Bagi para pengembang produk elektronik, lampu pintar adalah sebuah hal yang serius. Saking seriusnya membenamkan fitur dan teknologi konektivitas canggih, terkadang mereka lupa bahwa sistem pencahayaan juga bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih mengasikkan. Lampu pintar Ion dirancang menggunakan pendekatan yang kurang lebih mirip dengan Luma.
Di awal proyek Ion, tim developer lava menantang diri mereka dengan sebuah pertanyaan: bagaimana jika cahaya bisa berbicara, mendengar, dan bagaimana jika ia dapat menyampaikan sebuah kisah pada penggunanya? Dan menurut lava, Ion merupakan jawaban dari hasil kerja keras mereka.
Info menarik: Smartfren Luncurkan Andromax C2, Andromax G2, Andromax i3 dan i3S serta Dua Perangkat Terbaru Lain
Ion ialah sebuah sistem penerangan semi-portable yang bisa Anda gunakan di meja kerja, kamar tidur hingga ruang keluarga. Lampu ini dapat terkoneksi dengan smartphone, disajikan dengan berbagai macam pola mood (seperti Lava Lamp hingga penerangan untuk belajar), dan fitur terbaiknya adalah Ion dapat merespon musik apapun yang sedang Anda mainkan – bak sebuah equalizer canggih.
Di bagian dalamnya, Ion ditenagai oleh 40 buah LED multicolor yang masing-masing bisa menghasilkan warna secara independen. Rangkaian lampu LED diselimuti oleh tabung akrilik dengan lapisan diffusing. Lapisan ini bekerja untuk ‘menyebar’ cahaya LED, sehingga mmungkinkan Ion menyajikan campuran-campuran warna yang berbeda.
Lampu mood pintar tersebut Anda kontrol dengan menggunakan app di perangkat pintar. Anda bisa memilih jenis mood yang diinginkan, mengkustomisasi warna, tingkat keterangan hingga warna. Di dalam aplikasi itu sudah tersedia preset yang bisa langsung Anda pilih. Jenis mood juga dapat Anda urutkan sesuai keinginan.
Contohnya saja, mood semangat di pagi hingga siang hari dengan cahaya berpola Pulse, kombinasi warna pelangi saat Anda bekerja dan pola Lava lamp saat saat mendekati waktu istirahat. Walaupun terkoneksi dengan smartphone, Anda bisa mematikan dan menyalakan Ion hanya dengan menyentuh bagian aluminium di atasnya saja.
Seperti Luma, Ion dapat merespon panggilan telpon, notifikasi email, app lain atau sosial media. Tapi yang lebih canggihnya lagi, Ion dapat mensimulasikan cuaca yang terjadi di luar dengan memanfaatkan koneksi internet pada smartphone. Jika matahari bersinar terang, lampu ini akan mengikuti warna langit yang cerah. Jika kondisi berawan, warna putihnya akan mengabur. Begitu juga di waktu hujan dan salju.
Info menarik: Menguak Rahasia Game Populer (dan yang Tidak Populer) di Steam
Sebagai fitur primadonanya, Ion dilengkapi dengan microphone built-in dan tersinkronisasi dengan musik favorit yang sedang Anda mainkan. Saat mode musik diaktfikan, tiap lagu memiliki ‘profil warna’ khusus saat musik diputar. Frekuensi rendah menghasilkan warna merah, frekuensi menenangah ditandai dengan warna hijau, dan frekuensi tinggi menghasilkan warna kebiruan.
Tiap kali sebuah beat terdeteksi (suara drum, bass dan lain-lain), warna lampu bersinar lebih terang. Dan dengan menggunakan aplikasinya, Anda bisa mengkustomisasi pilihan warna yang Anda sukai. Bukan cuma input, Ion juga memiliki sistem output berupa speaker. Jika Anda kebetulan seorang musisi, dengan Ion memainkan lagu akan jadi jauh lebih mengasyikkan.
Saat ini Ion sedang membuka pendanaan publik lewat layanan Kickstarter, saat tulisan ini dimuat masih ada waktu 10 hari lagi untuk mendukung program mereka. Jika Anda menjadi pendukung kampanye crowdfunding mereka, diperkirakan Anda akan mendapatkan lampu ini pada bulan Agustus.