24 August 2018

by Glenn Kaonang

Insta360 Pro 2 Sanggup Merekam Video 360 Derajat dalam Resolusi 8K per Mata

Hasil rekamannya juga dipastikan tampak mulus tanpa perlu mengandalkan gimbal

Nama Insta360 mungkin lebih dikenal oleh publik lewat kamera 360 derajat kecil yang bisa ditancapkan ke smartphone, akan tetapi sejak tahun lalu perusahaan asal Tiongkok itu sebenarnya juga sudah bermain di ranah profesional melalui perangkat bernama Insta360 Pro. Sekarang, mereka sudah siap dengan suksesornya yang lebih istimewa lagi.

Insta360 Pro 2, demikian namanya, masih menganut desain membundar seperti pendahulunya, lengkap dengan enam buah kamera di sekelilingnya, tapi tentu dengan penyempurnaan yang signifikan. Kombinasi ini sanggup menghasilkan video 360 derajat beresolusi 8K, dan itu hitungannya per mata, sehingga hasil akhirnya akan memberikan efek 3D alias stereoscopic.

Opsi perekaman yang ditawarkan cukup beragam, di antaranya 8K 3D 30 fps itu tadi, 8K 60 fps (monoscopic), 6K 3D 60 fps, dan 4K 3D 120 fps. Mode HDR maupun Log turut tersedia, demikian pula live streaming dalam resolusi 4K (3D maupun monoscopic) selagi kamera merekam dalam kualitas penuh (resolusi 8K). Selain video, audio pun juga akan ditangkap dari segala sudut oleh keempat mikrofonnya.

Hasil rekamannya pun dipastikan tampak mulus berkat integrasi sistem image stabilization FlowState, yang memadukan data dari gyroscope 9-axis milik kamera dengan pengolahan software untuk meredam guncangan secara efektif. Hampir seefektif menggunakan gimbal kalau kata Insta360, meski pada kenyataannya kamera hanya duduk di atas tripod sembari digotong sang pengguna yang tengah berjalan atau malah menunggangi kuda.

Juga baru pada Pro 2 adalah sepasang antena yang terpasang di bagian atasnya. Antena tersebut merupakan bagian dari sistem live monitoring yang memungkinkan pengguna untuk mengoperasikan kamera dari kejauhan (sampai 300 meter, atau sampai 1 km kalau kamera sedang mengudara bersama drone).

Semua itu tanpa melupakan sertifikasi Google Street View yang dikantongi pendahulunya, apalagi Pro 2 turut dibekali GPS guna mengakomodasi proyek pemetaan yang memerlukan tingkat presisi cukup tinggi. Dimensi kamera pun tetap tergolong ringkas, dengan kisaran bobot hanya 1,5 kg.

Soal penyimpanan, Pro 2 memiliki enam slot microSD (satu untuk setiap kamera), lalu ada juga slot untuk SD card standar yang berfungsi untuk menyimpan data stabilization, yang bisa dipakai pada proses editing menggunakan software macam Adobe Premiere Pro. Bicara soal Premiere, hasil rekaman Pro 2 bisa langsung disunting tanpa harus menghabiskan waktu pada tahap stitching gambar.

Singkat cerita, Insta360 Pro 2 merupakan paket lengkap yang sangat menarik bagi kreator VR profesional. Perangkat ini dijadwalkan meluncur ke pasaran pada bulan September dengan banderol $5.000, naik cukup drastis dari pendahulunya.

Sumber: DPReview dan Insta360.