Angkutan umum sebenarnya dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah kemacetan di kota-kota besar Indonesia. Meskipun demikian, untuk menemukan informasi penggunaan angkutan umum tersebut bisa jadi masalah sendiri, seperti rute, biaya penggunaan, hingga waktu tempuh. Berangkat dari alasan itulah sekelompok anak muda Bandung saat ini sedang mengerjakan proyek Kamanawe.id untuk memecahkan masalah tersebut.
Kamanawe.id adalah proyek yang diciptakan oleh sekelompok anak muda dari komunitas Turun Tangan Bandung yang dimulai oleh Primawan S. Bindono dan Amalia Ulfah. Mereka mencoba melahirkan sebuah solusi untuk memecahkan masalah penggunakan angkutan umum di Bandung melalui aplikasi KamanaWe.
Dalam pengembangannya, KamanaWe berkolaborasi dengan berbagai pihak yang peduli terhadap masalah transportasi massal di kota Bandung. Saat ini KamanaWe sudah berkolaborasi dengan Riset Indie (Angkot Day), Teknik Sipil ITB, dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).
Perlu diketahui bahwa aplikasi KamanaWe sendiri saat ini masih belum resmi diperkenalkan kepada publik. Tim pengembangan aplikasi KamanaWe sendiri saat ini masih berada dalam tahap pengumpulan data nyata di lapangan dan untuk merealisasikan aplikasi ini, mereka juga mengadakan kampanye crowdfunding melalui platform KitaBisa. Kampanye tersebut menargetkan perolehan dana lebih dari 35 juta Rupiah (Rp.35.640.000).
“Kita membutuhkan dana sebesar Rp.35.640.000. Dana ini seluruhnya akan digunakan untuk akomodasi dan logistik surveyor. […] Kami juga membutuhkan 81 relawan sebagai surveyor untuk setiap trayek angkot di Bandung Raya nantinya,” ujar Koordinator Crowdfunding KamanaWe Amalia Ulfah melalui keterangan persnya.
Meskipun belum resmi diperkenalkan secara publik, aplikasi ini pernah menjadi juara favorit pada lomba aplikasi Bandung Juara yang diadakan Diskominfo Pemkot Bandung. Aplikasi KamanaWe sendiri sebenarnya dikembangkan dalam rangka mendukung visi Urban Mobility yang dicetuskan oleh Ridwan Kamil untuk menuju Bandung Juara.
Jika nanti terwujud, aplikasi ini juga dijanjikan untuk memberikan fitur tambahan berupa alternatif rute perjalanan, fitur pelaporan pelanggaran, crowdsource (update informasi di lapangan dengan partisipasi aktif pengguna KamanaWe.id), dan gamification (fitur reward and punishment dengan poin untuk setiap aktivitas yang dilakukan).
Pihak pemerintah nantinya akan diberikan dashboard khusus yang dapat membantu pengambilan keputusan berdasarkan data yang terekam di lapangan. Aplikasi ini sendiri direncanakan untuk dapat diakses melalui komputer (Web Application) dan perangkat smartphone di platform Android dan iOS.
Ke depannya, aplikasi ini juga tidak hanya dikhususkan untuk angkot, tetapi seluruh transportasi umum di Bandung, termasuk Bandros dan Bus Sekolah. Alat transportasi umum lainnya yang diwacanakan, seperti Mass Rapid Transit (MRT) atau Monorail, juga akan masuk dalam coverage aplikasi ini.