Di penghujung Januari lalu, data dari Counterpoint mengungkapkan statistik smartphone paling ‘laris’ di Tiongkok (*), di mana iPhone untuk pertama kalinya dalam 5 tahun lengser dari singgasananya. iPhone disebutkan kalah bersaing dengan jajaran Oppo R9 yang menjadi favorit di Tiogkok. Kini, data baru dari Canalys memberikan gambaran lebih dekat perihal industri smartphone di Tiongkok. Dalam data tersebut, Apple tampak berjuang keras hanya untuk sekadar bersaing dengan pabrikan yang jauh lebih muda seperti Xiaomi dan Vivo.
Berdasarkan data Canalys, selama tahun 2016 pengapalan smartphone di Tiongkok mencapai 476,5 juta unit, naik 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terbilang agresif mengingat di tahun 2015 peningkatan untuk varibel yang sama hanya 1.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Di kuartal keempat saja, smartphone yang dikapalkan ke Tiongkok menyentuh angka 131,6 juta unit. Memecahkan rekor pengapalan smartphone di Tiongkok dalam satu kuartal.
Dari angka pengapalan tersebut, Huawei memimpin dengan 76,2 juta unit smartphone. Di tempat kedua dipegang oleh Oppo dengan pengapalan sebanyak 70 juta unit di sepanjang tahun 2016, naik 40 juta unit dibandingkan tahun 2015. Di bawah Oppo adalah Vivo yang mengapalkan 60 juta unit, kemudian Xiaomi dengan 51,4 juta unit dan Apple dengan 43,8 juta unit atau turun 18,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Anjloknya pengapalan ponsel pintar iPhone ke Tiongkok berdampak langsung pada pangsa pasar Apple di sana. Jika Counterpaint menyoroti soal spesifikasi kunci yang tak ditemukan di iPhone, faktor bahwa kehadiran ponsel-ponsel baru berbasis Android yang jauh lebih murah tak boleh diabaikan. Nama-nama seperti Huawei, Vivo dan Xiaomi cenderung gemar jor-joran soal harga tapi tak mau setengah-setengah soal spesifikasi. Jika ingin bersaing dengan mereka, Apple mau tak mau harus mulai memperhatikan dua faktor di atas.
Tetapi , jika tak ingin terlibat dalam perang harga, maka mereka hendaknya memperhatikan spek-spek kunci yang disebutkan jadi faktor paling menentukan keputusan pembelian di Tiongkok, seperti baterai yang lebih besar, kamera ganda, fast charging dan layar OLED. Apabila iPhone generasi baru menawarkan sebagian dari fitur-fitur kunci tersebut, bukan tak mungkin Apple akan membalikkan keadaan di tahun 2017 ini.
Sumber berita Canalys.
(*) Update: Data pengapalan memang tidak bisa disandingkan dengan data penjualan langsung. Data pengapalan perangkat terkadang menjadi perdebatan karena belum tentu apa yang dikirimkan (dikapalkan) itu terjual langsung ke konsumen. Tetapi data ini biasanya jadi salah satu rujukan untuk melihat kondisi pasar atas perangkat tertentu.