Startup baru bernama Kargoku hadir mencoba menawarkan layanan backloading untuk kebutuhan logistik. Backloading adalah proses pengangkutan yang memanfaatkan kapasitas truk yang tidak terpakai ketika perjalanan balik dari proses pengiriman barang. Menariknya Kargoku hadir dengan sistem lelang dalam hal pembiayaannya.
Kargoku saat ini memiliki empat fitur utama, yakni untuk sistem lelang, pelacakan truk, pembayaran dan pelaporan. Ketika memulai aplikasi, pengguna dihadapkan pada dua menu Login, untuk personal (konsumen) dan untuk bisnis (penyedia jasa truk). Jika login sebagai konsumen, selanjutnya pengguna akan diminta memilih kategori barang dan tujuan, kemudian akan dimunculkan estimasi harga.
Setelah proses order masuk, sistem akan mengirimkan permintaan tersebut kepada penyedia jasa. Melalui laman bisnis penyedia dapat menerima order tersebut, dengan harga yang telah disepakati. Siapa saja boleh mengambil selagi memiliki jalur yang sama. Aplikasi tersebut terhubung dengan sistem GPS di ponsel pengemudi, sehingga akan memudahkan pengirim barang mengetahui di mana posisi truk pengantar saat ini.
Kategori pengiriman yang telah ada saat ini meliputi pengiriman kendaraan, peralatan rumah tangga, pindah rumah/kantor, alat berat, dan juga komoditi pangan. Namun barang lain yang belum masuk ke dalam kategori masih bisa diinputkan manual dengan menyertakan dimensi dan ukuran barang tersebut, sehingga dapat diberikan estimasi harga kirim oleh sistem untuk dilelang ke para pemilik truk angkutan.
Disampaikan Martin Nababan selaku Founder Kargoku, bahwa visi dari layanannya untuk memberikan manfaat kepada pelanggan sekaligus perusahaan yang menjalankan ekspedisi pengiriman. Martin mengatakan:
“Aplikasi Kargoku akan memberikan estimasi harga penyewaan truk untuk setiap transaksi. Estimasi harga ini hanya digunakan sebagai dasar penawaran untuk kedua belah pihak. Nantinya Kargoer (konsumen pengguna Kargoku) bisa melakukan penawaran, dan pemilik truk yang tertarik bisa mengambil order tersebut.”
Lelang terbuka secara online dinilai turut memberikan keuntungan untuk mendapatkan harga dan layanan yang lebih kompetitif.
“Adanya sistem lelang ini juga menjadikan harga lebih kompetitif. Sehingga ke depannya pemilik barang dapat menurunkan biaya jasa pengirimannya sampai dengan 30 persen.”
Kendati bisnis logistik masih melemah di Indonesia, namun hadirnya Kargoku dinilai sebagai terobosan baru yang tepat. Permasalahannya perusahaan ekspedisi pengantaran barang sering kali melakukan inefisiensi. Sepulang proses pengantaran barang, truk akan berjalan kembali ke markas dengan bak yang kosong. Sistem Kargoku dapat menjadi salah satu alternatif, karena idealnya harga pun dapat ditekan, perusahaan atau sopir mungkin akan berpikir “dari pada kosong, buat angkut sekalian jalan mungkin tidak apa”.