YouTube membuat pengumuman melalui release note terbaru mereka, yang berisi fitur-fitur terbaru di platform video pendek mereka, Shorts. Fitur-fitur tersebut sudah dapat dinikmati secara publik, jika Anda sudah memperbarui aplikasi YouTube.
Kita tentu sudah tidak asing dengan ungkapan, “tidak ada yang baru di bawah matahari,” terlebih di industri teknologi yang inovasinya kadang tidak diduga kecepatannya. Apa yang YouTube kembangkan kali ini seakan membawa nafas dari adagium tersebut.
Dari mulai text-to-speech di dalam video sampai interaksi dengan pengguna lain lewat stiker, rasanya itu semua membuat kita dengan mudah langsung mengasosiasikannya dengan fitur milik kompetitor terkuat Shorts, Tiktok dan Instagram Reels.
Sebetulnya, apa yang dilakukan YouTube di sini sangat bisa dipahami, dan jelas masuk akal dari aspek bisnis. Saya bertaruh, faktor biaya yang lebih rendah untuk riset dan pengguna yang sudah familier boleh jadi adalah dua alasan di dalamnya.
Memang, apa saja fitur-fitur baru Shorts yang konon TikTok-esque itu? Berikut 6 fitur yang sudah rilis dan bisa dicoba!
- Auto layout
Disebutkan di rilis bahwa ini adalah fitur ini dapat digunakan di Android—belum dikonfirmasi apakah di iOS bisa juga atau tidak—yang bisa membuat bingkai layar secara otomatis bergerak mengikuti subjek utama di video. Dengan begitu, jika pengguna ingin mengubah video panjang menjadi ke format Shorts, pengguna bisa menggunakan fitur ini agar subjek utama video tetap prominen, dengan crop dan zoom otomatis.
Pernah dengar fitur serupa di TikTok? Saya rasa tidak, ya. Tapi, Anda pasti tahu CapCut, aplikasi video editing yang mempunyai kemampuan serupa—yang mana adalah perusahaan milik ByteDance, induk perusahaan dari TikTok.
- Add Voice
Nah, kalau yang ini, pengguna TikTok pasti sudah tidak asing lagi. Kemampuan text-to-speech untuk membuat narasi audio lewat teks yang dimasukkan kini sudah ada di Shorts. Sehingga, kreator tidak perlu menjadi pengisi suara, karena ada suara artifisial yang bisa membantu.
- Add Yours
Chief Product Officer YouTube, Johanna Voolich, mengklaim bahwa jumlah daily views Shorts kini sudah mencapai 70 miliar views per hari. Dari jumlah tersebut, Johanna menangkap ada kebutuhan kreator konten untuk terkoneksi dengan komunitasnya dan menciptakan tren melalui Shorts. Maka, Johanna menyarankan untuk memanfaatkan Add Yours untuk kebutuhan tersebut.
Add Yours adalah fitur untuk pengguna menempel stiker “Add Yours” pada video mereka, dengan harapan agar pengguna lain bisa membuat konten yang berkaitan dengan apa yang ditulis di “Add Yours”. Instagram dan TikTok memiliki konten serupa dalam menjaring engagement.
- Efek Minecraft
Ini yang otentik di Shorts dan tidak ditemukan di platform konten pendek kompetitor terkuatnya. Ide pengembangan efek Minecraft salah satunya karena Joanna dan tim melihat begitu besarnya minat Minecraft pada pengguna YouTube. Dalam rangka merayakan 15 tahun Minecraft, Joanna dan tim mewujudkan ide tersebut di Shorts dengan Minecraft Spring dan Minecraft Rush.
Minecraft Spring adalah efek video 360 derajat yang bisa menampakkan pengguna seperti dalam dunia Minecraft, sementara Minecraft Rush adalah mini game di layar Shorts yang meminta pengguna menghancurkan balok-balok batu khas Minecraft untuk mendapatkan skor.
- Stylized captions
Setiap kreator sejatinya memiliki ciri khas untuk menjadi pembeda antara satu dan lainnya. Ciri khas tersebut terbentuk dari karakteristik dan branding masing-masing. Fitur ini ditujukan untuk menunjukkan ciri khas tersebut melalui caption yang tertampil di video.
Di fitur ini, pengguna dapat menambah dan mengubah gaya caption sesuai dengan selera masing-masing. Tipe teks dan warna bisa divariasikan oleh setiap kreator agar memunculkan ke-khas-annya di Shorts.
- Remix a Remix
Seperti namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk “mencampuradukkan” video kreasinya dengan video lainnya dari pengguna lain. Agaknya, ini masih dalam upaya YouTube untuk membuat Shorts dapat terbentuk komunitasnya dan memunculkan tren organik yang menggulung seperti bola salju. Contoh penggunaan fitur semacam ini sempat ada di TikTok dengan tren dance yang menggunakan musik-musik tertentu, hingga akhirnya diikut oleh pengguna lain.
Seperti pada umumnya, pengembangan dari fitur ini biasanya akan bertahap untuk dihadirkan dalam update dari aplikasi Youtube sendiri. Cek terus aplikasi di ponsel Anda apakah fitur ini sudah tersedia atau belum.
Sumber gambar header: Pexels.