Joyful Frog Digital Incubator (JFDI), penyedia program akselerator bisnis untuk startup, hari ini (18/3) mengumumkan telah mendapatkan komitmen modal dari konsorsium investor internasional sebesar SGD 2,7 juta (USD 2,1 juta). JDFI sendiri adalah pelopor program bisnis akselerator di kawasan Asia Tenggara, yang fokus untuk ‘menggodok’ sebuah perusahaan startup mulai dari ide hingga dapat investasi, hanya dalam kurun waktu 100 hari.
Investor yang menyuntikan dana USD2,1 juta adalah Infocomm Investments Pte. Ltd. Singapura (IIPL), didukung oleh dua pendana, Spinup Partners Ltd ( Rusia ) dan Fenox Venture Capital ( Silicon Valley ). Selain itu ada beberapa investor swasta dari Filipina, Vijay Saraff (Thailand) , Paul Burmester (Inggris) dan Thomas Gorissen (Jerma ).
“IIPL membantu membangun jaringan yang kuat, pertumbuhan yang tinggi dan inovasi yang didorong startups teknologi yang dapat membawa perubahan ekosistem kewirausahaan. Model akselerator adalah bagian penting dari strategi kami untuk mencapai ini. Kami senang masuk ke dalam kemitraan ini sebagai anchor investor,” tutur Dr. Alex Lin , Kepala IIPL, seperti yang dikutip dalam siarannya.
Sederetan nama investor internasional yang ikut mendanai mencerminkan telah tumbuhnya reputasi Singapura sebagai ekosistem yang kondusif bagi pengusaha pemula, dari infrastruktur untuk inovasi hingga pembiayaan startup. Peran IIPL yang signifikan dalam menggalang dana memperkuat kepercayaan investor untuk bergabung dalam konsorsium, berkontribusi ke Singapura sebagai tempat yang bagus. Sergey Gorokhov, Direktur dan Ketua Dewan di Spinup Partners Ltd. juga berharap dapat terus bekerja sama dengan JFDI dan mendukung program akselator yang diusungnya.
Investor swasta yang berpartisipasi tak hanya menginvestasikan uangnya namun juga terlibat aktif sebagai mentor bagi startup, atau membawa koneksi dan wawasan yang memiliki manfaat strategis untuk JFDI.
Menanggapi investasi ini Wong Meng Weng , Ketua JFDI.Asia, menilai bahwa ini merupakan langkah yang baik untuk perkembangan JFDI. “Untuk pertama kalinya dalam sejarah, inovasi menjadi sistematis dan kita sekarang tahu cara mengajar kewirausahaan. Dengan dukungan besar dari masyarakat, JFDI merupakan pihak pertama yang membawa pendekatan baru untuk memelihara perusahaan startup ke Asia. Sekarang, dengan dana yang diperoleh, saatnya untuk melakukan berbagai peningkatan.” Jelas Wong.
Investasi ini merupakan tonggak pertama bagi JFDI untuk mewujudkan ambisinya meraih dana sebanyak SGD 6 juta (USD 4,7 juta) guna meningkatkan operasinya di Singapura dan bisa lebih berkontribusi melayani pengusaha di seluruh Asia Tenggara. Penerima manfaat gelombang pertama investasi yang diumumkan hari ini adalah para startup yang bergabung dengan JFDI bulan ini. Selain itu, ada juga dua startup yang akan menyusul di akhir tahun 2014. Tahun ini, JFDI akan menambah sekitar 30-40 pelaku startup yang berpartisipasi. Pada 2015 sendiri organisasi ini berambisi untuk membina 40 hingga 60 startup.