Tahukah Anda, berdasarkan hasil survei, 69 persen pekerja profesional mengaku bahwa gangguan suara di kantor mempunyai dampak negatif terhadap tingkat kinerja mereka? Sayang hingga sekarang, banyak headset kerja hanya dibuat sebagai medium input serta output suara saja, dan mayoritas produsen belum berpikir untuk menanggulangi problema itu.
Dengan sebuah seri baru, produsen barang audio asal Denmark, Jabra, mencoba memberikan kita solusi. Mereka mengumumkan Jabra Evolve, diklaim bukan cuma merupakan perangkat headphone biasa, namun juga sebuah ‘evolusi di tempat kerja’. Evolve adalah headset pertama yang dirancang khusus untuk kebutuhan produktif tanpa mengesampingkan performa musik, fitur, serta faktor kenyamanan.
Jabra Evolve memiliki lima model, dari mulai kelas entry-level hingga Jabra Evolve 80 sebagai varian paling high-end. Setidaknya tiga tipe telah dibekali teknologi noise-cancellation canggih, dan kemampuan inilah yang menjadi senjata andalan Evolve. Tujuannya sederhana: menawarkan sebuah ‘zona konsentrasi’ personal, dimanapun Anda bekerja.
Active maupun passive noise-cancellation sebenarnya bukanlah hal baru, banyak produsen telah menambatkannya dalam headphone mereka. Tapi Jabra berpendapat, agar optimal, noise-cancelling harus diusung sesuai fungsi dan target market produk. Fitur tersebut memang digunakan di banyak headset gaming, namun baru Evolve-lah yang mengadopsinya untuk lingkungan kerja.
Info menarik: Oppo Siap Hadirkan Pilihan Baru Headphone Premium Seri PM
Apa bedanya? Pernahkah Anda merasa terganggu oleh celotehan seru teman dengan rekan-rekan lain? Atau konsentrasi terpecah karena bunyi klik mouse dan keyboard tanpa henti di meja sebelah Anda, atau karena dengungan AC? Jabra memperoleh data bahwa semua gangguan ini bisa membuat level produktivitas anjlok hingga 65 persen. Noise-cancellation di Jabra Evolve dikhususkan demi menangani masalah-masalah di atas.
Dari penuturan Ben Samman selaku managing director, Evolve tak hanya berguna bagi pekerja, tetapi akan sangat menguntungkan untuk perusahaan sendiri. Dengan berinvestasi melalui Evolve, mereka dapat menghemat banyak dana. Bayangkan, ketimbang harus menyiapkan ruang kerja terisolasi, Evolve mampu menyajikan zona kerja yang nyaman, dimanapun karyawannya berada.
Channel sales manager Alex Djohan berargumen, Jabra Evolve ialah produk sempurna bagi perusahaan-perusahaan startup – model bisnis yang kini sangat populer di Indonesia. Alex sendiri bilang, ia lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di kedai-kedai kopi di pusat perbelanjaan modern dibanding ruangan kantor. Dan Evolve (Evolve 65, model favoritnya) sangat membantu Alex dalam menyelesaikan tugas.
Info menarik: Axent Wear, Headphone Dengan Speaker Berbentuk Kuping Kucing
Meskipun difokuskan untuk kebutuhan profesional, Jabra tak kompromi soal kualitas musiknya. Menurut produsen Denmark itu, kegiatan bekerja dan bermain telah melebur. Tak sedikit dari kita yang menikmati musik sambil mengetik, atau menonton video lucu di internet untuk melepas kantuk. Dan setelah mencoba sendiri tipe high-end Jabra Evolve 80, saya setuju pada satu hal: harga dan kualitas memang berbanding lurus.
Bantalan telinga Evolve 80 terbuat dari kulit super-lembut, dilindungi headband dan frame logam. Ia akan menyelubungi telinga Anda, dan seolah-olah mengait di sana. Head of product Jabra, Wayne Lee, membantu saya untuk mengujinya. Passive noise-cancelling sudah cukup membungkam suara eksternal, namun ketika sistem active-nya dinyalakan, bunyi-bunyian lain tak lagi terdengar – selain musik dan suara saya sendiri.
Saya tidak mengenal lagu yang Lee mainkan dari smartphone-nya, tapi output terdengar detail dan jernih, walau sebenarnya musik tersebut berjalan di format hasil kompresi. Tertarik? Anda bisa membelinya seharga US$ 420.
Jika Evolve 80 belum sesuai dengan dana di kantong, Jabra juga telah menyiapkan opsi lain: Evolve 65 (mono dan stereo) dijajakan sebesar US$ 230 dan US$ 250; Evolve 40 di US$ 120 dan US$ 140; Evolve 30 seharga US$ 90 dan US$ 100; serta Evolve 20 yang dibanderol US$ 60 dan US$ 70.
