Demi meredam angka pengangguran di Indonesia, KapanKerja dibentuk guna mewadahi pelaku usaha dan pencari kerja mengikuti era transformasi digital saat ini. Dengan mengambil perhatian lebih besar pada pemain UMKM, KapanKerja ingin menjadi platform yang bersahabat kaum “kecil”.
Telah mengudara dan tersedia sejak akhir bulan Desember 2015 silam, KapanKerja terus mengembangkan aspek teknis layanannya hingga memutuskan untuk memperkenalkannya secara resmi di pertengahan Februari 2016. CEO KapanKerja William Salim mengatakan pada tim DailySocial bahwa potensi terbesar yang dimiliki bangsa ini bukanlah pada sumber daya alamnya melainkan pada sumber daya manusianya. Dasar tersebut yang terus dipegang William untuk menjalankan misi mulia mempertemukan para pencari pekerjaan, dan yang membutuhkannya dengan cepat dan mudah.
“KapanKerja dibentuk atas dasar keprihatinan atas tingginya tingkat pengangguran di Indonesia, namun di satu sisi banyak sekali pelaku usaha yang kesulitan mencari karyawan. Oleh karena itu dengan menyediakan platform lapangan pekerjaan yang gratis bagi pemasang iklan lowongan pekerjaan, maupun user. Kami berharap KapanKerja dapat memberikan kontribusinya bagi masyarakat,” kata William.
Masih terbilang hijau, KapanKerja terus mengupayakan kanal media sosial sebagai ujung tombak untuk menyuarakan bisnisnya. Strategi “word of mouth” dari para pengguna turut menjadi harapan William untuk membawa nama KapanKerja diterima baik di tengah masyarakat Indonesia.
“Yang menjadi core value dari KapanKerja adalah kami memberikan layanan gratis bagi pengusaha maupun kandidat pencari kerja. Kami menyediakan layanan gratis untuk para pelaku UMKM maupun corporate untuk memposting lowongan pekerjaan sehingga akan membantu bisnis untuk berkembang. Hal ini berbeda dengan platform lowongan pekerjaan lain di mana mereka mengenakan biaya pada perusahaan yang ingin memposting lowongan pekerjaan,” tambah William.
Karena satu dan lain hal tersebut, William berpendapat bahwa itu yang menjadi penghambat para pelaku UMKM untuk memposting informasi lowongan pekerjaan di platform online, dan tenaga kerja yang non-ahli pun pada akhirnya tidak pula mendapatkannya.
“Hal ini lah yang ingin kami edukasikan ke masyarakat bahwa cari tenaga kerja itu tidak susah, bahkan cari supir atau pembantu pun bisa lewat kami tanpa dikenakan biaya. Mungkin bisa dianggap KapanKerja ini sebagai platformnya “wong cilik”. Dan ini kami putuskan karena visi besar kami adalah mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian di Indonesia,” tandasnya.
Sejauh ini, KapanKerja mengklaim ada sekitar 80 perusahaan yang terdaftar dari berbagai skala di platformnya. William menjabarkan terdapat setidaknya 50 informasi lowongan pekerjaan, namun angka itu kerap berubah mengingat adanya expiry date untuk tiap-tiap lowongan.
“Untuk sementara kami belum fokus untuk memonetisasi layanan kami sehingga kamu belum memiliki revenue. Namun nantinya rencana kami akan mengambil revenue dari advertisement (produk/ jasa bukan iklan lowongan pekerjaan) dan juga kami akan mengadakan premium account di mana nantinya employer akan bisa mencari kandidat sesuai dengan requirement mereka dan juga kami ingin mengadakan program online certification yang tentunya terjangkau untuk masyarakat (pelatihan bahasa Inggris, public speaking, accounting , dan sebagainya),” tutup William.