Ajang Ideafest tahun 2015 memiliki satu konsep baru yang menarik, yaitu ajang kompetisi yang bertajuk “Ideas for Indonesia” dengan tujuan untuk membangkitkan semangat social enterprise di kalangan anak muda di Indonesia. Melalui proses seleksi dari 528 pendaftar, kompetisi ini berhasil menjaring 14 finalis yang memiliki ide menarik dalam pemecahan masalah sosial di masyarakat. Menariknya, dua dari 14 finalis tersebut berada di segmen teknologi dengan ide sebuah aplikasi, yakni AyoGuide dan DuitJajan.
Ajang Ideafest yang telah digelar sejak 2011 ini sejatinya merupakan sebuah creative business conference dengan semangat untuk menginspirasi dan menggerakkan industri kreatif di Indonsia. Berbeda dengan sebelumnya, tahun ini mereka memiliki satu konsep baru yaitu dengan mengadakan kompetisi “Ideas for Indonesia”, bekerja sama dengan GerakCepat.
Setelah melalui proses seleksi dari 528 pendaftar, terjaring 14 finalis yang dianggap memiliki ide menarik. Nantinya, mereka akan mendapatkan mentorship dari para ahli di bidang yang terkait dan kemudian akan dipilih lagi 3 finalis utama untuk memaparkan idenya di hadapan dewan juri pada acara konferensi Ideafest, 7-8 Agustus 2015. Pemenang kompetisi akan mendapat seed funding, total Rp 200 juta, untuk 3 pemenang dan periode inkubasi oleh GerakCepat serta field trip ke Inggris.
Festival Director Ideafest 2015 Ben Subiakto mengungkapkan apresiasinya terhadap para finalis, “Kami mengucapkan terima kasih atas semua peserta kompetisi Ideas for Indonesia yang telah ikut serta menyampaikan ide-ide mereka melalui ideafest.id, dan selamat kepada 14 finalis yang terseleksi. Kami yakin ide-ide tersebut akan memberikan dampak positif bagi Indonesia.”
Hal yang menarik dalam kompetisi ini adalah kehadiran dua finalis yang memanfaatkan teknologi sebagai media untuk merealisasikan idenya, yakni AyoGuide dan DuitJajan. Pada dasarnya keduanya menawarkan solusi dalam bentuk aplikasi. Saat ini mereka sedang dalam proses crowdfunding melalui platform Kitabisa bersama 12 finalis lainnya.
AyoGuide membantu mencari pemandu wisata lokal
Mengutip halaman Kitabisa, AyoGuide adalah sebuah platform dalam bentuk mobile app ataupun situs yang mengakomodir para tourist guide. Setelah turis menentukan tujuan dan preferensi wisatanya, secara spesifik para pemandu di lokasi wisata tersebut akan mendapat pemberitahuan. Kemudian mereka akan memberikan penawaran harga serta paket wisata terbaik bagi calon turis.
Komitmen AyoGuide adalah untuk menjadi platform yang dapat berperan dalam meningkatkan potensi wisata Indonesia. AyoGuide akan menyisikan 30 persen keuntungannya untuk menjaring dan melatih warga lokal untuk menjadi tourist guide.
Menurut penggagas ide Rizkie Permana Putra, ide awal model bisnisnya mirip dengan viatour milik TripAdvisor, di mana turis harus mengirim 20 persen uang muka saat dia mencapai sepakat dengan seorang guide. Uang muka tersebut akan menjadi keuntungan murni milik AyoGuide dan 80 persen sisanya akan dibayarkan langsung kepada pemandu wisata saat mereka bertemu muka.
Rizkie sendiri berharap melalui ajang Ideafest ini dia dapat bertemu orang yang memiliki visi sama dengannya dan mungkin yang memiliki pengalaman lebih darinya karena sekarang dia masih sendiri dalam mengembangan layanan ini. Menurut Rizkie, ide ini ini awalnya dia buat di Malaysia saat bekerja di sana dan mereka tertarik untuk mengaplikasikannya karena belum ada ide baru untuk para pemandu wisata.
Saat ini AyoGuide dalam proses penggalangan dana sebesar 28 juta Rupiah melalui platform Kitabisa. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan layanan lebih jauh, terutama dalam membuat prototype aplikasi untuk platform Android. Jakarta akan dipilih sebagai wilayan pilot project nantinya karena dekat dengan domisili para founder dan kebanyakkan guide di Jakarta sudah terbiasa menggunakan smartphone Android.
DuitJajan bantu pencarian kerja musiman atau paruh waktu
Merujuk pada halaman detilnya di Kitabisa, DuitJajan merupakan sebuah mobile apps yang dapat mempertemukan pihak pencari kerja dan pihak yang memberikan pekerjaan. Aplikasi ini digagas oleh Amanda Rusli. Saat ini DuitJajan sedang dalam proses penggalangan dana sebesar 100 juta rupiah untuk pengembangan layanan lebih jauh melalui platform Kitabisa.
Dana yang terkumpul nantinya secara garis besar akan banyak dimanfaatkan untuk dua hal, yaitu merekrut seorang software engineer untuk masa kerja satu tahun dan untuk pengembangan aplikasi, pemasaran, serta iklan. Sisanya akan dimanfaatkan untuk pemeliharaan situs dan aplikasi, biaya hosting tahun 2015, dan hal-hal yang terkait dengan infrastruktur.
Ide DuitJajan hadir dari keprihatinan melihat anak muda yang ingin mencapai cita-cita serta keinginan pribadi sering terkendala oleh finansial. Target pasar dari DuitJajan adalah anak muda usia SMA yang memiliki waktu luang dan keahlian namun bingung dalam memanfaatkannya secara maksimal, seperti untuk mendapat penghasilan tambahan saat liburan misalnya. DuitJajan coba hadir untuk mengakomodir hal ini, yakni menghubungkan para pengusaha yang butuh tenaga kerja musiman dan paruh waktu dan pencari kerja.
Cara kerjanya sederhana. Job seeker dapat mendaftar dengan melengkapi latar belakang dan data pribadinya kemudian DuitJajan akan memverifikasi data tersebut. Setelah itu barulah job seeker dapar mencari jenis pekerjaan yang diinginkan berdasarkan lokasi, karena DuitJajan rencananya akan memiliki fitur geotagging.
DuitJajan juga akan memiliki fitur review yang dapat digunakan job seeker untuk memberikan ulasan setelah bekerja di tempat bersangkutan. Semakin banyak review yang diberikan, semakin besar kesempatan untuk mendapatkan DuitJajan lebih banyak.
Bagi para pengusaha yang memberikan pekerjaan, mereka dapat mendaftarkan usahanya ke DuitJajan. Mereka hanya perlu mengisi requirement dan informasi yang dibutuhkan serta jangka waktu sampai menemukan pencari kerja yang sepakat untuk bekerja.