Saat ini mungkin BlackBerry masih berjaya di Indonesia dan menjadi smartphone paling diinginkan. Tapi melihat tren akhir-akhir ini, Research in Motion sebagai pembuat BlackBerry mesti berhati-hati dengan fenomena Android. IDC (International Data Corporation) mengeluarkan laporan kuartal keempat 2011 (Q4 2011) dan menyebutkan Android menyabet predikat platform smartphone dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia.
Seperti dilaporkan oleh The Jakarta Globe, IDC mencatat bahwa angka pengiriman ponsel Android dari pembuat (manufacturer) ke distributor di Indonesia mencapai kenaikan hingga 28% ketimbang kuartal sebelumnya dan naik hingga 61% bila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu. Sayangnya, angka yang dicatat adalah “pengiriman”, bukan “hasil penjualan riil ke konsumen”, tapi IDC yakin angka tersebut sudah merepresentasikan pertumbuhan kebutuhan ponsel Android yang nyata.
Meskipun demikian, tentunya angka penjualan smartphone masih belum setinggi feature phone di sini. IDC melaporkan bahwa ada sekitar 44 juta ponsel yang dikirimkan ke Indonesia tahun lalu dan hanya 13% di antaranya (5.72 juta unit) yang merupakan smartphone. Jika dibagi per merk, BlackBerry masih mendominasi pasar smartphone, sedangkan Nokia mendominasi pasar feature phone. Samsung yang memang jor-joran dengan mengeluarkan Android murah memperoleh nilai kenaikan pengiriman tinggi hingga 116%.
Harga ponsel Android di kisaran $130 (Rp 1,2 juta) menjadi pilihan kalangan menengah ke bawah. Harga tersebut memang jika dibandingkan produk BlackBerry akan memperoleh ponsel yang dianggap lebih canggih dan dapat mengakomodasi berbagai macam aplikasi. Apakah tahun 2012 ini akan menjadi tahun booming bagi Android di Indonesia? Dengan mulai jenuhnya pasar BlackBerry yang telah mencapai puncak selama 3 tahun terakhir, saya yakin bukan mustahil bagi platform Android untuk mewujudkan hal ini.
Ubuntu for android is a great idea, open source rules 🙂 Thats great idea indeed