VR mungkin menjadi salah satu tajuk utama dalam Consumer Electronics Show 2016 minggu kemarin, namun ada kabar tak kalah menarik di arena pacu teknologi augmented reality. Di sana, Intel mengungkap sebuah device sangat unik, membawa perusahaan semikondutor terbesar di Bumi itu berhadapan dengan device AR kreasi Google dan Microsoft.
Di presentasi mereka, Intel memamerkan Daqri Smart Helmet, dan ada sejumlah alasan mengapa ia lebih istimewa dibanding HoloLens dan Google Glass. Pertama, tak seperti kedua headset AR itu, Daqri didesain untuk keperluan industri dan telah jauh melewati masa pematangan konsep. Lalu kapabilitasnya juga sangat canggih: Daqri memberikan kita kemampuan melihat menembus objek, atau istilahnya, X-ray vision.
Daqri Smart Helmet sendiri dikembangkan oleh tim asal Los Angeles. Intel bertanggung jawab dalam penyediaan chip M7 dan teknologi RealSense. Helm pintar unik itu turut didukung kapabilitas thermal imaging dan rangkaian sensor buat mendeteksi bidang 360 derajat. Dengan mengenakannya, pengguna dapat melihat isi sebuah benda secara real-time. Intel bilang, Daqri memiliki segunang potensi untuk merevolusi sektor industri.
Helm Daqri menyajikan overlay informasi terkait suatu objek, contohnya diagram kabel, skematik rancangan, suhu, serta zona-zona bermasalah yang butuh perbaikan. Kinerja komputasinya diklaim dua setengah kali lebih tinggi dari PC rata-rata, walaupun konsumsi listriknya lebih sedikit. Tim perancang menyebut Daqri sebagai wearable interface interaksi manusia-ke-mesin pertama di dunia, diramu buat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan keamanan.
Daqri didukung platform kelas enterprise 4D Studio. Selain scalable, 4D Studio mampu memvisualisasi segala jenis data. Melalui ARToolKit, developer third-party turut dipersilakan meramu app augmented reality yang kompatibel baik ke Linux, Mac maupun PC.
Bagian luar helm memanfaatkan material plastik, lalu di dalam diperkuat dengan struktur aluminium dan serat karbon komposit. Kombinasi semuanya memastikan Daqri tetap kuat (sesuai standar keselamatan industri) dan ringan saat dikenakan. Daqri menyimpan sistem Thermal Dissipator buat membuang panas, terintegrasi ke lampu indikator LED, memberikan notifikasi mengenai kondisi user (apakah terlalu panas, atau baterai menipis).
Intel dan tim Daqri belum mengumumkan harga helm pintar tersebut, tapi berdasarkan laporan The Guardian, ia sudah diuji coba oleh perusahaan-perusahaan ‘Fortune 100’; diaplikasikan ke bidang penerbangan, konstruksi, perminyakan serta gas. Daqri sudah mulai didistribusikan dan segera tersedia di triwulan pertama tahun ini.