Dalam lanskap periklanan digital yang semakin kompleks, Indonesia menunjukkan posisi paradoksal yang menarik perhatian industri global.
Di satu sisi, negara kepulauan terbesar di dunia ini memimpin regional Asia Pasifik dalam hal tingkat perhatian konsumen terhadap konten iklan. Namun di sisi lain, volatilitas kualitas media digital menunjukkan tantangan signifikan yang memerlukan strategi localized dan pendekatan real-time dalam optimasi campaign periklanan.
Konteks Regional dan Metodologi Riset
Temuan ini merupakan bagian dari analisis komprehensif yang dilakukan DoubleVerify melalui Laporan Global Insights 2025: Asia Pasifik, sebuah platform perangkat lunak terdepan dalam verifikasi kualitas media yang beroperasi di New York Stock Exchange.
Riset yang dipublikasikan pada 23 Juli 2025 ini menganalisis lebih dari satu triliun impresi secara global di berbagai lingkungan digital, mencakup desktop, mobile, dan connected TV, serta mengintegrasikan respons survei dari marketer dan konsumen global.
Laporan tahunan ini mengidentifikasi perbedaan signifikan dalam metrik viewability, fraud, dan suitability di Indonesia dibandingkan dengan tren regional, menekankan urgensi penggunaan localized tools dalam strategi periklanan digital.
Temuan global menunjukkan peningkatan kualitas media secara keseluruhan, dengan penurunan pelanggaran brand suitability dan tingkat fraud, serta peningkatan aspek viewability di berbagai wilayah.
Dinamika Brand Suitability dan Pengaruh Politik
Aspek brand suitability di Indonesia mengalami fluktuasi yang signifikan dengan peningkatan pelanggaran sebesar 19% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai tingkat 6,3%. Fenomena yang paling menarik adalah korelasi langsung antara periode pemilihan umum Indonesia 2023-2024 dengan volatilitas tingkat pelanggaran kesesuaian brand.
DoubleVerify mengamati lonjakan pelanggaran brand suitability hingga 11,9 kali lipat dalam satu hari dibandingkan dengan baseline normal, yang bertepatan dengan pengumuman hasil pemilihan. Pola ini mengindikasikan sensitivitas ekosistem digital Indonesia terhadap peristiwa politik major, di mana konten kontroversial atau polarisasi dapat meningkat drastis dalam periode tertentu, menciptakan risiko reputasi bagi brand yang tidak memiliki sistem monitoring real-time.
Tingkat Fraud dan Tantangan Keamanan Digital
Indonesia mengalami peningkatan tingkat fraud sebesar 6% mencapai 0,3%, dengan penipuan aplikasi dan emulator menjadi kontributor utama dalam ekosistem SIVT (Sophisticated Invalid Traffic). Tingkat pelanggaran penipuan aplikasi di Indonesia tercatat 1,7 kali lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di wilayah Asia Pasifik, sementara penipuan emulator mencapai 1,4 kali lebih tinggi dari rata-rata regional.
Tren ini sejalan dengan observasi global yang menunjukkan peningkatan penipuan bot, khususnya di lingkungan aplikasi mobile. Tingkat fraud/SIVT global mengalami penurunan 7% year-over-year, namun Indonesia menunjukkan pola yang berbeda, mengindikasikan karakteristik unik dalam behavior pattern dan teknologi yang digunakan dalam ekosistem digital domestik.
Performa Viewability dan Dominasi Video Content
Meskipun menghadapi tantangan fraud, Indonesia menunjukkan performa positif dalam aspek viewability dengan Tingkat Authentic Viewable Rate mencapai 78%. Pencapaian yang lebih impressif terlihat pada Tingkat Video Viewable Rate yang mencapai 88%, menempatkan Indonesia sebagai yang tertinggi di wilayah Asia Pasifik dan sejajar dengan tren positif di Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Laporan khusus DoubleVerify “Trends in the Modern Streaming Landscape” mengidentifikasi Asia Tenggara sebagai salah satu wilayah dengan Tingkat CTV Authentic Viewable Rate tertinggi pada 94%.
Performa viewability yang kuat ini mengindikasikan preferensi konsumen Indonesia terhadap video content dan efektivitas platform streaming dalam menyampaikan konten yang benar-benar dapat dilihat oleh audiens target.
Dominasi Attention Metrics dan Mobile Engagement
Indonesia menunjukkan keunggulan paling signifikan dalam attention metrics dengan Indeks Perhatian sebesar 125, melampaui tolok ukur Asia Pasifik yang sudah 14% lebih tinggi dari tolok ukur global 100. Performa superior ini didorong oleh iklan display mobile web berukuran kecil dan sedang, yang masing-masing mencapai 34% dan 43% di atas tolok ukur global.
Dominasi mobile engagement ini mencerminkan karakteristik unik konsumen Indonesia yang menghabiskan rata-rata 3,5 jam per hari dengan konten online, dipimpin oleh media sosial.
Conrad Tallariti, Managing Director Asia-Pasifik DoubleVerify, menekankan bahwa kuatnya engagement perangkat mobile di Indonesia menggarisbawahi potensi besar pasar ini, namun juga memerlukan strategi perlindungan yang sophisticated untuk menyeimbangkan kinerja dan keamanan brand.
Marketer di Asia Pasifik semakin memprioritaskan saluran jaringan media commerce, dengan lebih dari 20% di Asia Tenggara dan India berencana meningkatkan investasi. Format dengan performa terbaik seperti social media reels dan feeds secara konsisten melebihi baseline campaign, mencerminkan pergeseran menuju periklanan berbasis kinerja dan digital-native approach.
Implikasi Strategis dan Rekomendasi
Kompleksitas ekosistem digital Indonesia menuntut pendekatan yang nuanced dalam strategi media buying dan brand protection. Meskipun tingkat attention yang tinggi menawarkan potensi engagement yang superior, peningkatan fraud dan volatilitas brand suitability memerlukan investasi dalam real-time monitoring dan localized insights.
Fenomena ad fatigue juga menjadi concern serius dengan 46% konsumen menggunakan ad blockers, dan hampir separuh konsumen menyatakan mereka cenderung tidak membeli dari brand jika iklannya muncul di samping konten yang tidak sesuai atau menyinggung. Hal ini memperkuat urgensi implementasi strategi brand suitability dan media planning yang context-aware.
Temuan ini menyediakan roadmap penting bagi pengiklan untuk mengurangi pemborosan, meningkatkan engagement, dan mendorong hasil terukur di Indonesia. Investasi dalam localized tools dan real-time insights menjadi kunci untuk memaksimalkan ROI sambil meminimalkan risiko reputasi dalam environment yang terfragmentasi dan dinamis.
Laporan lengkap dapat diakses melalui: https://doubleverify.com/wawasan-global-2025-laporan-apac/
Disclosure: Artikel ini disusun dengan bantuan AI dan dalam pengawasan editor.