Dark
Light

Ini Dia Stiker Path Buatan Orang Indonesia

by
1 min read
September 12, 2013

TRL mendapatkan informasi bahwa stiker yang terdapat di Path kini ada yang buatan orang Indonesia. Stiker buatan Petshopbox Studio asal Bandung ini telah disetujui dan akan bisa digunakan pengguna Path.

Dari rilis pers dijelaskan bahwa Petshopbox menjalani proses desain dan approval selama 1 bulan. Akhirnya bulan September ini paket stiker dari studio asal Bandung bisa masuk Path.

Paket stiker yang bernama Ollie ini berupa karakter gurita berwarna ungu, mengambil konsep Cute & Playfull. Karakter gurita yang ada memakai topi baseball hijau bertuliskan Tako (dalam huruf Jepang). Pethshopbox menjelaskan bahwa Ollie digambarkan sebagai karakter yang sangat ekspresif dan diharapkan akan menimbulkan rasa gemas pada orang yang melihatnya.

Ada 24 stiker yang tersedia di paket Ollie ini, pengguna Path bisa memakainya sebagai ungkapan di jejaring sosial yang sangat populer di Indonesia ini dan menambah seru percakapan (pesan pribadi atau komentar).

Saat ini Ollie baru tersedia untuk Android. Stiker Ollie ditawarkan sebagai fitur upgrade yang bisa diakses langsung di gadget Android. Fitur upgrade ini bisa dinikmati jika Anda menjalankan fitur berlangganan di Path. Fasilitas berlangganan sendiri (Path Premium) mulai bisa dinikmati dalam update Path versi 3.2 yang dirilis awal bulan September lalu untuk pengguna Android.

Untuk para pengguna iOS yang ingin menikmati stiker made in Indonesia ini, harus menunggu dulu, stiker ini belum tersedia di App Store Indonesia.

Mau tau seperti apa kelucuran stiker Ollie ini, cek beberapa gambar di bawah ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Mobil Google Street View Terlibat Kecelakaan di Bogor

Next Story

Bandung’s Petshopbox Studio Designed Path’s First Indonesian Sticker Pack

Latest from Blog

Don't Miss

Semua Hal yang Diumumkan NVIDIA pada Computex 2024

Dalam presentasi selama 1 jam 47 menit, CEO dan pendiri

Naming Rights Agreements in Esports

In recent years, more and more non-endemic brands have decided