Dark
Light

[idea@work] Personal Branding in Digital Lifestyle

3 mins read
May 22, 2013

Catatan Editorial: Kolom idea@work yang hadir atas kerja sama dengan Idea Imaji kali ini akan membahas tentang personal branding di dunia yang serba digital. Dilengkapi dengan penjelasan singkat tentang apa itu personal branding serta tips dan trick. Selamat membaca.

“All of us need to understand the importance of branding. We are CEOs of our own companies: Me Inc. To be in business today, our most important job is to be head marketer for the brand called You.” – Tom Peters in Fast Company

Berbicara mengenai “branding”, ternyata tidak hanya dibatasi dengan membentuk pencitraan/image dari sebuah produk. Melainkan diri kita sendiri, karena setiap individu secara sadar atau tidak mempunyai pencitraan (personal branding), baik yang dibentuk sendiri ataupun yang terbentuk oleh lingkungan sekitar. Ketika Anda mendengar nama sebuah “brand”, mungkin tidak sedikit orang yang akan bertanya kepada orang terdekatnya “Bagus ga? Darimana asalnya? Mahal ga?”, begitu pula ketika manusia mencari tahu mengenai seseorang, “Kenal si ini? Kayak apa orangnya? Kerjaannya apa?”. Itulah mengapa sebuah personal branding perlu mulai diperhatikan oleh setiap individu.

Apakah anda menyadari personal branding seperti apa yang sudah melekat pada diri Anda? Sederhananya cobalah ingat salah satu kalimat yang sudah sering dilontarkan kepada Anda ketika menjalin relasi dengan orang lain atau bahkan mungkin ketika Anda akan bergabung dengan sebuah perusahaan atau lingkungan tertentu. “Ceritakan mengenai diri Anda”. Apakah Anda memerlukan waktu lama ketika harus menjawab pertanyaan tersebut? Apabila jawabannya iya, maka Anda masih belum mengetahui branding seperti apa yang Anda ingin berikan ketika orang lain menilai diri Anda. You are the one who knows the best who you are, and all you can do is manage your personal brand so what people see about you is what you want them to see about.

Pada era digital saat ini, untuk membentuk personal branding kita dimudahkan dengan kecanggihan dunia digital yang serba cepat dan serba mudah. Misalnya saja, kita seringkali dapat menilai seseorang yang kita kenal atau bahkan tidak kita kenal dari kicauan-kicauan Twitter-nya. Kita dapat menilai orang tersebut cepat galau, seorang motivator, atau mungkin orang yang asal. Padahal belum tentu apa yang di-tweet-kan oleh orang tersebut menggambarkan pribadi yang sebenarnya, tapi kita juga tidak bisa menyalahkan orang lain yang menilai, karena itulah yang tergambarkan pada perspektif masing-masing orang.

Choose the smart way to build your own branding in digital era.

Bagaimana caranya? Berikut ini adalah beberapa tips dan trik yang saya baca saat menghabiskan waktu luang di dunia internet.

1. Tentukan tujuan dan buatlah strategi

Tentukan dulu goal apa yang ingin dicapai. Apakah menjadi seorang leader? Mencari networking? Atau meningkatkan statistik pengunjung pada website pribadi anda? Dari goal tersebutlah, kita mulai menyusun strategi dari mulai pemilihan channel social media sampai cara kita berkomunikasi (konten) dalam dunia digital.

2. Bangun relasi dan networking

Ciptakan relasi-relasi dari networks yang sudah kita pilih, dan tekankan pada pikiran kita mengenai apa yang menjadi nilai, keunggulan, dan minat dalam diri kita. Kesuksesan membangun relasi dalam dunia digital akan terlihat ketika tercipta komunikasi dua arah yang berkesinambungan dan pada akhirnya menciptakan sebuah trust yang akhirnya tercipta kredibilitas. Sehingga orang lain dapat mempercayai apapun yang anda sampaikan. Tidak ada salahnya untuk membuat sebuah situs dengan nama kita sendiri, dimana kita dapat menggambarkan diri kita sebenar-benarnya.

