30 January 2022

by Galih

Kartel Narkoba Meksiko Jadikan GTA Online untuk Merekrut Kurir

Para anggota kartel ini menyasar game-game online populer.

Sebagai game yang mengangkat sisi kriminal, Grand Theft Auto atau GTA memang tidak terlalu asing dengan istilah kartel, mafia, maupun narkoba.

Namun ironisnya, game online mereka yaitu GTA Online kini menjadi tempat bagi para kartel narkoba sungguhan untuk mencari orang-orang baru untuk direkrut sebagai 'drug mule' (sebutan bagi kurir yang mengantarkan narkoba antar negara).

Meskipun terlihat mengada-ada, namun menurut laporan dari Forbes, pihak keamanan Amerika Serikat berhasil menemukan bukti nyata bahwa kartel-kartel narkoba di Meksiko mulai merekrut para pemain GTA Online untuk bekerja pada mereka di dunia nyata.

Hal ini ditemukan saat Dinas Perlindungan Perbatasan dan Beacukai Amerika Serikat (CBP) menemukan sebuah mobil Jeep Cherokee berisi 60kg narkoba jenis sabu-sabu di daerah Arizona pada November lalu.

Image Credit: Rockstar

Sang pengemudi yang bernama Alyssa Navaro menceritakan bahwa dirinya membawa mobil tersebut karena seseorang bernama George yang dia kenal lewat GTA Online.

Awalnya mereka hanya bermain bersama di game, namun berlanjut hingga saling berkomunikasi lewat Snapchat. Bahkan keduanya mengatakan sempat bertemu di kota Phoenix, Arizona.

Pihak berwajib yang mengumpulkan bukti menemukan percakapannya dengan George di Snapchat yang menawarkan Alyssa bekerja sebagai "runner" yang bertugas untuk mengirimkan barang elektronik ke Meksiko.

Pekerjaan tersebut diiming-imingi dengan bayaran $2.000 atau sekitar Rp28 juta tergantung dari seberapa muatan yang akan dia bawa nantinya. Selain uang, George juga mengiming-imingi bahwa truk yang dibawa tersebut selanjutnya boleh digunakan Alyssa.

Namun seperti yang dapat diduga, mobil yang digunakan oleh Alyssa tersebut sudah ditanami narkoba ketika dirinya menerimanya dari seseorang bernama Alfredo di Meksiko.

Dengan bukti tersebut, Alyssa pun dibebankan dengan tuduhan konspirasi untuk impor dan ekspor serta kepemilikan sabu-sabu. Meskipun pihak Kejaksaan Amerika Serikat belum memberikan komentar untuk kasus ini.

Kasus ini hanyalah satu yang terungkap dari kasus-kasus lain yang mungkin ada. Sebab, pihak berwajib di kota Oaxaca, Meksiko pada Oktober tahun lalu menemukan 3 anak di bawah umur telah direkrut oleh Kartel bernama Sinaloa melalui game online.

Kepolisian pun menemukan bahwa orang-orang dari kartel ini kini mulai memasuki game-game online populer untuk membujuk para pemain yang rata-rata masih di bawah umur bekerja untuk kartel.

Beberapa game yang disebut beresiko antara lain adalah GTA Online, Fortnite, Minecraft, dan bahkan Free Fire. Hingga sekarang kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.