Di tahun ketiganya ini, asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) resmi menginisiasi pameran sekaligus seminar untuk UKM di Tanah Air dalam tajuk Indonesia UKM: Scale Up! pada hari Sabtu (30/5) kemarin. Gagasan ini didukung oleh mayoritas pemain e-commerce besar Indonesia seperti Blibli, Baidu, Bukalapak, .COM, Doku, Tokopedia, dan OLX. Inisiasi pertama ini kabarnya bakal menjadi program rutin tahunan idEA yang diharapkan mampu mendongkrak industri UKM berbasis digital di Nusantara.
Berdasarkan data McKinsey Global Institute seperti yang telah kami jabarkan sebelumnya, pemanfaatan teknologi Internet mampu mendongkrak bisnis UKM hingga dua kali lipat. Mendukung argumen tersebut, pihak idEA memaparkan data dari Deloitte bahwa kesempatan untuk memperluas akses pasar internasional meningkat 16%, dan 60% untuk dalam negeri. Jika dirangkum, mampu menghemat 71% biaya iklan dan 64% untuk biaya distribusi.
Berangkat dari data tersebut, Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa bersemangat menyuarakan perihal adopsi e-commerce untuk rekan-rekan UKM melalui program ini yang akan diprioritaskan mulai tahun-tahun ke depan. Hingga akhirnya terjadi pemerataan edukasi e-commerce di Indonesia.
Acara yang berlangsung seharian pada tanggal 30 Mei 2015 kemarin, berhasil memikat sekitar 1000 peserta dari berbagai kalangan. idEA Scale Up! juga menampilkan seminar dari 30 pembicara tentang pendanaan, digitalisasi konten, penetrasi di media sosial, dan sesi networking. Tak ketinggalan, para hadirin juga dapat mengunjungi sekitar 60 booth dan Klinik UKM sebagai media berkonsultasi untuk melakukan percepatan bisnis mereka.
Sebagai pendukung acara ini, Sprint Asia Technology mengungkapkan bahwa pihaknya siap mengerahkan seluruh sumber daya untuk terjun dalam tren di industri ini. Peran Sprint sendiri merupakan sebagai payment gateway dan fraud detection system solution. Ajang ini dimanfaatkan pihaknya untuk menunjukkan eksistensi mereka yang telah terbukti mampu menggandeng banyak pemain besar di industri e-commerce Indonesia seperti Blanja, Tokopedia, dan lain sebagainya.
“Sebagai payment gateway dan fraud detection system solution, kami bakal terjun secara all out di industri yang tengah berkembang ini. Kami tidak ingin ketinggalan dan maju ketika industri ini telah sempurna, kami ingin tumbuh mengiringinya bersama,” kata CEO Sprint Asia Technology Setyo Harsoyo dalam wawancara eksklusif dengan tim kami.
Setyo juga mengatakan bahwa pihaknya membuka kesempatan bagi para pemain UKM baru yang ingin go online untuk memanfaatkan layanannya. Tidak butuh banyak persyaratan, Setyo hanya meminta bahwa bisnis UKM telah berbadan hukum dan legalitas yang sah.
–
Disclosure: DailySocial adalah media partner dari acara ini