3. Ingat

Ingatlah hal sekecil apapun yang kita lakukan lewat dunia digital akan menggambarkan dan mencerminkan personal branding kita. Mulai dari percakapan kita di skype, cara penulisan email yang kita kirim ataupun apa yang kita tweet di Twitter. Karena dalam dunia digital, apa yang sudah kita tuangkan akan meninggalkan jejak yang dapat dilacak tanpa ukuran waktu, itulah yang membedakan dengan percakapan secara langsung.

4. Optimalisasikan Media Sosial

Media sosial merukapan media dimana berjuta-juta manusia melakukan aktivitas tersebut, dan kita dapat berinteraksi dengan siapapun tanpa mengenal batas dan waktu. Sehingga dapat menjadi satu pilihan tepat ketika kita ingin membentuk personal branding. Pilih dan buatlah akun pada media sosial yang tepat dan cocok dengan target audiens yang ingin kita ciptakan, jangan ragu untuk mempromosikan akun media sosial Anda kepada teman-teman dan orang lain.

Gunakanlah media sosial ini seoptimal mungkin, misalnya dengan menulis dan membagikan informasi-informasi sesuai dengan tujuan dan image yang ingin Anda ciptakan pada diri Anda, usahakan semua informasi tersebut bermanfaat dan membuat orang lain tertarik untuk melakukan interaksi dengan kita yang pada akhirnya orang lain akan menilai diri Anda kredibel dan terpercaya sebagai salah satu sumber informasi yang mereka butuhkan.

5. Evaluasi

Jangan lupa untuk selalu mengevaluasi semua aktifitas yang sudah kita lakukan, agar setiap harinya kita melakukan improvement pada personal branding yang sedang kita bentuk.

Dunia digital adalah dunia tanpa batas, mudah, dan ‘gratis’, sehingga setiap orang dapat mengakses apa yang menjadi kebutuhannya. Begitu pula dengan kebutuhan mencari tahu mengenai karakter seseorang, sehingga terbayang kan apabila personal branding di dunia digital kita tidak berarah kepada satu karakter dan tujuan? Orang lain akan bingung menilai kita, dan mungkin kesempatan-kesempatan emas akan lewat begitu saja karena kesalahpahaman pencerminan personal branding. Karena bisa jadi first impression sekarang tidak bergantung pada saat pertama kali berkenalan tatap muka, melainkan dari kalimat-kalimat yang tertuang pada media sosial kita.

Remember your personal branding ’s purpose consistently before you act.

Personal branding tidak berarti Anda terus menerus mempromosikan diri sendiri, melainkan melakukan segala sesuatunya secara relevan baik online maupun offline, karena personal branding adalah mengenai bagaimana orang lain melihat kita dan bagaimana orang lain merasakan pengalaman berinteraksi dengan kita. Karena lewat pengalaman-pengalaman tersebutlah maka akan tercipta image mengenai siapa diri kita. Pastikan image yang orang lain tangkap dari diri kita sesuai dengan image yang kita ciptakan.

“Life isn’t about finding yourself. Life is about creating yourself.” – George Bernhard Shaw, Author

Sumber gambar artikel: Summerscase.

Profil penulis:

Sandy Daniel, perempuan yang percaya pada keajaiban-keajaiban mimpi ini berperan sebagai Business Deveopment Executive di Idea Imaji. Berlibur ke Pantai adalah hal wajib untuk perempuan yang senang berkreasi dengan cupcake ini. Warna-warni mimpinya bisa dinikmati di http://www.sansinsun.com/ dan celotehan singkatnya bisa dibaca di akun Twitter @sansinsun.

Previous Story

Game ‘INheritage: Boundary of Existence’ Versi iOS Akan Dirilis Tanggal 23 Mei 2013

Next Story

Sitra Wimax Dikabarkan Akan Migrasi Ke TDD LTE

Latest from Blog

Don't Miss

Semua Hal yang Diumumkan NVIDIA pada Computex 2024

Dalam presentasi selama 1 jam 47 menit, CEO dan pendiri
utimaco-hadirkan-solusi-keamanan-data-terkini-untuk-pelaku-industri-di-indonesia

Utimaco Hadirkan Solusi Keamanan Data Terkini untuk Pelaku Industri di Indonesia

Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil melebihi 5% sejak