Industri gaming dan esports merupakan sebuah industri, yang walaupun masih tergolong baru, memiliki perkembangan yang sangat pesat. Pasar dan peluang bisnis yang sangat besar, dibalut dengan gemerlap game yang menarik mata, menjadikan masa depan industri ini cukup menjanjikan.
Salah satu kawasan yang memiliki perkembangan industri game yang cukup baik adalah Israel. Walaupun cenderung lebih lambat dibandingkan kawasan lain, namun tidak bisa dipungkiri bahwa banyak perusahaan asal Israel yang berhasil mendunia, seperti CrazyLabs, Plarium, dan Playtika.
Menurut laporan GameIS, setidaknya terdapat dua game buatan perusahaan asal Israel yang menduduki peringkat top 10 dari game yang mendunia, baik secara pendapatan maupun jumlah unduhan.
Pada 2021, 200 perusahaan yang bekerja di bidang gaming, mempekerjakan sekitar 14 ribu karyawan, dengan omset mencapai USD9 miliar. Perkembangan ini tidak lepas dari ekosistem yang maju, dengan kemampuan tinggi di berbagai bidang, seperti pemantauan, analisis data, dan pemasaran.
Dengan perkembangan yang pesat ini, tentu terdapat beberapa tantangan yang menghalangi Israel untuk mendunia.
Guy Ben-Dov, ketua dari GameIS, menjelaskan bahwa satu dari permasalahan yang ada adalah citra gaming dan fakta mengenai perusahaan Israel yang umumnya memulai usahanya dengan mengembangkan game judi. Walaupun begitu, pada lima tahun terakhir, industri game telah berkembang secara signifikan, dengan ekspansi terbesarnya untuk platform mobile, yang tidak membutuhkan anggaran tinggi dan proses pembuatan yang relatif pendek.
“Jika sebuah game sudah cukup bagus, game tersebut akan mendapatkan exposure, diiringi dengan pendapatan yang baik. Di waktu yang sama, pemasaran sudah menjadi sebuah proses yang otomatis. Di Israel, kemampuan untuk menguasai informasi tersebut, dianggap sebagai pemimpin dunia,” lanjutnya.
Menurut presiden dari Asosiasi Esports Israel, Ido Brosh, di Israel terdapat 1% Pro Player, sementara 99% lainnya pemain amatir. Saat ini, hanya ada dua klub gaming di Israel, yang berjalan layaknya sebuah klub olahraga, yang mendanai pemain dan pelatihan. Walau tak banyak, namun Israel berhasil menghasilkan sejumlah gamer sukses, salah satunya ialah Tal “Fly” Aizik, seorang pemain Dota 2 yang memperoleh USD2,5 juta dari kompetisi.
Namun menurut Brosh, Tal Aizik merupakan sebuah pengecualian, karena tidak adanya dukungan dari pemerintah, layaknya cabang olahraga lainnya. Mereka percaya bahwa olahraga yang sesungguhnya membutuhkan aktivitas fisik, kesehatan, kemampuan motorik, dan mental yang kuat.
Saat ini, dana yang didapatkan untuk industri esports datang dari sponsor komersial, yang paham tentang potensi industri ini, karena kompetisi gaming menyatukan penonton muda yang banyak dari seluruh dunia. Brosh masih tidak paham mengapa negaranya mengabaikan hal ini, padahal berinvestasi pada competitive gaming akan memberikan manfaat ekonomi bagi Israel di masa yang akan datang, seperti pemasukkan tinggi, wisata, dan pertumbuhan ketertarikan global.
sumber header: Al-monitor.