Jojonomic, yang bulan lalu meluncurkan fitur Digital Attendance, terus melakukan inovasi untuk melengkapi dan meningkatkan kualitas aplikasi tersebut. Yang terbaru adalah penyematan fitur face recognition dengan biometric fraud detection system.
Fitur baru ini memungkinkan karyawan melakukan presensi melalui foto atau deteksi wajah dan verifikasi menggunakan fingerprint mereka. Dengan fitur ini diharapkan para manajer dapat dengan mudah melihat lokasi GPS dan kehadiran anggota tim pada dashboard JojonomicPro – Attendance.
Selain kemudahan pelacakan dan mencegah penipuan saat melakukan presensi, karyawan juga bisa melakukan presensi tanpa harus melakukan antrian di mesin sidik jari atau tap kartu.
“Teknologi untuk memastikan bahwa absensi yang dilakukan melalui foto di aplikasi Jojonomic adalah orang yang sama dengan yang ada di database HR [human resource] perusahaan,” ungkap CEO Jojonomic Indrasto Budisantoso.
Fitur pendeteksi wajah ini, menurut Asto, mencoba membantu para generasi millennial dan perusahaan yang ingin menerapkan jam kerja yang fleksibel.
Fitur lain yang juga terdapat dalam pembaruan kali ini ialah manajemen karyawan. Fitur ini membantu bagian HR untuk mengelola tim tanpa kerumitan dokumen. Staf atau karyawan dapat meminta cuti melalui aplikasi untuk dapat persetujuan dengan data yang diringkas dan mudah untuk diekspor. Selanjutnya Jojonomic juga berencana terus mengembangkan fraud detection system untuk meminimalkan kecurangan-kecurangan yang mungkin dilakukan.
“Fraud detection system juga mendeteksi jika pengguna coba mengakali dengan fake GPS atau jika coba mengakali jam absen. Sistem juga akan mendeteksi jika user login melalui device yang berbeda-beda,” terang Asto.
Bulan September lalu, Jojonomic memperoleh pendanaan lanjutan senilai 20 miliar Rupiah, yang dipimpin oleh Maloekoe Ventures, untuk berekspansi ke Asia Tenggara.