Menjadi Juara DG League 2020 Morph Team Akui Banyak Kekurangan

Morph Team menjadi juara DG League 2020, mengalahkan Bigetron RA. Namun demikian mereka akui masih banyak kekurangan untuk menghadapi PMPL Indonesia 2020

Setelah melalui kualifikasi yang keras, akhir pekan lalu (29 Februari - 1 Maret 2020) menjadi puncak gelaran DG League 2020. Diselenggarakan di Basket Hall Senayan, Grand Final DG League 2020 berjalan dengan sengit. Setelah 8 ronde yang penuh peluh dari semua tim peserta, Morph Team akhirnya keluar sebagai juara DG League 2020 dengan perolehan 136 poin.

Sebelumnya, babak kualifikasi DG League sendiri telah digelar di 120 kota dan 64 kampus di Indonesia. Kualifikasi dibagi ke dalam empat kategori, yaitu Amateur Qualifier, Campus Qualifier, Online Qualifier, dan Pro Qualifier. Antusiasme para peserta terhadap gelaran ini sangat terasa, tercatat ada 6820 tim dengan lebih dari 34.000 pemain bertanding di dalam 2000 pertandingan. Posisi PUBG Mobile sebagai salah satu game esports paling populer di Indonesia, berhasil membuat tayangan DG League 2020 jadi ditonton lebih dari 3,8 juta watch time hours dengan total views mencapai lebih dari 20 juta penonton.

Pada babak Grand Final ada 16 tim bertanding untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,6 miliar. Berbagai tim profesional turut bertanding, mulai dari tim seperti AURA Esports, Victim Esports, Dranix Esports, Aerowolf, Morph, dan juga tentunya Bigetron Red Aliens sang juara dunia. Menariknya, performa tim juara dunia malah cenderung melesu di dalam gelaran ini, walau tetap berhasil mendapatkan peringkat kedua dengan perolehan 119 poin.

Sebaliknya, Morph Team yang dipimpin oleh Herli Juliansyah (Jeixy), malah mendominasi pertandingan sejak dari awal ronde. Sepanjang pertandingan, mereka mendapatkan 3 kali Chicken Dinner dengan jumlah kill yang juga bombastis. Menariknya, semua Chicken Dinner yang didapatkan Morph adalah pada ronde yang dimainkan di map Erangel. Hanya saja pada ronde terakhir, mereka harus rela Too Soon karena anomali terjadi pada arah Circle.

Sementara Morph Too Soon, 3 tim di bawahnya sebenarnya sudah membidik untuk dapat menggeser posisi Morph. Apalagi Bigetron RA, yang punya selisih poin cukup tipis dengan Morph Team. Untungnya, pada ronde terakhir Bigetron RA juga cukup kewalahan dengan anomali Circle yang terjadi. Akhirnya Bigetron RA harus rela tersingkir di peringkat 3 dan 6 kill, membuat mereka tidak mampu menyusul skor Morph Team. Dengan ini, maka berikut empat besar DG League 2020.

Sumber: Hybrid - Akbar Priono

  • CHAMPION - Morph Team - 137 poin (Rp 200.000.000)
  • 2nd Place - Bigetron RA - 118 poin (Rp 100.000.000)
  • 3rd Place - RRQ Ryu - 107 poin (Rp 75.000.000)
  • 4th Place - Aura Esports - 104 poin (Rp 50.000.000)

Kemenangan ini mungkin bisa dibilang baru menjadi pemanasan saja bagi Morph Team. Apalagi mengingat kompetisi PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020 yang akan hadir pada 6 Maret 2020 mendatang. Menanggapi hal tersebut, Morph Team yang diwakili Ariezky Haridjaya (Takanome), mengaku masih belum puas.

"Harus banyak improve sih menurut gue. Performa kami kali ini masih banyak sekali kekurangan, apalagi untuk skenario terburuk seperti apa yang terjadi saat ronde terakhir DG League barusan. Apalagi untuk map selain Erangel, saya merasa tim kami masih banyak kurangnya." ucap Takanome.

Selamat untuk Morph Team atas kemenangannya di dalam gelaran DG League 2020! Semoga saja kemenangan ini bisa memberikan semangat positif bagi Morph Team untuk menghadapi PUBG Mobile Pro League Indonesia 2020!