Niat baik Jurnal.id mengakomodir masyarakat dengan menyediakan platform akuntansi berbasis cloud terbentur pemikiran pasar yang masih konvensional. Namun pihaknya dikabarkan bakal terus menggodok berbagai macam cara untuk berkolaborasi demi pengembangan produk yang lebih ideal dan menguntungkan bagi banyak pihak.
Layanan Jurnal.id mendapat suntikan dana dari East Ventures beberapa bulan silam. Dalam penuturannya kala itu, General Manager Anthony Kosasih optimis mampu membantu pebisnis menentukan keputusan berdasarkan laporan yang tepat dan mudah digunakan. Memiliki model bisnis berlangganan, Jurnal.id mengakui tantangannya sejauh ini ialah mendorong penggunaan teknologi baru pada pekerja konvensional.
“Kendala utama kami adalah mendorong penggunaan teknologi baru kepada para pengusaha yang sudah memiliki kebiasaan tradisional pembukuan, takut akan pajak, dan belum terbiasa memakai software. Kami harus mengedukasi para pengusaha, menyampaikan manfaat yang akan dirasakan beserta cara menggunakannya. Lalu kami juga harus terus mengingatkan pengguna untuk melakukan hal-hal kecil di Jurnal.id untuk membangun kebiasaan mereka menggunakan teknologi,” kata Anthony.
Sejauh ini Jurnal.id telah memiliki total sebanyak 2000 pengguna. Tersisa waktu sekitar dua bulan bagi Jurnal.id untuk mencapai target meraup 5000 pengguna hingga akhir tahun 2015 ini. Mengenai hal ini, salah satu caranya ialah dengan menjalin kemitraan.
“Rencana jangka pendek adalah untuk mempermudah kolaborasi antara konsultan akuntansi atau perpajakan dengan membangun fitur-fitur untuk lebih mengotomatisasi rutinitas akuntan dan menghitung dan mempersiapkan perpajakan. Kami juga berusaha untuk mengembangkan kemitraan dengan akuntan dan konsultan pajak, dan dengan selesainya fitur ini, nilai yang mereka akan dapatkan dari Jurnal.id akan bertambah,” tambahnya.
Tantangannya jelas tidak mudah. Bagi startup seusia Jurnal.id, fokus yang sangat masuk akal ialah mengakuisisi pengguna sebanyak-banyaknya. *
–
*) Kami menghapus kalimat mengenai conversion rate Jurnal.id atas permintaan co-founder