Dark
Light

Raksasa E-Commerce Tiongkok JD Dikabarkan Berminat Berinvestasi di Tokopedia

1 min read
May 2, 2017
Kantor Tokopedia yang saat ini berlokasi di kawasan Slipi. Sebentar lagi mereka akan menempati tempat baru di Tokopedia Tower / DailySocial

Bloomberg melaporkan raksasa e-commerce Tiongkok JD berminat untuk berinvestasi di Tokopedia. Disebutkan negosiasi masih di tahap awal, investasi bakal melibatkan pendanaan hingga ratusan juta dollar (triliunan Rupiah). Nilai investasi tersebut, jika direalisasikan, bakal memastikan Tokopedia sebagai layanan unicorn pertama di sektor e-commerce Indonesia. JD sendiri telah memiliki lini bisnis JD.id yang beroperasi sejak akhir tahun 2015, meskipun secara resmi baru merayakan ulang tahun pertamanya Maret lalu.

Masuknya JD ke Tokopedia bakal meningkatkan tensi persaingan layanan e-commerce di Indonesia, setelah tahun lalu Lazada diakuisisi Alibaba. Alibaba dan JD bisa dibilang ada dua raksasa e-commerce terbesar di Tiongkok dan perseteruan mereka tampaknya bakal berlanjut ke Indonesia sebagai pasar terbesar ketiga di Asia.

Data yang dihimpun Crunchbase menunjukkan hampir semua investasi JD dilakukan untuk startup Tiongkok. Jika JD berinvestasi di Tokopedia, ini adalah investasi asing kedua JD setelah investasi untuk Misfit Wearables di tahun 2014. Misfit sendiri sudah diakuisisi Fossil.

Secara terbuka, Tokopedia terakhir mengumumkan pendanaan Seri E sebesar $100 juta dari Softbank dan Sequoia Capital di tahun 2014. Setelah itu, Tokopedia belum lagi mengumumkan perolehan pendanaan, meskipun kabarnya sudah mendapatkan sejumlah pendanaan baru. Tokopedia sendiri baru menjadi anchor tenant Ciputra World 2 dan segera mentahbiskan brand-nya sebagai nama gedung (dengan nama Tokopedia Tower) yang berlokasi di kawasan Prof. Dr. Satrio.

Selain Alibaba dan JD, raksasa digital Tiongkok lainnya Tencent juga melirik kencangnya pertumbuhan startup di Indonesia. Tencent sebelumnya dikabarkan berminat berinvestasi di Go-Jek, yang disebutkan sedang mencari pendanaan baru senilai $1 miliar.

Masuknya investasi Tiongkok ke Indonesia merupakan imbas semakin matangnya ekosistem digital di negara tersebut dan masih terbukanya peluang berekspansi di Nusantara. Berdasarkan data APJII 2016, baru sekitar separuh penduduk Indonesia yang telah menggunakan internet.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Spesifikasi Moto E4 dan E4 Plus Merebak, Punya Banyak Perbedaan Selain Jeroan

Next Story

DJI dan Hasselblad Ungkap Bundel Drone dan Kamera Medium Format Beresolusi 100 Megapixel

Latest from Blog

Don't Miss

Menanti Smartphone Lipat ‘Impian’ di Indonesia

OPPODi artikel ini saya akan menuliskan sebuah hal yang berbeda.
Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia