Tahun 2015 dinilai akan akan menjadi tahun berkembangnya Internet of Things (IoT) secara lebih pesat. Tren smart city dan perangkat yang sudah mulai terhubung yang ada saat ini menjadi indikasi yang meyakinkan. Begitupun yang diyakini oleh Intel sebagai salah satu perusahaan yang akan turut meramaikan pasar IoT. Era IoT akan ditandai dengan makin banyaknya perangkat yang terhubung melalui medium internet, bukan hanya smartphone, tablet, dan komputer, melainkan juga berbagai perangkan embedded lainnya, seperti peralatan rumah tangga, mobil, pagar rumah, hingga berbagai fasilitas umum di lingkungan perkotaan. Secara sederhana, berbagai hal yang dibumbui dengan label “smart” akan menjadi bagian dari IoT.
IDC juga pernah memprediksi pertumbuhan tren IOT, dengan pertumbuhan mencapai US 7,1 triliun di tahun 2020 untuk penjualan perangkat yang mengadopsi teknologi IoT. Sedangkan untuk ekosistemnya sendiri akan bertumbuh hingga US 200 miliar di tahun 2020. Meningkatnya tren penggunaan perangkatIoT juga akan memberikan peningkatan volume data dunia, dan diprediksikan oleh Intel, di tahun 2020 data tersebut akan mencapai 44 zettabytes (kurang lebih 44 triliun gigabytes).
IoT akan menjadi jembatan yang akan membantu kehidupan manusia untuk menuju era terintergasi, begitu menurut Country Manager Intel Indonesia, Harry K Nugraha. Ia juga memaparkan tentang komitmen Intel untuk menjadi penggerak inovasi di bidang IoT. Terlebih inovasi di bidang IoT akan mendapatkan banyak perhatian dari pemerintah yang makin awaredengan penggunaan teknologi canggih untuk diterapkan di sektor publik, salah satunya Rencana Putalebar Nasional, yakni pembangunan broadband secara menyeluruh di Indonesia untuk mendukung sistem e-goverment, e-procurement, e-tasks, e-education, dan e-health.
“Saat ini kami sedang berusaha untuk melakukan inovasi melalui pengembangan chip untuk digunakan dalam perangkat-perangkat IoT. Ke depannya, chip yang kami produksi bukan hanya tertanam di perangkat komputer, smartphone, atau tablet, melainkan juga akan berada di perangkat lain,” ujar Harry. “Intel akan berusaha terus menjadi pendorong inovasi lokal di Indonesia. Kita harus dapat memanfaatkan momentum era terintegrasi ini dengan baik. Bagi Intel, kuncinya adalah tersedianya produk inovatif dan adanya sinergi dengan para pengembang di Indonesia.”
Di sisi opportunity Harry juga mengungkapkan bahwa saat ini permintaan sudah mulai tumbuh, Alat berbasis sensor akan mendapatkan perhatian besar, pasalnya alat ini akan membantu masyarakat untuk melakukan otomatisasi di banyak hal. Dalam kesempatan yang sama Harry mencontohkan tentang Security Rewarning System, sebuah alat untuk mendeteksi letusan gunung berapi yang dapat memberikan informasi tentang deteksi dini dari letusan gunung, sehingga evakuasi dapat dilakukan secara lebih awal untuk menekan korban jiwa. Inovasi lain juga akan bermunculan, terutama yang berbasis sensor. Seperti contohnya sebuah sistem yang akan mampu mengelola berbagai peralatan rumah secara jarak jauh, seperti untuk mengunci gerbang, menghidupkan lampu, mematikan kompor dan lain sebagainya.
[Ilustrasi Gambar: Shutterstock]
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di Korpora dan ditulis oleh Randi Eka.