Non-fungible token, atau biasa kita sebut NFT, merupakan suatu fenomena global. Namun terlepas dari popularitas tren NFT yang meningkat pesat selama setahun terakhir, opini publik mengenai NFT sejauh ini masih terbelah. Di satu sisi, ada yang menilai NFT sebagai teknologi yang punya potensi sangat luas, sementara di sisi lain ada pula yang skeptis dengan keberadaan NFT. Jadi meskipun tidak semua orang punya NFT, semua pasti punya opininya terhadap NFT.
NFT, seperti yang kita tahu, sangat menjunjung tinggi prinsip desentralisasi, dan ini menjadi salah satu alasan mengapa trennya bisa menyebar ke seluruh dunia. Namun kembali lagi, tidak semua negara pasti bisa menerima keberadaan NFT, dan ini mungkin memicu pertanyaan, “Negara-negara mana saja yang pro- dan anti-NFT?”
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita bisa melihat analisis yang dilakukan CashNetUSA belum lama ini, yang meninjau sentimen negara-negara di berbagai belahan dunia mengenai NFT. Hasilnya kemudian dibagi menjadi tiga kategori berikut: negara-negara dengan minat terbesar terhadap NFT, negara-negara yang menyukai dan membenci NFT, dan daftar koleksi NFT yang populer di tiap-tiap negara.
Negara dengan minat terbesar terhadap NFT
Hasilnya mungkin akan terkesan cukup mengejutkan bagi sebagian orang, namun Singapura tercatat sebagai negara yang paling ‘haus’ akan NFT. Tercatat ada 18.717 pencarian di Google mengenai NFT per satu juta populasi di Singapura setiap bulannya. Hong Kong, Kanada, Islandia, dan Amerika Serikat menyusul di posisi kedua hingga kelima negara yang memiliki minat terbesar terhadap NFT.
Bagaimana dengan Nusantara? Rupanya cuma ada 1.085 pencarian yang berkaitan dengan NFT dalam setiap satu juta populasi di Indonesia setiap bulannya. Sayangnya, entah kenapa tidak ada data untuk tetangga terdekat kita, Malaysia.
Negara yang pro- dan anti-NFT
Selain Discord, percakapan seputar NFT paling sering terjadi di Twitter. Berdasarkan analisis sentimen menggunakan model yang dikembangkan oleh Cardiff University, ditemukan bahwa Montenegro merupakan negara yang paling menyukai NFT, dengan 862 cuitan positif per 1.000 cuitan yang mengangkat topik NFT. Menyusul di belakangnya adalah Bosnia dan Herzegovina, Luksemburg, Kuba, dan Curaçao. Negara-negara besar seperti Taiwan, Kolombia, Prancis, Libanon, dan Vietnam pun juga termasuk kubu yang pro-NFT.
Di sisi sebaliknya, Polandia tercatat sebagai negara yang paling membenci NFT, dengan 227 cuitan negatif per 1.000 cuitan mengenai NFT, disusul ketat oleh Nikaragua. Belize, Trinidad dan Tobago, serta Barbados melengkapi peringkat lima besar negara yang anti-NFT.
Daftar NFT terpopuler di setiap negara
Porsi terakhir analisis CashNetUSA menunjukkan daftar koleksi NFT yang paling populer di setiap negara. Mungkin tidak terlalu mengejutkan, namun Axie Infinity berhasil menjadi NFT yang paling banyak dicari di 112 negara, mengalahkan koleksi-koleksi seperti Decentraland, Bored Ape Yacht Club, maupun Sorare.
Hasilnya tentu bisa berbeda jika dilihat dari perspektif yang lebih sempit, seperti misalnya bagaimana Axie Infinity mendominasi pencarian NFT di benua Amerika Selatan, kecuali di Chili, yang ternyata lebih banyak mencari tahu soal The Sandbox. Contoh lain adalah bagaimana Sorare mendominasi pencarian di negara-negara penggila sepak bola seperti Prancis dan Italia.
Gambar header: PiggyBank via Unsplash.