Pilihan untuk melakukan pivoting (mengubah halauan bisnis) kerap terjadi di dunia startup yang sarat dengan perubahan yang cepat. Sudah banyak startup lokal hingga asing yang akhirnya terpaksa melakukan pivoting karena alasan-alasan tertentu. Seperti Instagram yang dulunya bernama Burbn, dan merupakan Location-based HTML5 App, Twitter yang dulunya sempat dikenal dengan nama Odeo Podcasting Platform, hingga YessBoss yang baru-baru ini merubah visi bisnisnya dengan menghadirkan Kata.ai.
Artikel berikut ini akan membahas 4 tanda-tanda yang perlu dicermati oleh penggiat startup ketika waktunya untuk pivoting agar startup ‘baru’ Anda bisa tetap eksis.
Terus melakukan edukasi kepada pasar
Startup dikenal sebagai platform yang menghadirkan inovasi terkini dengan memanfaatkan teknologi, baik itu memodifikasi kebiasaan lama hingga mengadopsi layanan baru. Jika saat ini Anda masih terhambat dengan kegiatan edukasi produk kepada pasar dan masih sedikit mendapatkan recognition atau pelanggan yang tetap, artinya Anda telah melakukan kesalahan dan menjadi pertanda yang tepat untuk segera melakukan pivoting.
Proses edukasi produk idealnya hanya dilakukan di awal dan tidak menghabiskan waktu yang lama, untuk itu segera lakukan pivoting ke model bisnis yang berbeda jika startup Anda masih saja melakukan edukasi produk kepada target pasar.
Versi Beta produk Anda kurang disukai pasar
Ketika produk telah diluncurkan dalam versi Beta, bisa dijadikan kesempatan yang baik untuk mengumpulkan feedback dari early-adopters. Nantinya Anda bisa melihat sejauh mana fitur yang ditawarkan dapat digunakan dengan baik, butuh koreksi dan melakukan proses editing terkait dengan fitur yang kurang sesuai. Jika feedback yang diterima baik dan berpotensi untuk disukai, artinya startup Anda memiliki calon pengguna yang bakal loyal. Namun jika feedback yang didapatkan cenderung negatif dan berakhir dengan tidak digemarinya produk, hal ini merupakan tanda agar startup segera melakukan pivoting.
Produk tidak dilirik investor
Biasanya investor yang telah banyak melakukan investasi kepada startup bisa melihat kelebihan dan potensi dari sebuah startup baru atau yang sudah berjalan. Anda pun tidak kesulitan untuk melakukan penggalangan dana atau melanjutkan tahap pendanaan jika produk terbukti bagus dan diminati. Namun jika sejak awal hingga startup berjalan produk Anda masih kesulitan dilirik oleh investor, bisa jadi startup Anda kurang memiliki potensi. Segera lakukan pivoting dan temukan model bisnis yang tepat dan tentunya bakal dilirik oleh investor.
Membuat produk untuk ‘semua’
Bukan hanya menghabiskan waktu dan tenaga, jika startup Anda memutuskan untuk membuat produk untuk semua kalangan, akan merugikan keahlian para tenaga engineer Anda, yang hanya fokus untuk mengembangkan produk yang kurang relevan dan tidak tepat sasaran. Coba temukan passion dan tentunya kemampuan yang Anda kuasai sebelum meluncurkan startup, dan pastinya tentukan target pasar yang tepat untuk layanan yang akan Anda hadirkan.