Dark
Light

Ilmuwan Harvard Sukses Tanam 700 Terabyte Data Dalam DNA

1 min read
August 18, 2012

Insinyur biologi dan ahli genetika asal Wyss Institute di Harvard berhasil menanamkan 5.5 petabit (700 terabyte) data dalam 1 gram DNA, mengalahkan rekor sebelumnya yang hanya mampu meletakkan data yang seribu kali lebih kecil.

George Church dan Sri Kosuri, dua ilmuwan asal Harvard itu pada dasarnya memperlakukan DNA sebagai media penyimpanan biasa. Bedanya, jika media penyimpanan biasa mengenali pola biner biasa, data yang disimpan dalam DNA dikodekan sebagai region magnet dalam media penyimpanan yang kemudian disimpan dalam sekuens TGAC. Sekuens TGAC ini kemudian dikondisikan sebagai bilangan biner dimana T dan G=1, A dan C = 0.

Untuk membaca datanya kembali, ilmuwan cukup mendekodekan sekuens TGAC tersebut dan mengkonversikan sekuens ke bilangan biner. Meski kedengarannya cukup rumit, pengaplikasiannya sebenarnya cukup sederhana.

Jadi, di masa datang, tidak menutup kemungkinan ras manusia akan mampu menyerap dan mengingat lebih banyak informasi tanpa perlu takut kehilangan data tersebut seperti yang biasa terjadi pada media penyimpanan konvensional. Data yang disimpan dalam DNA ini juga nantinya bisa dihapus dan ditulis kembali (rewrite).

sumber: extreme tech

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Aplikasi Chatting Populer “Line” Kini Hadir Untuk Perangkat BlackBerry

Next Story

Amazon vs Apple, Mana Yang Lebih Unggul Dalam Jumlah Koleksi? Ini Perbandingannya

Latest from Blog

Don't Miss

Review Seagate Firecuda LightSaber Collection Special Edition SSD: Penyimpanan Kencang untuk para Penggemar Star Wars

Merakit sebuah komputer memang memiliki seni tersendiri. Biasanya, para gamer atau enthusiast
Review Synology DS223

Review Synology DiskStation DS223: NAS Rumahan Ramping, Bisa Diakses di Mana Saja

Walaupun sudah muncul lama di Indonesia, namun masih belum banyak