Seminggu terakhir ini, perbincangan topik teknologi di kancah lokal tidak jauh-jauh dari rencana ekspansi Tiphone (TELE) yang setelah IPO akan melakukan akuisisi terhadap 3 perusahaan. Dari tiga perusahaan tersebut, yang gencar menjadi spekulasi adalah rencana TELE untuk mengakuisisi sebuah distributor produk Apple. Akuisisi ini diharapkan selesai akhir semester pertama 2012, menunggu selesainya laporan auditor keuangan, tapi nama perusahaannya masih dirahasiakan. TELE yang dimiliki oleh pengusaha flamboyan Hengky Setiawan bakal merogoh kocek $10 juta hingga $40 juta untuk akuisisi ini.
Banyak orang berpendapat bahwa distributor terbesar yang mungkin diakuisisi adalah iBox yang memang adalah Apple Premium Reseller terbesar di Indonesia saat ini. Meskipun demikian, tanpa insider information, saya berpendapat (dan berspekulasi) bahwa yang diakuisisi bukanlah iBox. Mengapa saya berani berkata demikian?
Saya coba cermati sejumlah media yang memuat berita soal ini. Dari informasi yang saya saring di Kontan, The Jakarta Post dan bahkan The China Post (dari Taiwan), ketiganya memuat informasi bahwa yang akan diakuisisi oleh TELE adalah “distributor iPhone terbesar”, bukan “retailer produk Apple terbesar”. Dengan asumsi bahwa ini adalah kutipan asli dikatakan oleh Hengky, maka saya mencoba sedikit bereksperimen di Internet dengan keywords ini.
Voila, untungnya ada yang berani tampil di media dan mengemukakan klaim tersebut. Dari sekian banyak distributor iPhone — bukan distributor produk Apple — yang mengklaim dirinya sebagai distributor iPhone terbesar di Indonesia hanya satu, yaitu PT Sinar Eka Selaras (PT SES). PT SES ini adalah bagian dari Erajaya Group yang khusus menjadi distributor sejumlah produk gadget, seperti iPhone 3GS, iPhone 4, iPhone 4S, Dell Streak, Dell Venue, dan Acer Iconia Tab. PT SES adalah partner XL Axiata dalam menjual iPhone 4S yang bisa dibilang laris manis.
Seperti dikutip dari Okezone, berikut adalah perkataan Lisa Widyawati, Head of Sales and Marketing PT Sinar Eka Selaras (SES):
SES sendiri menurut Lisa bisa dikatakan sebagai distributor resmi IPhone terbesar di Indonesia. Menurut Lisa, anak perusahaan Erajaya Grup ini berhasil memasok sekitar 60 persen dari seluruh iPhone yang masuk secara resmi ke pasaran.
Nah, apakah PT SES ini bernilai $40 juta seperti target nilai akuisisi yang dicanangkan oleh TELE? Saya sejujurnya kurang tahu dan kurang paham apakah target akuisisi ini hanya PT SES atau juga termasuk Erafone dan sejumlah anggota Erajaya lainnya. PT SES telah mendistribusikan produknya ke banyak partner di seluruh Indonesia yang daftarnya bisa dilihat di sini.
Lalu kenapa TELE berminat mengakuisisi distributor produk Apple? Hint berikutnya dari Hengky yang berharap bahwa perusahaan akuisisi ini bakal mendapatkan lisensi untuk mendistribusikan iPad (yang baru), menunjukkan bahwa produk iOS memiliki potensi profit yang besar di Indonesia. Ini yang membuat pemain besar di bidang ini macam TELE berani membuat valuasi yang cukup tinggi.
Apakah informasi ini 100% benar? Tentu disclaimer saya dari awal menyebutkan bahwa ini sekedar analisis, bisa benar ataupun bisa sama sekali salah. Tapi setidaknya saya sudah mengungkapkan basis untuk mengemukakan pendapat saya ini. Minimal saya yakin yang diakuisisi adalah benar-benar distributor iPhone, bukan distributor/retailer produk Apple semata. Mari kita tunggu saat pihak TELE benar-benar mengungkapkan apakah perusahaan yang diakuisisinya.
Update: Pihak yang dekat dengan iBox mengkonfirmasi tidak ada pendekatan dari TELE untuk iBox. Sementara itu, distributor iPhone selain PT SES adalah PT Mitra Telekomunikasi Selular (PT MTS). PT MTS adalah partner Telkomsel untuk distribusi iPhone. Secara skala bisnis, PT SES masih lebih besar ketimbang PT MTS.