Dark
Light

Saatnya Industri Teknologi Indonesia Kebanjiran Investasi Asing

2 mins read
November 12, 2014

shutterstock_141190603

Berdasarkan hasil survei yang belum lama ini dirilis oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC), dengan juga merujuk pada perhelatan APEC Summit di Beijing, Tiongkok. Indonesia ternyata berhasil dipandang sebagai negara tujuan investasi asing yang paling populer di wilayah ASEAN dan bahkan menjadi salah satu tujuan utama di regional Asia Pasifik. Apakah ini merupakan sinyal baik untuk iklim investasi di industri teknologi Indonesia?

Jika melihat pertanyaan tersebut, industri teknologi Indonesia bisa ditinjau dalam tiga porsi, yakni dalam porsi industri manufaktur, telekomunikasi, dan industri startup yang sedang menjadi perhatian besar dalam dunia bisnis global. Ketiga industri ini sebenarnya telah lama disasar oleh banyak investor asing, misal sebut saja dari beberapa penyelenggara telekomunikasi, infrastruktur jaringan, hingga manufaktur teknologi yang telah banyak ‘disusupi’ oleh pemilik modal asing. Faktornya cukup banyak, antara lain anggapan klasik bahwa Indonesia masuk sebagai salah satu negara dengan labor cost yang rendah.

Terlepas dari hal tersebut, masuknya investasi asing di Indonesia tentu bisa melahirkan sentimen yang positif bahwa iklim investasi dan stabilitas ekonomi di Indonesia menjadi ladang emas yang menjanjikan, begitu pula dengan ekonomi kreatifnya seperti para penggiat startup teknologi.

Kembali lagi soal minat investor asing terhadap Indonesia, menurut survey PwC yang dilakukan terhadap 600 pimpinan perusahaan (CEO) dari seluruh perusahaan di dunia, sebanyak 46% atau bisa dikatakan sebagian besar dari koresponden menganggap prediksi optimis akan pertumbuhan yang signifikan bisa disimak pada negara-negara di Asia Pasifik, dan hasilnya sebanyak 67% justru memiliki rencana untuk meningkatkan investasi di wilayah APEC selama satu tahun ke depan.

business_investment_rising

Rencana investasi tersebut konon bakal tersebar di masing-masing 21 negara anggota APEC, di mana Indonesia menjadi tujuan investasi yang paling populer nomor tiga di bawah Tiongkok dan Amerika Serikat. Tentu ini sinyal yang baik untuk industri teknologi kita.

Meski belum ada rencana yang lebih detail tentang rencana para pemiliki modal asing untuk industri teknologi Indonesia, namun setidaknya gejolak ini sudah bisa mulai dirasakan – bahkan sejak beberapa waktu belakangan. Seperti misalnya saja tentang kisah investasi manufaktur teknologi raksasa Foxconn yang sudah mulai memasuki bab ‘happy ending. Kemudian, ada pula rencana investasi dari dua negara pemilik modal yakni Taiwan dan Amerika Serikat yang sama-sama mendeklarasikan telah memiliki ‘budget’ untuk pasar investasi di Indonesia dengan salah satu master plan-nya yakni dialokasikan pada sektor teknologi. Untuk Amerika Serikat sendiri konon, jika iklim terus stabil dan membaik, dalam lima tahun mendatang total modal investasinya di Indonesia bisa mencapai US$ 61 miliar.

Selain itu, prestasi dari startup lokal seperti yang dilakukan oleh Tokopedia beberapa waktu lalu juga berhasil menepis keraguan bahwa industri startup teknologi Indonesia tidak bisa mengantongi nilai investasi hingga ratusan juta dollar. Alhasil, prestasi Tokopedia tersebut bisa menyiratkan gairah yang besar terhadap industri e-commerce Indonesia yang punya potensi pasar yang besar.

Melihat itu sebaiknya apa yang harus kita lakukan sekarang? Tak dipungkiri, investasi adalah salah satu ‘nyawa’ penting bagi kelangsungan hidup startup, untuk itu selain keharusan meramu produk yang ciamik agar bisa dilirik investor, bagi penggiat startup, saat ini sepertinya mulailah untuk berhenti memikirkan bagaimana caranya untuk ‘go global’. Ini patut diperhatikan sebab, saya yakin bahwa para investor asing tidak mengeluarkan uangnya untuk bisa berkuasa di negara asalnya, namun untuk bisa berkuasa di negeri orang. Jadi, mulailah saat ini untuk berfikir bagaimana bisa menjadi raja di negeri sendiri.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Previous Story

[Ask The Expert] Library Google Play Books Tidak Menampilkan Buku Yang Dibeli, Bagaimana Solusinya?

Next Story

Petinggi Mozilla Sorot Kurangnya Transparansi di Sistem Operasi Android dan iOS

Latest from Blog

Don't Miss

Tokopedia AR

Tokopedia Bawa Fitur Augmented Reality (AR) dan Hadirkan Pengalaman Makeup Virtual

Perusahaan e-commerce asli Indonesia, Tokopedia baru saja menghadirkan fitur Augmented
Tokopedia-Emas-x-Pluang-Langkah-Awal-Investasi-Emas-Masa-Kini

Tokopedia Emas x Pluang, Langkah Awal Investasi Emas Masa Kini

Teknologi internet kini mampu mengakomodir berbagai hal. Termasuk investasi. Masyarakat