iSeller selaku startup pengembang point of sales berbasis omni-channel, hari ini (29/9) mengumumkan perolehan pendanaan perpanjangan dalam seri A+. Putaran strategis tersebut dipimpin oleh Mandiri Capital Indonesia dengan partisipasi beberapa investor yang tidak disebutkan detailnya.
Dana segar akan dimanfaatkan untuk memperlancar rencana ekspansi domestik dan akselerasi akuisisi merchant. Pengembangan dan inovasi produk juga akan menjadi prioritas, khususnya untuk meningkatkan kapabilitas layanan finansial inklusif di dalam platform.
Didirikan sejak tahun 2017, iSeller menyediakan aplikasi kasir digital, toko online, dan agregator pembayaran yang terintegrasi. Tujuannya untuk menggabungkan seluruh aspek bisnis offline to online di dalam satu dasbor sentral. Konsep ini yang menjadi value proposition mereka dibanding dengan platform POS lainnya.
Dalam sambutannya, Founder & CEO iSeller Jimmy Petrus mengatakan, “Dengan menggabungkan sales channel offline dan online di dalam satu platform, seluruh aspek bisnis bisa tersentralisasi secara holistik mulai dari transaksi, inventory, pelanggan hingga pembukuan; sehingga pengelolaan dan pengembangan bisnis menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.”
Solusi berbasis omni-channel ini saat ini memang cukup relevan. Riset bertajuk “2020 Ecommerce Fulfillment Trends Report” mengemukakan 86% respondennya, yang merupakan merchant e-commerce, menjual dagangannya di lebih dari satu kanal. Tidak sedikit juga yang menjual melalui media sosial. Di waktu mendatang, 69% merchant berencana terus meningkatkan kanal-kanal penjualan online.
Selain iSeller, di Indonesia sejauh ini sudah ada beberapa startup yang coba jajakan solusi serupa, dua di antaranya Clodeo dan Jubelio.
Pertumbuhan bisnis iSeller
Berkonsep SaaS, pengguna bisa berlangganan layanan mereka sesuai dengan skala bisnisnya. iSeller mendapatkan pendanaan awal di akhir tahun 2018. Klaim Jimmy, bisnisnya berhasil mencapai pertumbuhan hingga 300% yoy dari jumlah akuisisi merchant ataupun revenue tahunan. Mereka menargetkan berbagai jenis bisnis, mulai dari ritel, F&B, gaya hidup, hingga jasa.
Investasi oleh MCI juga akan membuka peluang kerja sama strategis antara Bank Mandiri dan iSeller, termasuk terkait integrasi produk dan layanan untuk memfasilitasi 200 ribu merchant yang telah tergabung di jaringan Mandiri di seluruh Indonesia.
“Kami sangat senang bisa bergabung dengan iSeller di pendanaan kali ini, tentunya kami melihat value proposition dari iSeller yang dapat bersinergi dengan visi, strategi, dan inisiasi finansial digital dari Mandiri ke depannya. Selain dukungan dana, kami yakin kolaborasi strategis dengan ekosistem merchant dan grup bisnis Mandiri dapat mendukung pertumbuhan iSeller lebih maksimal untuk mencapai profitabilitas,” ujar CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro.
Di tengah pandemi, bisnis iSeller dikatakan tetap pertumbuh. Salah satu faktor pemicunya, meningkatnya kebutuhan bisnis untuk go online. Saat ini platform tersebut juga sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran populer seperti Gopay dan Ovo; juga sistem pengiriman terintegrasi dengan opsi JNE, GoSend, hingga GrabExpress.
“Sejak mulainya PSBB di Maret lalu, kami mendapat peningkatan permintaan 3x lebih banyak terutama untuk kebutuhan channel online, termasuk di antaranya ritel online store dan beberapa inovasi terbaru kami seperti F&B online ordering dan eMenu untuk contactless dining,” ujar CCO iSeller Kevin Venturra.
Menurut laporan riset terbaru yang dilakukan DSResearch bersama Mandiri Capital Indonesia, disampaikan ada tiga permasalahan utama yang kerap dihadapi UKM di Indonesia, yakni terkait Financial, Operational, dan Expansion. Model layanan SaaS seperti yang dirilis iSeller telah terbukti memberikan sumbangsih pada peningkatan bisnis, menyelesaikan isu-isu tersebut secara gesit.