Dark
Light

JakMall Bertahan di Tengah Kompetisi Marketplace yang Memanas

1 min read
April 23, 2019
Jakmall mengklaim tetap mampu beroperasi dengan pendapatan dari komisi pengiriman dan "affiliate"
Manajemen JakMall: Chief Business Development Officer Sugiri R. Wijaya (kiri) dan CMO Reza Aggi Prasetyo (kanan) / JakMall

JakMall bukanlah nama baru di industri e-commerce. Telah beroperasi dan bertahan selama hampir tiga tahun, ia mencoba menawarkan hal yang berbeda di tengah-tengah persaingan marketplace besar yang begitu ketat.

Dengan tagline “Lebih Murah, Langsung dari Pusatnya”, fokus JakMall adalah memberikan satu harga informasi dari pelapak terpilih untuk setiap jenis barang dengan konsep best deal. Selain itu platform juga membuka kesempatan bagi para reseller yang mau mengambil barang dari lapak yang ada di platform ini. Reseller ini juga disebut affiliate. Tidak ada biaya tambahan bagi penjual, namun pihaknya menerapkan komisi per transaksi untuk program ini.

“JakMall ini muncul pertama kali karena kita punya visi untuk memberikan pengalaman belanja terbaik. [..] Kami tidak mau ada penjual yang menaikkan harga karena membuka lapak di platform ini. Karena itu kami melakukan seleksi ketat bagi para pelapak untuk menyediakan produk-produk dengan harga terbaik mereka,” ungkap Co-Founder dan CMO JakMall Reza Aggi Prasetyo.

Di akhir tahun lalu, JakMall merilis aplikasi berbasis Android dan iOS. Untuk mengkurasi pelapak, JakMall mewajibkan seleksi ketat, termasuk penyertaan NPWP dan SIUP.

“Kita punya kelebihan pada reseller yang banyak. Bahkan pada Harbolnas kemarin omset tembus 75% dari reseller. Namun dari sisi pengguna, nama JakMall seringkali tertutup oleh banyaknya reseller yang juga menawarkan harga kompetitif,” jelasnya.

Diawali dengan 20 orang personel, kini perusahaan telah memiliki 70 orang pegawai dan memiliki jangkauan basis konsumen hingga Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Makassar, dan NTT.

Fokus pada affiliate tahun ini

Selama dua tahun pertama, JakMall fokus pada pada pemeliharaan pengguna dan penjual. Di tahun ketiga ini, mereka ingin memberikan nilai tambah bagi para reseller atau affiliate. Jumlahnya kini berkembang pesat melebihi seller yang membuka lapak di marketplace itu sendiri.

Bermodalkan pendanaan awal dari angel investor yang tidak disebutkan jumlahnya, Jakmall kini telah mendulang profit dan sudah bisa menjalankan operasional bisnis secara mandiri. Dua segmen yang paling banyak menyumbang profit adalah komisi pengiriman dan affiliate.

Ketika disinggung mengenai penggalangan dana, Reza mengungkapkan, “Untuk fundraising, kita tidak menutup kemungkinan. Saya sudah sempat ngobrol dengan beberapa pihak, tetapi belum ada yang cocok. Karena kita mau cari bukan yang hanya sekedar kasih dana, tetapi juga satu visi.”

Application Information Will Show Up Here
Google Find my Device
Previous Story

Tips Mengantisipasi Kehilangan Smartphone OPPO F9

Kemkominfo segera menerbitkan aturan perangkat IoT yang di dalamnya mengatur harga sertifikasi perangkat. Aturan ini adalah kelanjutan RPM frekuensi IoT
Next Story

Pemerintah Siapkan Regulasi Perangkat IoT, Penyamaan Harga Sertifikasi Jadi Isu

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat