Dark
Light

Jumlah Pengapalan PC Menurun, Gaming PC Malah Naik?

1 min read
April 13, 2016

Anda mungkin sudah familier dengan kabar penurunan jumlah shipment PC, biasanya dikaitkan ke minat konsumen. Beberapa kali, analis menyebutkan bahwa ini ialah akhir era komputer personal, dan laporan Gartner serta IDC yang belum lama diungkap kembali memperkuat kabar buruk tersebut. Tapi Anda tak perlu cemas, informasi itu ternyata tidak mewakilkan industri hardware gaming.

Di awal minggu, IDC mengungkap bahwa angka pengapalan PC di triwulan pertama 2016 terus berkurang seperti yang diperkirakan, totalnya ada 60,6 juta unit. Informasi dari Gartner juga cukup senada, mereka menghitung ada 64,8 juta unit, turun 9,6 persen dari kuartal pertama 2015. Gartner berpendapat, salah satu penyebab hal ini adalah merosotnya nilai mata uang lokal terhadap dolar Amerika.

Research manager IDC Jay Chou menyampaikan bahwa pasar PC harus berjuang untuk mendongrak animo konsumen. Meski demikian, IDC memproyeksikan bisnis PC secara keseluruhan tetap berkembang dibanding tahun lalu, turut terbantu berkat Windows 10. Untuk sekarang, permintaan akan PC di negara besar seperti Amerika masih rendah, namun periode pembelian baru dimulai di triwulan kedua, khususnya oleh ranah edukasi dan korporat.

Tapi perlu Anda ketahui, IDC tidak menyertakan PC handheld, tablet ber-OS Windows, serta perangkat yang mempunyai keyboard detachable ke variabel mereka. Kemudian pengertian IDC dan Gartner terhadap istilah ‘shipment‘ juga dipertanyakan (Anda bisa membaca lebih lengkapnya di artikel Moor Insight & Strategy). Lalu yang terpenting, angka di atas hanya mewakilkan produk-produk low-end – garapan Lenovo, HP, Dell dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjabaran Jon Peddie Research, penjualan hardware PC akan meningkat stabil setelah penurunan kecil di 2015. Potensi keuntungan dari upgrade komponen saja bisa mencapai miliaran dolar hingga tahun-tahun berikutnya. Monitor seluas 27-inci serta panel-panel UHD akan jadi incaran konsumen, belum lagi mereka memerlukan sistem berperforma tinggi buat menjalankan permainan-permainan blockbuster. 60 frame rate per detik ialah standar gaming di PC, dan kita tahu virtual reality juga sedang naik daun.

Gaming notebook serta PC kelas low-end diestimasi akan menghadapi tantangan cukup berat karena di tingkat ini khalayak lebih memilih tablet atau console. Namun produsen-produsen semisal Alienware, iBuyPower dan kawan-kawan berpeluang mengubah tren tersebut dengan menyediakan PC yang dioptimalkan buat ruang keluarga. Hal ini didukung lagi oleh permintaan terhadap gaming gear – misalnya mouse, keyboard dan headset.

Dihitung dari hardware, angkanya diprediksi menunjukkan peningkatan: US$ 26,118 miliar di 2016, US$ 28,253 miliar di 2017, dan US$ 30,092 miliar di 2018.

Sumber: PC Gamer & Jon Peddie.

Previous Story

[Panduan Pemula] Cara Install dan Daftar Akun Telegram Versi Android

Next Story

Bekraf Alokasikan 1 Triliun Rupiah untuk Kredit Usaha Rakyat Pelaku Industri Kreatif

Latest from Blog

Don't Miss

5-Alasan-Poco-C75-Jadi-Smartphone-Sejutaan-yang-Tepat-untuk-Gaming

5 Alasan Poco C75 Jadi Smartphone Sejutaan yang Tepat untuk Gaming

Bermain game kini bukan lagi sekadar hiburan semata. Seiring dengan

POCO Jawab Tantangan Kompetitor Ponsel Gaming dengan Performa dan Harga Ekstrem

POCO kembali menantang pasar smartphone dengan meluncurkan lini produk berperforma