IndoTrading, startup jebolan Jakarta Founder Institute 2013, mendapatkan pendanaan perdananya dari Rebright Partners, perusahaan venture vapital yang berbasis di Singapura dan Tokyo, dengan nominal yang tidak diungkap ke publik. Rebright Partners sendiri fokus pada early stage investment untuk startup di enam wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Singapura.
IndoTrading merupakan situs online marketplace (B2B) yang memberikan wadah untuk UKM mempromosikan produknya ke luar negeri.
“Indonesia memiliki 22 juta UKM yang terdaftar di BPS (Badan Pusat Statistik), namun mereka tidak memiliki pengetahuan teknologi dan dana untuk mempromosikan produknya melalui jaringan internet, meski ini adalah cara efisien untuk promosi bagi mereka,” ujar Handy Chang, founder IndoTrading.
IndoTrading memberikan wadah bagi UKM yang tidak memiliki tenaga IT dan dana untuk membuat situs sendiri untuk dapat memasarkan produknya di manca negara. Dengan harapan, industri kecil tersebut dapat mudah ditemukan pemasok lokal dan internasional.
Di tengah maraknya industri e-commerce di Indonesia, Handy melihat belum tersedia online marketplace untuk ekspor-impor. “Untuk itu kami mendedikasikan segenap usaha dan passion untuk meningkatkan ekspor melalui platform B2B internet trading market,” lanjut Handy.
Menurut Handy, persetujuan investasi antara IndoTrading dan Rebright Partners sendiri bukan tanpa alasan. “Rebright Partners adalah mentor di Founder Institute. Jadi ketika saya di Founder Institute, kita sudah sering berdiskusi. Dan saya melihat mereka mempunyai jaringan yang cukup kuat di Jepang, dan sudah membawa beberapa perusahaan ke jenjang IPO.”
Dengan seed funding yang didapatkan dari Rebright Partners, IndoTrading berencana akan memperluas jaringan pemasaran hingga ke lima kota besar di Indonesia. Saat ini IndoTrading sudah beroperasi Jakarta dan Surabaya. Pengembangan selanjutnya adalah Bali, Semarang, dan Jogjakarta.
“Kami berharap akan lebih banyak perusahaan yang menggunakan jasa IndoTrading dan menggenjot pasar ekspor Indonesia,”lanjut Handy yang hingga saat ini belum mau membuka strategi pemasarannya dalam meningkatkan jumlah pengguna.
Saat ini IndoTrading berkantor pusat di Jakarta sudah memiliki tim sebanyak 25 pegawai. Dengan pendanaan dan rencana marketing di lima kota besar Handy mengatakan akan menambah divisi business development.
Sejak tahun 2012 IndoTrading berjalan saat ini sudah memiliki 4410 anggota yang terdaftar dan 30.000 lebih produk. Tak ketinggalan 400 lebih anggota premium berbayar yang saat ini mendekati angka 500.
[Ilustrasi Foto: Shutterstock]