Dark
Light

Coca Cola Tunjukkan Kolaborasi Gaya Baru untuk Iklan dalam Game

1 min read
September 25, 2017

Seperti film, video game ternyata juga menjadi incaran berbagai brand yang ingin memanfaatkannya sebagai lahan promosi, walaupun tidak begitu sering. Yang paling umum adalah game ber-genre olahraga, seperti misalnya seri FIFA besutan EA. Namun dalam seri terbarunya, FIFA 18, elemen sponsorship yang ada sangatlah berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Kalau sebelumnya kita hanya melihat logo sponsor pada papan iklan atau seragam pemain, di FIFA 18 kita akan melihat bagaimana iklan dapat dimasukkan ke dalam jalan cerita permainan secara elegan. Itulah yang dilakukan Coca-Cola dalam rangka 20 tahun kemitraannya dengan EA, dibantu oleh agensi iklan Anomaly, Mercado McCann dan Havas.

Dalam story mode FIFA 18, pemain akan memainkan Alex Hunter, seorang bintang muda yang sedang naik daun dan akhirnya dikontrak sebagai model iklan oleh Coca-Cola. Peran Alex Hunter pada dasarnya bisa dikatakan sebagai versi virtual dari Cristiano Ronaldo, yang pada kenyataannya merupakan salah satu model iklan Coca-Cola – yang juga menjadi sampul kemasan game FIFA 18 itu sendiri.

Yang lebih menarik lagi, iklan yang dibuat Coca-Cola bersama model iklan virtual-nya itu terinspirasi oleh salah satu iklan populer Coca-Cola di tahun 1979 yang dibintangi oleh atlet football Joe Greene. Di iklan aslinya, seorang bocah memberikan sebotol Coca-Cola untuk Joe Greene; sedangkan di iklan versi FIFA 18, giliran Alex Hunter yang ditawari sekaleng Coca-Cola oleh seorang anak.

Peran Coca-Cola sebagai sponsor yang terikat dengan jalan cerita permainan tentunya bakal memberikan cara baru bagi konsumen dalam mengapresiasi suatu brand. Tidak hanya itu, Coca-Cola rupanya juga akan memasarkan kemasan kaleng edisi khusus di pasar Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, yang dilengkapi sebuah kode untuk membuka konten eksklusif dalam game FIFA 18.

Dari sini kita bisa melihat kalau Coca-Cola sebenarnya mencoba memperlakukan Alex Hunter seperti halnya model iklan di dunia nyata. Sang karakter fiktif ini bahkan mempunyai akun Twitter-nya sendiri, dan beberapa waktu lalu sempat ‘diminta’ untuk mengunggah gambar teaser FIFA 18.

Apakah pemanfaatan video game sebagai platform iklan ini bakal menjadi tren ke depannya? Mungkin saja, sebab peluang brand lain untuk menjadi sponsor yang terikat dengan jalan cerita sebuah game masih terbuka lebar.

Contohnya, pada game skateboarding atau BMX, brand seperti Red Bull atau GoPro dapat menerapkan upaya yang serupa seperti Coca-Cola di FIFA 18. Asalkan dieksekusi secara elegan, saya kira eksistensinya yang terbilang eksplisit masih bisa menuai apresiasi dari banyak pemain.

Sumber: Digiday.

Previous Story

Mengoptimalkan Penggunakan Perangkat Lunak Manajemen Proyek

Next Story

IWIC Kembali Digelar, Indosat Membuka API untuk Pengembang Lokal

Latest from Blog

Don't Miss

POCO Jawab Tantangan Kompetitor Ponsel Gaming dengan Performa dan Harga Ekstrem

POCO kembali menantang pasar smartphone dengan meluncurkan lini produk berperforma

HP OMEN Transcend 14, Laptop Gaming 14 Inci yang ‘Padat’ dengan Intel Core Ultra 9

Seperti apa perangkat gaming idaman Anda? PC gaming atau konsol?