Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya para pengguna Android bisa mulai menggunakan aplikasi Instagram di perangkat Android mereka. Instagram adalah sebuah aplikasi filter foto yang luar biasa populer di kalangan pengguna iOS dan eksklusif untuk pengguna iOS sampai hari ini dimana mereka meluncurkan aplikasi Android mereka.
Kalau anda cari di Google Play melalui perangkat Android anda, agaknya masih sulit untuk ditemukan karena ada begitu banyak aplikasi yang menggunakan nama “Instagram” meskipun sebenarnya bukan. Anda harus langsung mengunduhnya di link ini, dan langsung install di perangkat Android anda. Saya sendiri mengalami kesulitan ketika mengunduhnya kira-kira 20 menit setelah diumumkan, pasti download request di Google Play membludak gara-gara Instagram.
Kalau anda mengharapkan banyak hal yang berbeda dari versi Android dan iOS, mungkin anda akan kecewa karena bisa dibilang tidak ada fitur yang spesifik dikembangkan untuk Android yang membedakannya dari versi iOS. Di luar user interface, semuanya terlihat sama antara versi Android dan iOS. Ada juga beberapa laporan bahwa Instagram versi Android ini tidak berjalan di galaxy tab (honeycomb) atau perangkat Android yang agak lawas seperti HTC Hero, dan menurut informasi di Google Play memang Instagram untuk Android ini hanya kompatibel untuk Android OS 2.2 (Froyo) keatas.
Tapi setidaknya sekarang Instagram telah membuka pintu yang sangat lebar untuk user baru dan saya tidak akan kaget kalau jumlah penggunanya naik dua kali lipat dalam beberapa minggu / bulan ke depan. Setidaknya di Indonesia, Android merupakan salah satu pilihan populer untuk smartphone karena gratis, dan untuk alasan yang sama Android bisa menjadi salah satu potensi terbesar untuk mobile OS di Indonesia. Dan meski masa depan Android masih terlihat cerah, masih ada pertanyaan besar tentang masa depan Instagram yang belum terjawab.
Ingin mencoba Instagram di Android? Klik disini untuk mengunduhnya.
ram, sepertinya kalimat ini tidak relevan: “[…] Android merupakan salah satu pilihan populer untuk smartphone karena gratis.”
siapa yang peduli dengan OS berlisensi ataupun gratis pada ponsel?
karena OS gratis jadi bisa menekan harga ponsel itu sendiri, contohnya Nexian dengan handphone Android low-end mereka. Dan melihat market Indonesia, handphone low-end masih memiliki ceruk pasar yg luar biasa besar.
Tapi konteksnya kurang sesuai, karena Android tidak hanya di segmen ponsel cerdas murah. Pembeli hanya tahu “ponsel yang murah”, bukan karena “Android gratis”. Lagipula, apakah OS lain seperti BBOS, WP OS, iOS, etc itu tidak gratis? Pernahkah ada orang yang membeli OS untuk ponselnya?
setuju sama adham. konteksnya kurang sesuai. mungkin kalimat yang pas seperti ini:
“Setidaknya di Indonesia, Android merupakan salah satu pilihan populer untuk smartphone karena pilihan jenis handset yang banyak mulai dari harga termurah sampai termahal, mulai dari kelas low end hingga high end”. Ini yang mungkin membedakan handset berisi android dengan iPhone yang berisikan iOS.Istilah kerennya terfragmentasi 😀
Ah.. good point.