Sebelumnya saya sempat menulis mengenai Chrome Open Spaces, sebuah program dari Google Indonesia yang memungkinkan pengguna untuk mewujudkan karya lukis digitalnya menjadi mural. Kali ini saya berkesempatan untuk ngobrol dengan beberapa pemenang dari program ini.
Ada dua pemenang yang saya wawancara, mereka adalah Kristoforus Malvino sebagai pemenang pada pekan kedua dan Woof Jakarta sebagai pemenang pada pekan ketiga. Mau tahu apa yang menginspirasi karya mereka atau bagaimana kesan mereka terhadap program Chrome Open Spaces? Simak wawancara berikut ini.
Halo, bisa perkenalkan sedikit mengenai diri kalian?
Kristoforus Malvino: Halo, nama saya Vino. Saya mulai tertarik kepada dunia seni visual sejak kecil. Saya mengenal dunia ilustrasi lebih dalam selama kuliah di program studi Desain Komunikasi Visual di Bina Nusantara. Pekerjaan saya sekarang adalah digital artist di Caravan Studio, sebuah studio ilustrasi dan komik di Jakarta.
Woof Jakarta: nama gue Gibran. Woof Jakarta ini awalnya bermula dari blog yang gue bikin sama pacar gue. Woof Jakarta ini fokusnya untuk membahas tentang hobi bersepeda, khususnya liputan-liputan yang sumbernya lokal. Gue sendiri bekerja sebagai freelance graphic designer.
Bisa diceritakan mengenai karya kalian?
Kristoforus Malvino: karya saya untuk kompetisi Chrome Open Spaces ini sebenarnya terinspirasi dari kata ‘Open Space’ itu sendiri. Saya mencoba untuk mencari ide yang mencerminkan kebebasan dan ruang publik, sekaligus visual yang menarik. Dari situ jadilah gambar ‘Sing in The Open Sky’ ini.
Cerita dibalik karya ini bisa dibilang setengahnya pengalaman pribadi. Dulu teman saya punya mobil bak pasir yang diparkir di taman di depan rumahnya. Setiap malam minggu kami sering nongkrong di atas mobil tersebut sambil main gitar. Walau sekarang mobilnya sudah tidak ada, tapi kita masih sering nongkrong bareng, cuma tempatnya pindah ke beranda rumah.
Woof Jakarta: karya gue sebenarnya mencerminkan keprihatinan gue terhadap kota Jakarta. Sekarang, space untuk ruang-ruang publik di Jakarta semakin berkurang, apalagi untuk anak-anak. Jadi anak kecil kekurangan ruang bermain di luar, lebih sering main di dalam rumah. Nah, karya gue ini, seperti judulnya “Go Outside & Play”, mau membawa message untuk mengajak lagi terutama anak-anak untuk main di luar.
Bagaimana pandangan kalian tentang aplikasi Chrome Open Spaces ini?
Kristoforus Malvino: menurut saya, sebagai tools untuk menciptakan karya, Chrome Open Spaces memiliki keunikan tersendiri dibanding Photoshop atau Illustrator. Karena Open Spaces ini dibuat dengan dasar street art, yang biasa berbentuk grafiti atau mural. Jadi untuk mereka yang ingin merasakan pengalaman membuat street art, bisa mencoba program Open Spaces tersebut.
Woof Jakarta: mungkin karena masih baru dengan tools ini, jadi gue sempat perlu penyesuaian ya. Karena memang agak berbeda dengan tools-tools yang biasa dipakai untuk kerja seperti Photoshop atau Illustrator.
Bagaimana pandangan kalian tentang kesuluruhan progam ini?
Kristoforus Malvino: program Google Chrome Open Spaces ini benar-benar menarik! Karena jika kita memenangkan kompetisi ini, maka karya kita akan dibuat muralnya di sebuah gedung di daerah Jakarta dan Bandung. Siapa tahu saat kita sedang jalan bersama teman-teman, ada karya kita terpajang di sebuah gedung besar, pasti sangat membanggakan.
Woof Jakarta: project ini keren karena ini membuka kesempatan untuk orang-orang kaya gue yang ga sempet lagi untuk melakukan street art, mungkin karena pekerjaan atau kesibukan yang lainnya. Menurut gue, ini pengalaman menyenangkan banget sih. Apalagi karya gue terpilih sebagai pemenang. Apalagi terus karya gue dipajang di daerah yang kontras banget, di Roxy. Jadi di daerah ramai, pusat perbelanjaan gitu, tau-tau ada karya gue dengan warna dan message yang kontras.
Apa harapan kedepannya terkait program-program semacam Chrome Open Spaces ini?
Kristoforus Malvino: semoga untuk ke depannya akan ada lagi kompetisi-kompetisi yang tidak hanya memberi hadiah materi kepada pemenangnya, tapi juga pengalaman menarik, contohnya seperti Chrome Open Spaces.
Woof Jakarta: project ini sudah oke sih, tapi mungkin lebih baik lagi kalau karya yang terpilih dipajang di medium seperti billboard. Karena billboard kan biasanya ada di tempat-tempat yang jauh lebih strategis untuk dilihat oleh publik.
—
Saat ini program Chrome Open Spaces ini sudah memasuki minggu kelima dari total sepuluh mingu yang direncanakan. Dari bincang-bincang dengan para pemenang ini, saya sependapat dengan Vino bahwa kompetisi dengan hadiah seperti ini bisa memberi kesan yang lebih mendalam bagi peserta yang terlibat. Dengan membawa karya-karya pemenang ke ruang publik, Chrome Open Spaces tidak hanya bermanfaat bagi para peserta dan pemenang, tapi juga turut membawa pesan-pesan baik yang dikandung karya-karya tersebut kepada khalayak ramai.