iLOTTE, situs e-commerce besutan Salim Group dan Lotte Group, mengumumkan rebranding menjadi iStyle memasuki tahun ketiganya. Perubahan tersebut menajamkan strategi perusahaan dengan nama badan hukum PT Indo Lotte Makmur ini dalam menyediakan produk gaya hidup yang lebih beragam.
Per 15 November 2020, situs domain iLOTTE sudah dialihkan ke situs terbaru, tampilan UI/UX juga diperbarui untuk menyesuaikan fokus barunya. Pun untuk aplikasi, pengguna akan diarahkan untuk memperbarui ke versi terbaru.
Perwakilan perusahaan yang dihubungi DailySocial menerangkan, brand iStyle dianggap lebih mewakili posisi perusahaan dengan nuansa yang lebih fresh, young, dan menjawab kebutuhan penggunanya. iStyle kini fokus menyediakan berbagai produk gaya hidup, termasuk di dalamnya produk kecantikan, fesyen, olahraga, dan kebutuhan harian.
Ia juga menjelaskan, tidak ada perubahan model bisnis dari perubahan merek ini. Malah, penambahan fitur dan pengalaman belanja dengan hadirnya konsep K-Hub, sebuah platform media yang bisa diakses semua orang mencari informasi dan tren terkini.
“iStyle membawa harapan untuk tidak hanya menjadi situs e-commerce, namun juga bisa mencari tren-tren dan informasi terkini mengenai gaya hidup, mulai dari produk kecantikan, Korea, fashion, dan gaya hidup lainnya,” terangnya.
Sejak iLOTTE pertama kali dirilis pada 2017, situs ini mengambil konsep mall in mall yang memberikan solusi alternatif belanja produk dari Lotte Shopping Avenue, LotteMart grocery store, Planet Sports, Kidz Station, Lejel Home Shopping, K-Mall, Kinokuniya, dan Best Denki. Berbagai brand yang digandeng ini, memindahkan kebiasaan belanja di mal ke dalam satu aplikasi dan bisa diakses kapan saja.
Lebih lanjut dipaparkan, berdasarkan data yang ditarik di internal, sepanjang tahun ini terjadi peningkatan hingga empat kali lipat untuk jumlah member dan trafik yang masuk, terlebih ketika masa PSBB total pada Maret lalu. Sayangnya, tidak disertai data pendukung yang disertakan.
Sementara produk yang paling banyak dicari adalah produk kecantikan seperti skincare dan make up, produk olahraga, dan kebutuhan harian. “Insight yang menarik adalah perubahan perilaku belanja di masa pandemi, di mana peningkatan untuk pemesanan kebutuhan harian meningkat secara signifikan, tetap tinggi walaupun PSBB total sudah tidak diberlakukan,” pungkasnya.