CEO Asus, Jerry Shen, baru-baru ini buka suara soal rencana mereka terkait perangkat smartwatch atau jam tangan pintar. Problem daya tahan baterai akan menjadi fokus Asus ke depan, untuk itu Asus berencana untuk mengembangkan smartwatch non Android Wear yang dikombinasikan dengan chipset MediaTek.
Umur baterai yang singkat menjadi isu negatif terbesar perangkat wearable yang saat ini sudah tersedia dalam beragam brand dan rupa. Moto 360 yang diklaim paling laris di antara perangkat Android Wear pun tak luput dari kritik. Bahkan molornya peluncuran Apple Watch disinyalir juga disebabkan oleh problem serupa.
Kendati mempunyai keinginan untuk mendua, namun Shen memastikan pihaknya tidak akan meninggalkan Android Wear sepenuhnya. Mereka hanya berencana untuk membuat jam tangan pintar varian lain yang tidak menggunakan Android Wear dengan umur baterai yang lebih panjang.
Jam tangan pintar itu nantinya dijejali chipset SoC buatan MediaTek yang dikonfirmasi sekarang ini sedang dalam tahap pengembangan.
Info Menarik: Ilmuwan Harvard Gunakan Bakteri untuk ‘Menyulap’ Energi Sinar Matahari Menjadi Bahan Bakar Cair
Tak tanggung-tanggung, jam tangan pintar terbaru tanpa bekal Android Wear Asus ini nantinya akan mampu memberikan dukungan operasional kepada pengguna selama tujuh hari. Kemampuan yang tentunya jauh lebih baik ketimbang kebanyakan jam tangan pintar yang dijajakan saat ini.
Sementara itu sebelumnya sebuah rumor membeberkan adanya perangkat health tracker yang kabarnya juga sedang dikembangkan oleh Asus dengan nama Asus VivoWatch yang dibekali software besutan Microsoft. Apakah ini perangkat yang dimaksudkan oleh Shen? Bisa iya, bisa juga tidak.
Sulit untuk menerka yang sebenarnya, apalagi belum ada tanda-tanda yang dapat dijadikan pertimbangan. Namun dari pernyataan Shen, varian terbaru smarwatch Asus penerus seri ZenWatch masih akan mengandalkan sistem operasi Android Wear.
Sumber berita Ubergizmo dan gambar header ilustrasi Asus ZenWatch.