Dark
Light

Ilmuwan MIT Ciptakan Robot Origami Untuk Lakukan ‘Pembedahan’ dari Dalam Tubuh

1 min read
July 22, 2016

Pemanfaatan robot di bidang medis bukan lagi merupakan hal baru. Mesin-mesin tersebut sudah membantu para dokter dalam melakukan pembedahan, terapi, merawat pasien, memerangi wabah Ebola, sampai mempermudah tugas apoteker untuk meracik obat. Namun para ilmuwan MIT berpeluang menciptakan sebuah terobosan besar di ranah itu lewat satu kreasi anyar.

Di acara International Conference on Robotics and Automation pertengahan bulan Juni silam, tim Massachusetts Institute of Technology memamerkan robot origami berbahan plastik yang dihasilkan melalui proses cetak dengan kemampuan melipat secara otomatis. Konsepnya hampir menyerupai ciptaan peneliti Harvard dua tahun silam, tetapi robot origami MIT hanya berukuran satu sentimeter dan didesain untuk bisa masuk ke tubuh manusia.

Robot origami ini mempunyai tubuh berupa lembaran persegi dengan magnet kecil tertambat di bagian punggung, bobotnya hanya sepertiga gram. Setelah diaktifkan dengan menggunakan panas (kira-kira 65 derajat Celcius), ia segera melipat diri dan langsung bisa melakukan bermacam-macam jenis manuver: berjalan, berenang, mendaki, menyusuri medan yang kasar, sampai membopong beban dua kali berat sang robot. Gerakan tersebut diatur dari medan magnet eksternal.

Silakan video demo dan presentasinya di bawah ini:

Hasil konstruksi MIT itu sedikit berbeda dari robot berkonsep origami lain. Saat inkarnasi mesin sejenis mengusung motor penggerak serta sirkuit elektronik di bagian dalam badannya, peneliti menyematkan mekanisme gerakan tepat di tubuh.

Metode ini memang mutakhir, tapi alasan peneliti menciptakannya lebih ambisius lagi: desain robot dimotivasi oleh gagasan di mana mesin ini bisa dimasukkan dalam tubuh manusia untuk membantu proses pengobatan. Bayangkan: ia masuk melalui injeksi, dapat bergerak ke area yang dituju buat melakukan pembedahan kecil. Lalu setelah selesai, tubuhnya akan larut dengan sendirinya.

Untuk menunjukkan kemampuannya, salah satu versi purwarupa robot origami MIT itu dibangun dengan material yang bisa larut dalam aseton, hanya menyisakan bagian magnet; sedangkan varian lainnya dapat hancur oleh air. Magnet permanen di sana berguna buat menggerakkan kaki-kakinya, dikendalikan lewat gelombang elektromagnetik.

Tentu saja butuh waktu cukup lama hingga robot origami mungil ini bisa dimanfaatkan oleh para dokter buat mengobati pasein. Bahkan sebelum diuji coba ke hewan – kira-kira dapat dilakukan tiga sampai empat tahun lagi – peneliti harus menyempurnakan sistem kendali agar jauh lebih akurat.

Sumber: MIT.

Previous Story

Oppo F1s Diyakini Bawa Kamera Depan 16MP yang Lebih Wah

Next Story

Grab dan Lippo Garap Pembayaran Mobile Non-Tunai

Latest from Blog

Don't Miss

Elon Musk Pamerkan “Optimus”, Robot Pintar Serbaguna Tesla Seharga Rp300 Juta

Di ajang Tesla AI Day 2022, Tesla baru saja unjuk

Amazon Astro Adalah Robot Rumahan dengan Integrasi Alexa

Amazon resmi jadi produsen robot. Bersamaan dengan sejumlah produk lain,