lionsgate yang akan meluncur ke Steam, sayang katalog di tiap negara berbeda-beda.
Di AS, film-film populer seperti The Hunger Games, Saw dan Twilight tercantum dalam katalog, sedangkan untuk wilayah Indonesia masih belum. Kendati demikian, banderol harga yang ditetapkan masuk akal di kisaran 25 ribu sampai 70 ribu rupiah.
Kenapa bisa murah sekali? Karena Steam bukannya menjual, tetapi menyewakan film-film tersebut agar bisa ditonton selama 48 jam ke depan.
Kehadiran konten film dalam Steam sebenarnya tidak terasa aneh. Pasalnya Steam sudah cukup lama menawarkan fitur Big Picture Mode, dimana pengguna bisa mengakses Steam dalam tampilan yang lebih simpel di layar besar, atau lebih tepatnya di layar TV di ruang tamu.
Pun demikian, untuk bisa bersaing dengan platform hiburan digital lain, tentunya Steam perlu dukungan dari lebih banyak studio film. Semoga saja kerja sama dengan Lionsgate hanya merupakan langkah awal, dan katalog filmnya untuk Indonesia bisa diperlengkap dalam waktu dekat.
Sumber: PR Newswire dan Engadget.