Dark
Light

Kantongi Pendanaan Seri A, Bot MD Siap Meluncur di Indonesia Q2 2021

2 mins read
February 4, 2021
Bot MD service developer team

Startup asal Singapura Bot MD telah mengantongi pendanaan seri A dengan nilai $5 juta. Fokus layanan mereka di bidang kesehatan, menghadirkan aplikasi berbasis chatbot yang dibekali teknologi Natural Language Processing (NLP). Pasca-pendanaan, perusahaan berencana melakukan ekspansi ke negara lainnya seperti Filipina, Malaysia, India, dan Indonesia.

Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO Bot MD Dorothea Koh mengungkapkan, platform yang mereka kembangkan fokus memberikan pengalaman pengguna yang memodernisasi alur kerja klinis, tanpa perlu mengadopsi sistem rumah sakit yang sama sekali baru atau mengubah alur kerja yang sudah ada.

“Bot MD A.I. chatbot dibuat dengan teknologi NLP  yang dikembangkan secara mandiri. Kami telah melatih AI untuk memahami berbagai terminologi medis dan juga mampu memahami berbagai macam konten rumah sakit, sehingga dapat memberikan jawaban dengan cepat,” ujar Dorothea.

Melihat besarnya permintaan dari rumah sakit besar dan organisasi perawatan kesehatan selama pandemi, dana segar ini nantinya juga akan untuk membantu mempercepat pertumbuhan perusahaan di Asia Pasifik melalui kemitraan dengan rumah sakit, klinik umum dan swasta.

Putaran pendanaan kali ini dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures. Turut terlibat investor baru dan sebelumnya yang pernah masuk dalam putaran investasi termasuk di antaranya SeaX, XA Network, dan SGInnovate, juga veteran industri perawatan kesehatan Yoh-Chie Lu dan Jean-Luc Butel, serta Steve Blank.

“Tidak seperti pemain perusahaan SaaS lainnya, pengalaman tim yang luas di industri perawatan kesehatan telah memberi mereka wawasan yang lebih dalam tentang real pain points dari dokter dan rumah sakit, yang memungkinkan mereka membuat produk yang sangat intuitif untuk digunakan dokter tanpa pelatihan apa pun yang diperlukan,” kata Partner Monk’s Hill Ventures Michele Daoud.

Di Indonesia sendiri platform chatbot cukup banyak dikembangkan startup lokal. Untuk yang fokus di bidang kesehatan juga sudah ada beberapa pemain, dua di antaranya Prixa yang merupakan unit usaha Kata.ai dan DokterSiaga.

Targetkan pasar Indonesia

Dengan mengedepankan teknologi AI, saat ini Bot MD telah dilatih oleh lebih dari 13 ribu dokter yang telah menggunakan platform tersebut. Mesin obrolan (chat engine) ini juga dapat digunakan untuk mendukung platform chat/messaging app untuk konsumen seperti WhatsApp, untuk membantu dokter memberikan perawatan kepada pasien.

Sebagai salah satu negara yang memiliki populasi besar dan jumlah pengguna chat/messaging app di Asia Tenggara, Indonesia kemudian menjadi negara yang ideal untuk dijajaki oleh Bot MD. Berdasarkan rencana yang dimiliki, perusahaan akan mulai meluncur di Indonesia sekitar kuartal kedua tahun ini.

Saat ini Bot MD masih dalam proses mengajarkan bot untuk memahami bahasa Indonesia. Selain itu perekrutan tim lokal mulai dari engineer, apoteker klinik, perawat dan juga tim penjualan yang akan ditempatkan di Jakarta juga masih terus dilakukan.

Disinggung produk atau layanan apa yang menjadi relevan dan dibutuhkan oleh pasar di Indonesia, Dorothea menegaskan mereka memiliki dua produk utama yang diklaim sangat sesuai untuk Indonesia. Yang pertama adalah Bot MD Hospital yang digunakan oleh dokter dan staf klinis untuk mencari konten khusus rumah sakit. Ini berkisar dari jadwal daftar panggilan rumah sakit mereka, hingga informasi obat dan pedoman klinis, laporan dan pemindaian kesehatan pasien, meresepkan obat, memesan dan menjadwalkan pemeriksaan Radiologi dan Lab.

Produk lain yang nantinya akan diluncurkan di Indonesia adalah Bot MD Care, yang merupakan platform pemantauan klinis berbasis WhatsApp bagi para dokter untuk memantau pasien diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal kronis.

“Kami percaya Bot MD Hospital dan Bot MD Care sangat relevan dengan pasar Indonesia karena jumlah pasien yang cukup besar dan rasio dokter terhadap pasien yang rendah, sehingga dokter Anda adalah orang yang sangat sibuk. Selain itu, prevalensi penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi pada penduduk Indonesia semakin meningkat. Dengan Bot MD, dokter dapat membantu merampingkan alur kerja klinis dan mencari informasi sehingga mereka dapat menghemat waktu dan fokus untuk melayani pasien dengan lebih baik,” kata Dorothea.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Program VR Ambassador Siap Cetak 5.000 Pionir Media Pembelajaran Berbasis Virtual Reality

Next Story

BukuWarung Scores New Funding; Officially Launches Tokoko App

Latest from Blog

Don't Miss

Laptop ROG dari ASUS Bisa Digunakan untuk Ekperimen AI

ASUS memperlihatkan kemampuan laptop ROG (Republic of Gamers) mereka yang
Meta sedang siapkan chatbot AI untuk produk-produknya

Meta Segera Luncurkan Chatbot AI dengan Banyak Kepribadian

Sejak ChatGPT diluncurkan November tahun lalu, chatbot AI terus menjadi