Ide akan perangkat berbasis Dual OS yakni Android dan Windows bukanlah sesuatu yang baru, sebelumnya sejumlah vendor perangkat sudah berusaha membawa ide ini menjadi kenyataan, salah satunya adalah Samsung dengan Ativ Q-nya yang sudah perkenalkan Juni lalu atas Asus. Meski demikian hal itu tak menghentikan raksasa chip Intel untuk mencoba.
Sebagaimana dirilis oleh Theverge baru-baru ini yang membeberkan bocoran rencana Intel untuk mengumumkan komputer hybird yang berjalan dengan sistem operasi Windows dan Android secara bersamaan pada ajang CES minggu depan di Las Vegas. Intel akan bekerja sama dengan manufaktur PC untuk menghadirkan PC Dual OS ini.
Info Menarik: Alicia Keys ‘Putus’ dengan BlackBerry
Menurut Theverge, terobosan Intel ini nantinya memungkinkan perangkat berjalan dengan Dual OS di mana Android terpasang secara virtual sehingga dapat bekerja berdampingan dengan Windows tanpa harus mematikan salah satunya terlebih dahulu. Cara kerja ini serupa dengan apa yang ditawarkan oleh Bluestack.
Meskipun bukan ide baru dan juga belum diketahui apakah pengguna memang menginginkan komputer berbasis Windows dan Android, namun jika melihat fakta bahwa Bluestack sudah diunduh lebih dari 10 juta kali atau dapat diartikan pengguna Bluestack sudah mencapai angka 10 juta orang, maka sementara dapat kita simpulkan bahwa sejumlah pengguna memang berminat dengan perangkat Dual OS ini.
Fakta di atas mungkin menjadi salah satu faktor yang mendorong Intel untuk mencoba menggabungkan Windows dan Android. Namun ide Intel bukan tak mungkin akan mentah dan menguap begitu saja sebab menurut Patrick Moorhead, pimpinan perusahaan analisis Moor Insight and Strategy, Microsoft justru tak ingin hal itu terjadi, karena menurutnya dapat mengirimkan pesan yang salah kepada pengembang Windows. Apalagi Microsoft hanya tinggal selangkah lagi dalam upaya mereka menggabungkan Windows dengan Windows Phone.
Info Menarik: Rangkuman Google Trends 2013: WhatsApp Masih Merajai Aplikasi Pesan Instan Yang Paling Banyak Dicari Orang Indonesia
Dual OS mungkin bisa jadi solusi yang baik bagi Intel untuk menambal lubang penjualan PC yang mulai memprihatinkan, tapi mungkin tidak diinginkan oleh sebagian besar konsumen. Di ranah komponen prosesor mobile Intel sudah ketinggalan kereta, sejauh ini hanya prosesor model Bay Trail yang mungkin akan terdongkrak jika rencana Intel menghadirkan PC Dual OS benar-benar dijalankan, yang notabene memang dirancang untuk menjalankan dua sistem operasi sekaligus.
Namun kembali lagi ke pertanyaan semula, apakah dengan penambahan sistem operasi Android akan mendorong konsumen untuk beralih ke PC berbasis Intel daripada tablet Android? Pertanyaan ini harus terjawab dengan sempurna, jika tidak maka rencana Intel bisa jadi merupakan perjudian yang beresiko. Bagaimana menurut Anda?