Jika dahulu belajar hanya melulu mendengarkan guru di kelas, kini belajar dapat dilakukan di mana saja. Pembelajaran secara remote tentu tak sepenuhnya menggantikan sekolah yang formal, tetapi berkat kemajuan teknologi digital sekarang belajar dapat dilakukan di manapun dan kapan pun. PT. Edukasi Satu Nol Satu mengembangkan Kelase sebagai platform untuk membantu lembaga pendidikan formal dan non-formal agar memiliki layanan pembelajaran online sendiri.
Seperti dikutip dari Surabaya News, Kelase didirikan oleh dua orang yang pernah bekerja untuk Intel Indonesia. Mereka adalah Brimy Laksmana dan Winastwan Gora. Mereka menyebutkan Edukasi 101 telah didirikan sejak Maret 2013 lalu dan dibantu oleh tim pengembang yang ahli dalam masalah teknis serta berlatar belakang di dunia pendidikan.
Kelase memiliki empat fitur utama, fitur Sosial, Kolaborasi, Informasi dan Komunikasi, dan fungsi Belajar yang dapat digunakan oleh lembaga pendidikan yang telah terdaftar untuk para siswanya. Kelase juga dapat jadi solusi untuk meningkatkan komunikasi antara sekolah, guru, siswa, dan orang tua, serta meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Pendaftaran penggunaan Kelase sendiri bisa dilakukan secara gratis, tetapi harus dilakukan oleh lembaga pendidikannya terlebih dahulu.
Perlu diperhatikan bahwa Kelase belum mengadopsi sistem online course di mana setiap orang bisa mengakses semua mata pelajaran — seperti halnya Coursera. Platform Kelase diperuntukkan bagi lembaga pendidikan yang ingin meningkatkan engagement pembelajarannya supaya tidak hanya bisa dilakukan di kelas, tapi juga bisa dilanjutkan di rumah atau bahkan di luar rumah menggunakan perangkat mobile.
Sebagai penyedia layanan e-Learning, Kelase dituntut untuk menghadirkan UI yang mudah digunakan bagi setiap penggunanya mengingat rentang usia pengguna Kelase yang lebar. Untuk pengaksesan yang lebih luas, Kelase juga bisa diakses melalui platform Android yang dioptimasi untuk smartphone dan tablet dengan ukuran layar minimal 7 inci, dengan kemungkinan akomodasi platform mobile lain dalam waktu dekat.
Melihat kondisi masa kini di mana banyak anak yang menjadi digital native dan semakin mahir menggunakan perangkat elektronik, skema E-learning dirasa semakin cocok untuk membantu menghasilkan sistem pembelajaran yang interaktif.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]