in-Lite Hadir Perdana di ARCH:ID 2025, Soroti Peran Fundamental Pencahayaan dalam Desain

2 mins read
May 11, 2025

Untuk pertama kalinya, in-Lite, merek pencahayaan, berpartisipasi dalam pameran arsitektur ARCH:ID 2025. Keikutsertaan ini diisi dengan sesi diskusi “in-Lite Talk” bertajuk “Beyond Illumination: Lighting Through Space & Structure” pada 10 Mei lalu di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD. Acara ini menekankan peran fundamental pencahayaan dalam desain arsitektur dan interior, bukan sekadar sebagai kebutuhan fungsional pelengkap.

Fransiska Darmawan, General Manager Marketing in-Lite, dalam diskusi tersebut mengungkapkan, “Kami melihat pencahayaan sebagai elemen fundamental desain, bukan hanya kebutuhan fungsional. Pencahayaan memiliki kekuatan untuk membentuk ruang, menciptakan tekstur, menonjolkan warna, dan mengarahkan fokus visual. Memahami bagaimana memanfaatkan pencahayaan ini adalah kunci untuk menciptakan desain yang benar-benar eksepsional.”

Turut hadir sebagai pembicara dalam sesi “in-Lite Talk” adalah Agust Danang Ismoyo (Lighting Design DirectorPavilion95), Adianto Salim (Co-Founder Insignio Studio), dan Alvar Mensana (Arsitek mensanaDANteman). Agust Danang Ismoyo menjelaskan pandangannya, “Pencahayaan adalah bahasa yang subtle namun kuat, mempengaruhi emosi, dan mengarahkan persepsi ruang. Melalui warna, intensitas, dan arah cahaya, seorang desainer dapat menciptakan rasa nyaman, membangkitkan energi, atau menghadirkan keheningan yang menenangkan. Lebih dari sekadar elemen teknis, cahaya adalah alat kurasi pengalaman yang menyentuh indera sekaligus jiwa.”

Sementara itu, Adianto Salim menambahkan pentingnya perencanaan pencahayaan sejak awal, “Desain pencahayaan yang efektif berakar pada pemahaman mendalam tentang visi dan konsep dari arsitek atau desainer. Kami menyukai desain yang eksklusif, bermain dengan warna, beragam material dan visual. Cahaya bukan sekadar penerang, melainkan elemen yang membentuk narasi visual dalam ruang. Jadi, bagi kami pencahayaan bukanlah sekadar tambahan, melainkan bagian integral yang harus direncanakan sejak awal untuk memperkuat narasi desain.”

Di ARCH:ID 2025, in-Lite berkolaborasi dengan Pavilion95 dan Insignio Studio untuk menghadirkan “in-Lite Pavilion”dengan tema “A Glowing Light Box”. Paviliun berbentuk kotak cahaya semi-transparan ini dirancang dengan semangat ‘Beyond Illumination’, menekankan bahwa pencahayaan tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga mampu menghidupkan ruang, membentuk struktur, serta menciptakan cerita.

Di dalamnya, pengunjung diajak merasakan langsung peran cahaya melalui lima narasi ruang imersif: The Chandeliers, The Room, The Void, The Corridor, dan The Garden, yang masing-masing menampilkan bagaimana cahaya—melalui perpaduan terang dan bayangan—membentuk persepsi, gerak, dan emosi. Konsep unik ini berhasil menarik perhatian dan menjadikan in-Lite Pavilion terpilih sebagai salah satu pemenang Best Booth di ARCH:ID 2025.

Selain paviliun, in-Lite juga berkontribusi dalam instalasi terbesar ARCH:ID 2025, “Jembatan Khatulistiwa”, dengan menyediakan semua sistem pencahayaan untuk menerangi area jembatan sekaligus mengoptimalkan estetika daya tarik utama tersebut. Instalasi ini mengusung konsep Performative Archipelago. Alvar Mensana dari mensanaDANteman, selaku salah satu konseptor instalasi tersebut, menyatakan, “Jembatan Khatulistiwa adalah instalasi terbesar yang pernah dibangun dalam sejarah ARCH:ID.

Ini menjadi bukti nyata bahwa hal luar biasa dapat tercapai dengan dedikasi dan tujuan bersama. Instalasi ini juga mengingatkan kita, bahwa arsitektur performatif bukan hanya tentang tampilan atau fungsi, tapi tidak terlepas dari proses pembuatannya yang melalui kolaborasi serta saling menghargai untuk meningkatkan standar desain arsitektur di Indonesia. Oleh karena itu, saya ingin mengungkapkan apresiasi kepada in-Lite yang menjadi bagian dari proses ini.”

Menanggapi hal ini, Fransiska Darmawan menambahkan, “Kami sangat bangga dapat berkolaborasi di ARCH:ID bersama arsitek, desainer dan para mitra dalam mewujudkan in-Lite Pavilion dan mendukung Jembatan Khatulistiwa. Tentu, pencahayaan memiliki peran penting dan terintegrasi sebagai bagian dari karya yang mengagumkan ini.

Kami juga merasa sangat beruntung karena in-Lite Pavilion terletak di tengah-tengah Jembatan Khatulistiwa, sehingga memiliki akses yang strategis bagi pengunjung. Partisipasi in-Lite di ARCH:ID 2025 merupakan wujud nyata konsep ‘Beyond Illumination’, di mana kami terus ingin membuktikan bahwa cahaya bukan hanya sekedar penerangan, seiring dengan komitmen kami untuk terus #TerangIndonesia.”

Paviliun in-Lite di ARCH:ID mendapat dukungan dari berbagai mitra, termasuk Artisan Rug, Shema Lab, TACO, Sono Living, Mao You Timber, Growandgrow.id, dan Armonia Paint. Kolaborasi ini juga bertujuan membuktikan bahwa keindahan dan kualitas dapat diraih melalui produk-produk yang mudah diakses masyarakat dan memiliki value for money.

Disclosure: Artikel ini disusun dengan bantuan AI dan dalam pengawasan editor. 

Garmin Golf Club Resmi Hadir di Indonesia, Dukung Perkembangan Golf untuk Pemula hingga Menengah
Previous Story

Garmin Golf Club Resmi Hadir di Indonesia, Dukung Perkembangan Golf untuk Pemula hingga Menengah

Next Story

Samsung Resmi Umumkan Galaxy S25 Edge: Desain Tipis dan Integrasi AI Mendalam

Latest from Blog

Don't Miss

Elgato Key Light Mini Adalah Lampu Portabel untuk Segala Macam Kreator Video

Usai meluncurkan Stream Deck Pedal belum lama ini, Elgato kembali

Teno Adalah Lampu Sekaligus Speaker Portabel Berdesain Unik Karya Anak Bangsa

Di tahun 2014, seorang arsitek berdarah Indonesia, Max Gunawan, memberanikan